Masa Depan [JJH]

6. Little fight

"Cewek"

"hem"

"Jutek amat si Nar. Entar temenin gue yuk" Kata Erwin yang kemudian tidak basa-basi lagi. Nara juga malas jika harus berbasa-basi terlebih dahulu.

"kemana?" Jawabnya singkat.

"Kerumah Cia" Nara yang sedang fokus mengetik pada layar komputernya langsung menoleh ke arah Erwin. Bisa-bisanya Erwin tiba-tiba datang untuk mengajaknya kerumah Alicia.

"Engga. Gue masih waras gamau bikin rumah tangga orang ancur"

"Bercanda Nar. Temenin aja entar ke mall bentar. Pulangnya gue anterin. Gabawa mobil kan lo? Tanggal genap nih"

"Bener ya? Anterin gue sampe rumah tapi"

Erwin memberikan Nara tanda peace. "Beneran lah, bisa diapain gue sama Jeffrey kalo gak memastikan tuan putrinya selamat sampai tujuan"

"Ck, basi" Kata Nara mendecak sebal

"Yaudah, nanti lo kesini lagi samperin gue" Lanjutnya

Jam kerja Nara dan Erwin telah usai, mereka berdua segera menuju ke pusat perbelanjaan yang dimaksud Erwin.

"Tumben lo mau beli kado buat Randi?" Kata Nara sembari membersihkan kukunya. Sedangkan Erwin yang mengemudi, Nara tidak membawa kendaraan hari ini.

"Lagi ada maunya lah gue" Kata Erwin singkat

"Mau ngapain lo?"

"Mau minta kenalin sama temennya Randi"

Nara terkejut hingga menghentikan aktivitasnya "Lo mau deketin anak semester 5?"

"Semester 3 malah. Juniornya Randi"

"Lo gak gila kan Win? Gausah ngadi-ngadi" Nara memegang kening Erwin. Memastikan temannya itu baik-baik saja.

"Enggalah! Gue baru 24 ya. Paling tuh anak baru 19. Gak tua-tua banget gue"

"Lo segitu frustasinya apa gimana sih Win?"

Erwin mengacak-ngacak rambutnya kasar "Ya daripada gue bikin Cia cerai sama suaminya?"

"Eh btw ini, tuan muda Jeffrey Bintang Armary marah gak gue jalan sama lo?" Begitu Erwin nenyebut nama Jeffrey, Nara teringat sesuatu bahwa ia hari ini belum menghubungi Jeffrey.

Nara membuka handphonenya. Terdapat satu pesan dari si tampan tersebut.

"Lagi lembur orangnya" Kemudian Nara memasukan handphonenya kembali kedalam tas. Tidak membalas pesan Jeffrey. Setidaknya Nara sudah tau kegiatan Jeffrey. Lagipula pesan itu masuk dari beberapa jam yang lalu.

Nara dan Erwin sudah memasuki pusat perbelanjaan, sebelum menemani Erwin berkeliling, Nara menyempatkan untuk membeli cemilan terlebih dahulu untuk mengganjal perutnya.