Perihal Mencintaimu

18 0 0
                                    

Perihal mencintaimu, aku sudah lebih dahulu tau bahwa yang mencintaimu bukan hanya aku dan bukan hanya satu.

Sedangkan aku ? Aku tidak lebih dari sekedar orang asing yang baru saja hadir di dalam hidupmu. Aku hanya mampu berkhayal untuk menjadi seseorang yang duduk menemani di samping mu selamanya.

Meski demikian, tidak sekalipun aku berkeinginan untuk memaksa atau mengiba agar mendapat sedikit saja di ruang hatimu untuk cintaku bermuara. Aku senang, aku yang mencintaimu. Meski tanpa berkesempatan untuk menggapai menjadi bagianmu.

Siapalah aku ?

Tidak mungkin aku terlihat indah ataupun terkesan istimewa yang pantas untuk kamu cintai. Sebab apa ? Aku hanyalah bagian terkecil yang tak terlihat oleh pandangan matamu.

Memilih mengagumimu di balik tempat persembunyianku.

Aku adalah seseorang yang hanya mampu mengagumimu di balik tempat persembunyian
Yang tentunya sulit untuk ditemukan.

Aku sudah cukup lama terikat pada bayangmu. Sebab lagi lagi tentangmu menjadi ratu yang menguasai ruang ingatanku.

Karena sebenarnya aku tak cukup memiliki keberanian seperti para lelaki yang selalu berusaha untuk merebut hatimu dengan berbagai cara. Mereka bisa dengan mudah menarik dan mencari perhatianmu agar bisa selangkah lebih dekat denganmu.

Sedang aku ? Hanya menjadi pengagum yang hatinya sesekali dihuni rasa cemburu dalam banyaknya ketidakberdayaanku.

Aku memang menyukaimu, juga menyayangimu.

Aku hanya di mampukan untuk mencintai dalam tempat persembunyian. Pada ketidakberdayaanku menerjemahkan, atau mengatakan rasa padamu.

Kamu tentu takkan tahu, bukan ? Kalau sebenarnya di sini ada seseorang yang setia menunggu datang.

Mencintai diam-diam adalah pilihan yang sebenarnya cukup sulit untuk dibahasakan.
Dalam hal ini tidak tidak harus menanggung malu jika sewaktu-waktu aku dihadapkan dengan penolakanmu.

Di tubuh doa, aku bebas memelukmu kapan saja. Mengutarakan isi hati tanpa harus merangkai banyak kata, dengan melambungkan segenap harap dalam bentuk 'semoga'.

Tuhan yang maha baik akan selalu mendengar segala pinta. Tidak masalah harus menunggu dalam waktu yang masih dijeda. Aku selalu percaya pada segala ketetapan-Nya.

Di sini, aku bebas mencintaimu dengan rasa aman. Memerhatikanmu dari kejauhan dengan tetap menggenap seluruh harap dalam angan-angan panjang.

Tak jarang aku iri pada mereka yang bisa dengan bebas mendekatmu tanpa ragu. Menciptakan kesan manis dan bertukar cerita dalam gelak tawa yang menyenangkan.

Sedang aku di sini hanya penikmatnya kisah di dalam banyaknya angan. Sembunyi tiap waktu di balik tabir imaji. Tanpa pernah benar-benar punya keberanian untuk menyapamu.

Biarlah aku hanya mampu menatapmu dari jauh. Menatapmu yang saling menikmati bahagia dengan mereka yang lebih berani untuk mengajakmu berbicara.

Aku memang mencintaimu, menyayangimu, dalam balutan doa yang selaluku hanturkan ke langit-Nya. Memberikan sujud terbaik dalam ibadahku pada-Nya.
Namamu adalah bagian perbincangan yang paling aku sukai, walau sekedar doa tapi bagiku ini sungguh indah.

Walau aku bukan seorang Ali dan kamu juga bukan seorang Fatimah tapi semoga cinta ini berakhir seperti cinta mereka.

Teruntuk kamu
Walau beberapa minggu ini adalah hari libur tapi ketahuilah bahwa aku tidak pernah libur untuk selalu mendoakanmu.

Ruang CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang