bagian 4

783 117 11
                                        


Pete POV

Kini.. aku mengerti tentang sikap ae selama ini. Dan bagaimana dia memandang dunia. Aku pun mengerti mengapa ae masih belum terbuka pada ku..dia belum mempercayai ku.. 

Tapi aku sudah berjanji pada mae dan diriku sendiri. Aku akan mengubah pandangan ae , bahwa tidak semua orang sama seperti yg dia pikirkan..

Aku menatap pintu kamar ae yg tertutup rapat.

Tok..tok..tok..
"Ae... Apa aku boleh masuk.." pinta ku dengan lembut..

" Tidak.. sebaiknya kau pulang Pete.. " suara ae terdengar dekat,
Seperti nya ae ada di dekat pintu.

Aku pun duduk bersandar di pintu..

"Ae.. apa kau tau.. aku iri pada mu.."
Aku berbicara tapi ae tidak menjawabnya, tapi aku tau jika ae mendengarkan ku.. dan aku pun melanjutkan untuk terus bercerita..

" Ae.  Kau memiliki keluarga yg sangat sempurna. Meskipun musibah menimpa keluarga mu, tapi kalian tetap saling memiliki.. saling menjaga satu sama lain.
Apa kau tau ae.. aku bahkan tidak memiliki keluarga.. ayah, ibu , dan adik ku sudah lebih dulu bertemu tuhan... Saat mereka pergi meninggalkan ku aku sedih ae, sangat sedih.. tapi aku sadar mereka tidak akan bahagian melihat ku terus bersedih ae. Aku berusaha sekuat tenaga untuk bangkit, aku akan membuktikan bahwa aku bisa melanjutkan hidupku dengan baik, sampai waktu nya aku akan berkumpul dengan mereka kembali...
"
Tanpa sadar air mata ku mendesak untuk keluar..
Dan. Kenapa ini susah untuk berhenti, air mata ku terus saja mengalir..
Sudah lama aku tidak menangis. Tapi sekarang air mata ku tidak bisa berhenti mengalir.. bagaimana ini..

Sebaiknya aku pergi saja. Sebelum ae melihat wajah jelek ku ini..

Saat aku berdiri dan akan pergi. Ae membuka pintu nya dan melihat wajah ku yg penuh dengan air mata..
Ae seperti nya terkejut melihat ku seperti ini..
Dan ae langsung menarik ku ke dalam pelukan nya.. pelukan ae hangat..
Ini nyaman.. tapi air mata ku makin bertambah deras..

"Hhuuuwaaaa......hikzzz hikkzzz... "
Aku menangis sejadi nya.. aku menangis kencang di pelukan ae..
Dan ae pun semakin erat memeluk ku..
Ae terus memeluk ku sampai air mataku berhenti menetes.. mungkin sudah kering. Tapi skrng mata ku terasa bengkak.
Saat ae akan melepaskan pelukan nya. Aku melarang nya..

" Jangan lepaskan pelukan mu ae.."

"Kenapa.?"

"Aku tidak mau kau melihat wajah jelek ku.."

" Uhuhhkk.. ehkheemmm. Aku pikir kenapa.."

Ae melepaskan pelukan nya dan menatap ku dengan lembut.. tatapan ini belum pernah aku lihat dari ae..

"Maafkan aku Pete.. "

" Hah?? Kenapa minta maaf ae..??"

" Aku egois.. aku merasa aku adalah orang paling menderita di dunia ini. Aku tidak peduli dengan sekitarku, bahkan aku tidak tau apa" tentang mu. Maafkan aku Pete.. "

Aku kaget.. ini adalah pertama kali nya ae berbicara panjang seperti ini.. aku tidak bisa berkata apa" mulutku seperti terkunci..

" Pete.. apa kau marah pada ku.." ucap ae melihat ku terdiam..

"Ahk.. bukan ae.. aku tidak marah pada mu.. justru aku malu pada diri ku sendiri.. aku menyebut diriku sendri sebagai sahabat mu, tapi aku pun tidak mengerti tentang mu .  Aku selalu mengganggap mu sebagai orang aneh si anti sosial.. tapi setelah aku tau apa yg membuat mu seperti itu , aku malu ae... aku bukan sahabat yg baik.. "

" Tidak Pete.. justru aku sadar. Bahwa kamu adalah sahabat terbaik ku.. dan maaf karna aku kau jadi mengingat orang tua mu dan menangis seperti ini.. " ae membelai pipi ku dengan lembut , menghapus sisa" air mata ku..

" Tidak apa" ae.. setiap saat aku memang selalu memikirkan dan merindukan mereka, tapi aku percaya ada nya kehidupan setelah kematian.. hanya saja mereka pergi lebih dulu. Dan kami pasti akan berkumpul lagi..". Ucap ku sambil memperlihatkan gigi kelinci ku ..

Ae tersenyum..

Tanpa kami ketahui ternyata sejak tadi Mae melihat kami berdua.. Mae pun senang dan terharu. Ae mulai membuka hati nya untuk orang lain.
-
-
-

Ae membawa ku untuk bertemu dengan p'chompo..
Tapi saat melihat ku p'chompo sepeerti melihat hantu dan berteriak. Aku mengerti bahwa apa yg di alami nya tidak mudah. Dia hanya bisa berdekatan dengan AE.  Aku mengutuk orang" jahat yg sudah tega menyakiti gadis cantik seperti ini.

Hampir setiap hari aku berkunjung ke rumah ae, dan Mae pun sudah mengganggap aku seperti anak nya sendri, aku senang memiliki keluarga baru seperti ini..
Setiap hari , sedikit demi sedikit aku mendekati p' chompo, dan sedikit demi sedikit pula phi mulai mau untuk aku dekati..
Aku membawakan phi permen, coklat, bahkan boneka dan bunga .. phi menyukai itu.. dan aku bahagia melihat nya. Meskipun phi masih menjaga jarak dengan ku..
-
-
-

Tanpa terasa, waktu cepat sekali berlalu.. akhirnya kami lulus dari sekolah yg hanya di isi oleh para pria. Dan mulai babak baru menuju universitas.. aku tidak sabar menantikan nya.. aku tidak sabar melihat wanita berdada besar dan memakai rok pendek.. ahk.. itu seksi sekali.. aku bosan hanya melihat lelaki terus selama SMA..

Aku dan ae di terima di universitas yg sama, dan kami pun mengambil jurusan yg sama pula... Dimana ada aku di situ pasti ada ae..  aku sangat yakin bahwa persahabatan kami akan berlangsung sangaaat lama..

Dan untuk kalian para wanita cantik.. bersiap siap lah.. aku akan datang..


nama sebuah ikatan..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang