2. Me Time

517 39 1
                                    

Sudah lebih dari satu minggu Jeffrey dan Nara tidak bertemu. Komunikasi mereka pun tak kunjung membaik setelah hari itu. Nara benar-benar disibukkan dengan posisi barunya. Jeffrey juga sedang mengejar deadline sembari mengurus berkas-berkas untuk keberangkatannya. Mereka belum membicarakan hal ini kembali semenjak hari itu. Satu hal yang pasti, Jeffrey pasti berangkat ke Sydney.

Sepulang kerja, Jeffrey berinisiatif untuk mendatangi rumah Nara. Syukur-syukur gadisnya melunak.

Tidak, Nara tidak marah. Hanya butuh waktu sendiri. Tapi menurut Jeffrey ini sudah lumayan lama.

Jeffrey memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Nara, hal itu bersamaan dengan Juan yang tiba-tiba keluar hanya dengan menggunakan kaos rumahan dan celana pendek serta membawa kantong plastik hitam berisi sampah.

"Eh Kak, udah lama?" Sapa Juan terlebih dahulu. Satu hal yang dulu Jeffrey ketahui bahwa Juan adalah salah satu komplotan adiknya Erwin. Termasuk Jeremy. Jeffrey memang beberapa kali bertemu Jeremy, tapi saat itu Jeffrey juga belum tahu bahwa Juan adik dari Nara. Mengingat Juan juga tidak terlalu intens bermain dengan teman-temannya diluar sekolah.

"Mau kemana Wan? Nara ada?"

Juan melihat kearah kantong yang dibawanya "Ini Kak, mau buang sampah. Kak Nara ada. Masuk aja Kak, nanti Juan nyusul" Saat teman-temannya memanggil Jeffrey dengan sebutan "abang" hanya Juan yang menyebutnya dengan sebutan "Kakak" tentunya Jeffrey juga tidak mempermasalahkan itu.

Jeffrey masuk ke ruang tamu rumah Nara dan kemudian tak lama pun Juan sudah muncul kembali.

"Nara sibuk akhir-akhir ini?" Tanya Jeffrey kepada Juan

"Lumayan kak, tapi kata Mama jam pulangnya udah teratur. Engga kaya kemarin-marin" Tutur Juan

"Terus Nara ngapain aja kalo sampe rumah?"

"Kaya biasa, langsung masuk kamarnya. Kayanya ngerjain kerjaannya sambil nonton netflix. Ya gitu deh pokoknya tau sendiri kan anaknya suka menyendiri" Jawab Juan

Jeffrey tahu betul kebiasaan Nara. Nara yang sedang berada dimood yang tidak stabil sering kali mengerjakan pekerjaannya sambil menonton drama atau series. Menurutnya itu lebih meningkatkan konsentrasinya. Ditambah memang sehari-hari dirumah Nara lebih suka menyendiri dikamarnya.

"Sebentar Kak aku pang—" Nara sudah muncul dengan setelan tidurnya saat Juan belum menyelesaikan penuturannya.

"Masuk wan," Kata Nara kepada Juan. Tanpa babinu Juanpun langsung meninggalkan mereka berdua diruang tamu.

Mereka masih sama-sama diam. Kantung mata Nara bahkan terlihat lebih tebal dari biasanya. Entah karena kelelahan atau Nara telah beberapa kali menangis.

"Juan kok disini?" Kata Jeffrey memecah keheningan.

"Ada libur tiga hari. Lumayan katanya buat pulang sebentar" Balas Nara singkat

"Nar" Nara segera memalingkan wajahnya ke arah Jeffrey

"Maaf"

"Iya."

"Maaf kalo aku terlalu maksa"

"Iya."

Hening lagi. Nara tidak menjawab dengan kata lain selain "Iya"

"Kita jalanin dulu aja Jeff. Nantinya kaya gimana yaudah mungkin itu emang jalannya" Kata Nara pasrah. Bahkan Nara masih enggan untuk menatap Jeffrey.

Masa Depan [JJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang