[2] One Fine Christmas

5.3K 665 112
                                    

One Fine Christmas

by:

spearrlix

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩
































Sinar matahari menyusup masuk, mengusik tidur kedua insan yang sedang dimabuk cinta. Sepasang kelopak mata terbuka, menampakkan dua manik hazel yang indah. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah wajah damai kekasihnya saat tidur. Mengulas senyuman, lelaki manis itu membelai lembut pipi sang dominan.

"Chris," panggilnya, "bangun, sayang."

Seseorang yang dipanggil Chris tadi hanya bergumam. Ia malah mempererat pelukannya pada pinggang sang submisif. "Lima menit lagi," katanya.

Seungmin—orang yang sedang berada di pelukan kekasihnya—hanya bisa menghembuskan napasnya kasar. Jika sudah seperti ini, Chan—atau yang lebih akrab dipanggil Chris—akan kembali tidur sampai siang. Seungmin hanya bisa pasrah dan kembali menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Chan, menghirup aroma tubuh dominannya.

"Chris," panggilan Seungmin dibalas deheman singkat oleh Chan. Merasa aneh karena tiba-tiba hening, Chan memutuskan untuk membuka matanya. Yang ia lihat berikutnya adalah wajah manis Seungmin, sedang mendongak dan menatapnya.

"Ada apa, sayang?"

Seungmin menggeleng. Ia gigit bibirnya karena gugup, lalu mengalihkan pandangannya. Chan mengernyitkan dahi. Tidak biasanya Seungmin begini. Sesuatu pasti mengganggu pikiran kesayangannya itu.

"Something's wrong?" tanyanya, membelai rambut Seungmin sayang.

Seungmin menggeleng ribut, "T-tidak, hanya berpikir."

Chan mengubah posisinya menjadi duduk. Ia lalu mendudukkan Seungmin di antara kedua kaki dan mengapit tubuh ramping itu dengan kedua lengan kekarnya. Seungmin menyandarkan punggungnya ke dada Chan, mencari tempat paling nyaman dalam dekapan kekasihnya. Sementara tangan mungilnya mengelus lengan Chan yang melingkar di pinggangnya.

"Chris, hari ini natal."

"Aku tau."

"Apakah kau akan tetap bekerja?"

Helaan napas terdengar. Chan sudah menduga kalau Seungmin akan menanyakan hal ini. Secara pribadi, Chan ingin berlibur dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasihnya. Tentu itu yang dia harapkan. Karena hanya pada saat natal keluarganya berkumpul secara lengkap. Namun keadaan memaksanya untuk tetap bekerja. Toko kue tempatnya bekerja sedang mengadakan promo natal. Orang-orang pasti berdatangan dan toko itu akan ramai.

"Maafkan aku, Sky."

Seungmin menatap Chan dengan sebuah senyuman manis di wajahnya, "Tidak apa, Chris. Kalau memang kau harus kerja, aku tidak akan menghalangimu. Hanya saja aku ingin kau istirahat. Pasti lelah bekerja di toko yang selalu ramai pengunjung-"

"-belum lagi kerja serabutanmu sebagai seorang DJ. Aku khawatir padamu, Chris. Kau tidak mendapat cukup istirahat." Buliran sebening kristal mengalir dari kedua mata indah itu. Seungmin menangis, melepaskan semua perasaan yang selama ini ia pendam.

Chan menangkup kedua pipi Seungmin, mengusap air mata yang jatuh ke pipi gembilnya. Ia kecup bibir itu sekilas. Manis, seperti orangnya.

"Sky, terima kasih telah perhatian padaku." Katanya, disertai sebuah senyuman dan tatapan teduh. "Aku memang bekerja sangat keras. Ini demi menghidupi kita berdua, sayang. Tapi aku akan tetap beristirahat jika aku lelah, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir." Lagi, Chan mengecup bibir Seungmin setelah menyelesaikan kalimatnya. Seungmin mengangguk. Jika Chan sudah berbicara padanya selembut ini, ia pasti akan luluh.

[3] Snow and Merry✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang