Hari ini Rana tidak berangkat bersama Gabrian, karena Gabrian sedang keluar kota untuk menjenguk neneknya yang sedang sakit. Rana mengerti itu.
Rana datang pagi-pagi sekali hari ini sama seperti saat dirinya belum berpacaran dengan Gabrian. Saat sampai di sekolah Rana tidak sengaja menabrak seseorang saat di koridor menuju kelasnya.
"Eh, sorry-sorry." Ucap orang itu padahal Rana yang menabraknya.
"Gapapa, kok. Aku yang terlalu fokus main hp sampe nabrak kamu." Ucap Rana. "Anak baru?" Lanjutnya.
"Iya, ini lagi cari ruang kepsek tapi gatau ada di mana." Ucap gadis itu.
"Yuk, aku anterin."Ajak Rana.
"Beneran? Ga ngerepotin nih?" Ucap gadis itu.
"Ga, kok. Yuk!" Ujar Rana. Mereka pun berjalan menuju ruang kepala sekolah.
"Oh iya, nama lo siapa?" Tanya gadis itu di tengah perjalanan.
"Rana. Kamu?" Tanya Rana kembali. Mereka sudah sampai di depan ruangan kepala sekolah.
"Lisa." Ucapnya tersenyum. "Kalo gitu gua masuk dulu yah. Makasih udah dianterin." Lanjutnya tersenyum kembali. Rana menanggapinya dengan mengangguk dan tersenyum.
Rana beranjak dari sana. Di koridor ia bertemu dengan Fira dan Iqbal yang berjalan bersama. Rana pun bertanya kepada Fira.
"Udah jadian, nih?" Ucap Rana seraya mencolek dagu Fira.
"Apasih, Ran" Ucap Fira tesipu malu.
"Ga minat ngasih aku PJ gitu sama Elsa?" Ucap Rana terkekeh.
"Nanti di kantin gua traktir. Sama temen lu yang satu juga." Sahut Iqbal datar.
"Jangan lupa loh, ya." Ucap Rana memperingati Iqbal. Iqbal hanya mengangguk cuek.
"Aku ke kelas duluan kalo gitu." Ucap Fira. Iqbal mengangguk lagi.
Rana dan Fira berjalan menuju kelasnya. Iqbal pun demikian. Saat sampai di kelas, ternyata Elsa sudah datang. Mereka berdua menghampiri Elsa.
"Sa, nanti di kantin kita makan gratis." Ucap Rana terkekeh.
"Wahh, asik tuh. Dalam rangka apa, Ran?" Ucap Elsa antusias sekaligus bingung.
"Ada yang jadian." Jawab Rana. Fira hanya menahan senyumnya.
Elsa menyadari siapa orang yang dimaksud oleh Rana, Elsa menyolek bahu Fira yang sudah tersipu malu akibat dua sahabatnya itu.
"Ciee, Fira. Udah ga jomblo lagi, nih? Kok lu ga ngasih tau gua sih." Goda Elsa kepada sepupunya itu. Ia juga kesal karena Fira tidak memberitahunya padahal mereka bersepupu.
"Lupa gua. Heheh." Kekeh Fira.
"Ish, dasar." Ucap Elsa.
Pembicaraan mereka terhenti karena guru yang mengajar pagi ini sudah masuk kelas. Suasana kelas menjadi hening.
Saat jam istirahat di kantin, Rana bertemu dengan Lisa dan mengajaknya duduk bersama. Kedua sahabat Rana kurang suka dengan kehadiran Lisa. Sedangkan Iqbal yang kebetulan juga duduk bersama Rana dan sahabat-sahabatnya, terkejut melihat Lisa. Disa hanya tersenyum kepada mereka semua.
"Apa kabar, Bal?" Ucap Lisa tersenyum menatap Iqbal. "Ga-" Ucapan Lisa terhenti saat Iqbal tiba-tiba menjawab pertanyaan Lisa dan mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Pesan Untuk Hujan [END]
Short StorySebuah Kisah yang entah bisa membuat pembaca tersentuh atau tidak. Orang-orang mungkin berfikiran bahwa Hujan hanyalah sebuah kejadian alam yang biasa terjadi, Tapi tidak dengan Rana. Seorang gadis yang berfikiran terbalik dengan orang-orang itu...