[15] An Ember in The Cold

2.5K 382 104
                                    

An Ember in The Cold

by:

mintymina

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩











































"Seungmin, mau pulang bersama?"

Pertanyaan itu buat bungkam kelas yang ricuh menjelang jam pulang. Yang ditanya menggeleng kecil, rambut hitamnya sedikit berantakan.

"Terima kasih, Hyunjin. Tapi orang tuaku akan pulang dari Amerika hari ini. Aku harus pergi membeli makanan sebentar," jawabnya.

"Benar?"

"Iya," tegas Seungmin, dibalas usakan pelan di surai miliknya. Seluruh pasang mata menatapnya iri.

Hyunjin, si pangeran sekolah akhirnya melambai, "Hati-hati, Seungmin. Selamat menikmati liburanmu."

"Kau juga. Hati-hati di jalan, Hwang!"

Ring ring ring ring!

Ruangan jadi ribut lagi kala bel pulang berbunyi. Siswa SMA kelas 12 itu berbondong-bondong keluar dari sekolah setelah memakai padding dan coat mereka.

Seungmin tersenyum menatap keluar jendela, lihat kepingan salju turun perlahan menutupi jalan.

Ia beranjak, bawa tas di pundak dan merapikan bangku untuk terakhir kalinya sebelum menghadapi ujian di akhir musim dingin.

Ckiit

"Maaf," lirih seseorang saat Seungmin menoleh ke arahnya.

Senyum diulas, "Tidak apa, Chan. Hanya suara bangku, bukan apa-apa."

Chan merapikan kacamatanya yang melorot, peluk erat beberapa buku yang selalu ia bawa kemana pun.

"Ayo pulang," ajak pemuda di depan pintu, sebabkan si blasteran Australia itu memelotot.

"K-kau mengajakku p-pulang?" tanyanya memastikan. Seungmin mengangguk.

"Memangnya kau mau di sini sepanjang malam?"

"O-oke."

Chan merasa aneh begitu langkahnya beriringan dengan Kim Seungmin sepanjang koridor hingga pintu depan. Seungmin, siswa yang punya gelar manusia paling disayangi warga sekolah, incaran Hwang Hyunjin si pangeran, dan ketua klub vokal yang sering bawa pulang penghargaan, kini berjalan di sampingnya.

Iya, di samping Bang Chan, seorang kutu buku yang seringkali tak dianggap keberadaannya.

"Jadi, Chan. Apa rencanamu untuk menghabiskan liburan sebelum ujian akhir ini?"

Yang ditanya diam sedetik, "Uhm, menghabiskan waktu di rumah dan belajarーmungkin?"

Tawa kecil terdengar, ujung mata lirik wajah tampan milik Seungmin yang entah kenapa begitu memesona.

"Kau ini belajar terus, ya? Aku akui perjuanganmu untuk masuk Universitas Nasional Seoul memang paling hebat," ucap Seungmin menuruni tangga sebelum dua pasang sepatu itu menginjak salju.

Dahi sang lawan bicara berkerut, "Kau tahu dari mana aku ingin masuk Universitas Seoul?"

Langkah terhenti, mata hazelnut tatap milik Chan kebingungan.

"Kau pernah bilang. Kalau tidak salahー waktu kita mengerjakan tugas astronomi?" tebaknya, telunjuk mengetuk dagu.

Chan terkejut, tidak percaya Seungmin mengingat ucapan seperti angin lalu kala itu.

[3] Snow and Merry✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang