+1 and Thx to

1.9K 193 30
                                    

Ketika Hyunjin membuka sepasang matanya, ia dapati Jisung yang masih terlelap dengan posisi memiring menghadap Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Hyunjin membuka sepasang matanya, ia dapati Jisung yang masih terlelap dengan posisi memiring menghadap Hyunjin.

Perut Jisung yang membesar membuat pergerakannya sedikit terbatas. Seperti jika ingin mengambil sesuatu yang jatuh, harus menumpu lututnya terlebih dahulu.

“Pagi kesayangan”

Setelah menyapa sang anak, Hyunjin berlanjut menyingkap baju yang dikenakan Jisung. Mengelus perutnya kemudian menjilatnya. Berlanjut memijat kedua kaki Jisung, dimulai dari pangkal paha hingga ujung jari kakinya. Jangan katakan Hyunjin mesum, karena semenjak Jisung hamil seperti itulah aktivitas Hyunjin ketika baru terbangun dari tidurnya.

“Diem dulu, nih lagi dipijit”sergah Hyunjin, saat melihat Jisung mulai terbangun.

“Kok nggk bangunin?”

“Masih pagi, tidur aja lagi. Biar aku yang beberes rumah”

“Ya jangan dong”

“Nggk, kamu rebahan aja. Kan aku udah biasa dari muda”

“Iya deh”pasrah Jisung

Lihat Hyunjin sekarang, sesayang itu dirinya terhadap Jisung. Sampai kini masih belum ada yang bisa menjabarkan bagaimana rasa sayang Hyunjin.

Usai memijit sang istri, Hyunjin beranjak menuju kamar mandi.

“Sebentar, aku siapin air buat kamu mandi”

Jisung harus bagaimana lagi selain mengucap kalimat syukur, Hyunjinnya dulu tak seperti sekarang. Jika dulu Jisung yang sedikit berjuang hanya untuk menyapa seorang Hwang Hyunjin, kini berganti dengan Hwang Hyunjin yang penuh perjuangan untuk menjaga, merawat serta menyayanginya.

“Nah, ayo mandi”ajak Hyunjin menuntun Jisung.

“Aku belum tua tau, pake dituntun segala”

“Nggk semua yang dituntun itu harus tua, kalo kepleset gimana?”

“Iya deh iya”

Selesai dengan acara menemani Jisung membersihkan diri, Hyunjin pamit membereskan segala pekerjaan rumah.

“Ji, ayo kebawah. Aku bawain kelapa buat kamu”

“Loh, kelapa buat apaan?”

“Buat kamu minum airnya lah”

“Manfaatnya apa coba? Aduh, pelan pelan Hyunjin”tanya Jisung sekaligus mengaduh, salahkan Hyunjin yang mengajak orang hamil turun tangga tidak pelan pelan.

“Eh eh, maaf ya”Hyunjin eratkan rengkuhan tangan kanannya dipinggang Jisung.

“PAK CHAN”

Mereka dikagetkan oleh teriakan yang berasal dari kamar tamu, sesaat setelah kaki mereka menapak anak tangga terakhir.

Hyunjin dengan cepat, melesat mengambil air minum kedapur untuk Jisung. Apa Hyunjin ini bisa dikatakan termasuk suami siap siaga?

Feeling || HyunSung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang