Chapter 3

6.9K 526 14
                                    

Jimin merasa ingin meledak saat mendengar ucapan si surai hitam kepada Taehyung.

‘Bo-bodoh? Yang benar saja?’ pikir Jimin.

Jimin menghadap tepat didepan si surai kelam. Taehyung berusaha untuk menghentikan Jimin dengan cara memanggil namanya, tetapi Jimin alih-alih tidak mendengarnya.

“Ya-yak! Harusnya kau yang melihat jalan! Tak bisakah kau melihat dia terluka?! Aku akan-“

Jimin menghentikan ucapannya pukulan di dada dan punggungnya. Jimin memejamkan matanya erat saat akan menerima pukulan selanjutnya. Tetapi ia malah mendengar teriakan Taehyung. Sontak ia membuka matanya.

Jimin melihat Taehyung melindungi dirinya dari serangan si surai coklat. Jimin tiba-tiba merasa panik. Ya, Jimin memang menyeramkan saat marah, tetapi saat dia melihat seseorang melukai sahabat atau keluarganya, dia langsung ketakutan.

“Le-lepaskan aku! Sialan!” Taehyung berusaha melepaskan dirinya dari genggaman erat si surai coklat. Tetapi apa daya, si surai coklat mempunyai tenaga yang lebih besar dari Taehyung. Jimin akhirnya menyadari kalau punggungnya sudah menempel ketembok.

Jimin menatap si surai hitam yang terlihat lebih besar darinya. Jimin ketakutan dan merasa dirinya menciut. Dia benci kalah.

Si surai hitam meletakkan tangannya disebelah kepala Jimin yang menempel ditembok.

“Jelaskan..” dia mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin. “Mengapa kau berani berbicara begitu kepadaku?” si surai hitam menyeringai saat melihat Jimin yang mulai merosot takut. Dia berlutut dihadapan Jimin yang sudah terduduk dilantai. “Bisakah kau lebih-“ ucapan si surai kelam terhenti saat melihat air mata mulai menuruni pipi si surai pink.

Si rambut hitam terkejut, dia tak tahu harus melakukan apa.

“Ku-kumohon, tinggalkan kami berdua.” Ucap Jimin sambil terisak. Jimin menatap matanya, dan bisa ia lihat dimata Jimin penuh dengan ketakutan. Si surai kelam merasa bersalah melihat Jimin yang menangis.

Dia dengan cepat berdiri dan berbalik arah. “Yak, Hoseok sudah cukup. Ayo pergi ke kelas.” Si rambut coklat menatap si surai kelam dengan bingung. “Apa? Kukira kita akan bolos hari ini.” Si surai kelam menunduk untuk melihat Jimin yang ketakutan. “Ja-jangan tanya aku. Ayo pergi.” Si surai coklat hanya mengedikkan bahunya dan melepaskan lengan Taehyung.

Si rambut hitam menatap Jimin lagi, yang terlihat begitu nyaman saat bersama Taehyung.

Hoseok segera menarik tangan temannya “Yaaahh~ Yoongi ayo pergi.”  Si surai kelam –Yoongi—hanya menatap sinis temannya karena ia tahu temannya sedang menggodanya karena ia ketahuan sedang menatap Jimin. Yoongi tahu karena saat Hoseok sedang menggodanya maka suaranya menjadi 2 oktaf lebih tinggi.

“Diamlah. Ayo.” Ucap Yoongi mengajak Hoseok untuk kekelas.












“Jiminie, kuperingatkan agar kau tak marah tahun ini. Kau lihat kan apa akibatnya?” ucap Taehyung saat mereka berdua sedang bercermin di kamar mandi. Taehyung baru saja membersihkan lukanya dan Jimin baru saja mencuci mukanya untuk menghilangkan mata sembabnya.

“Maaf, Tae.” Gumam Jimin. Jimin masih tidak percaya kalau ia baru saja menangis dihadapan berandal sekolah, dan Jimin benci terlihat lemah.

Taehyung membuang tisu bekas lukanya, lalu menempatkan tangannya di bahu Jimin. “Jiminiiee~ ayolah semuanya baik-baik saja. Ayo senyum?” hibur Taehyung. Jimin tetap saja kesal, tetapi dia ingin Tae percaya kalau ia baik-baik saja jadi dia berusaha untuk memberikan senyuman manisnya pada Taehyung.

Jimin membolakan matanya saat merasakan ada jari yang berusaha menggelitiki perutnya. Mungkin Taehyung menyadari kalau Jimin hanya pura-pura tersenyum.

Jimin tertawa kencang saat Taehyung semakin gencar menggelitikinya. “Y-yak! Oke aku-HAHAHAHAHA.” Jimin tertawa begitu keras hingga ia susah bernafas. Dengan cepat ia menunjukkan senyuman tulus pada Taehyung.

“Nah, lebih baik.”ucap Taehyung. “Sekarang ayo kita pergi kekelas. Kita sudah terlambat 25 menit.” Jimin dengan cepat berlari. Jimin hanya ingin dianggap sebagai murid yang baik, tetapi dia pikir dia tak mungkin mendapat gelar itu karena dihari pertama saja dia sudah terlambat.

“YAK! APAKAH KAU TAHU DIMANA KELASMU?!” teriak Taehyung. Jimin berhenti berlari, lalu bernafas terengah walaupun ia baru berlari selama 20 detik.

Dengan cepat Jimin mengambil jadwal kelas dari sakunya. Dengan cepat memindai kelasnya lalu berteriak “KELAS SEJARAH! DI RUANGAN 204!”

Taehyung dengan cepat menyusul Jimin “AKU JUGA DIKELAS ITU!” “Tae, kau berada didepanku, jangan berteriak.” Kesal Jimin. “Hehe maaf! Oh iya, kau ingin duduk bersamaku?” tanya Taehyung. “Tentu!” senyum Jimin








Jimin dan Taehyung akhirnya menemukan kelasnya dengan cepat sehingga mereka bisa menghadiri kelas.

Jimin masih takut jika gurunya akan memarahinya karena terlambat karena mereka sudah terlambat dihari pertama sekolah.

Taehyung menatap Jimin lalu memberikan senyuman manis seraya berkata “Semuanya baik-baik saja JIminie.”

Jimin langsung merasa tenang lalu berjalan bersama Taehyung untuk masuk kedalam kelas.

Setelah masuk Jimin langsung menunduk kearah gurunya “Aku minta maaf! Kami tahu jika hari ini hari pertama dan kami tidak menyangka jika kami akan telat! Aku-“ ucapan Jimin terpotong oleh ucapan sang guru.

“Awww, tak masalah. Jangan khawatir jika kau telat dikelasku. Karena, yah aku juga datang terlambat.” Ucap sang guru sambil mengedipkan sebelah matanya. “Aku Mr. Kim tetapi kau bisa memanggilku Mr. Joon.” Sang guru tersenyum memperlihatkan lesung pipi yang begitu menawan.

“Aku Park Jimin.” Ucap Jimin sambil membungkuk.

“Dan aku Kim Taehyung.” Seru Taehyung sambil ikut menunduk.

“Senang bertemu denganmu! Sekarang, Taehyungkau duduk disebelah Jackson yang berada disana! Dan Jimin kau duduk di sebelah Yoongi!” ucap sang guru sambil menunjuk bangku paling belakang dan Jimin menatap arah yang ditunjuk.

Jimin melebarkan matanya dengan wajah yang memucat, dia bisa mendengar jika sang guru memanggil namanya. Jimin bisa melihat si surai kelam yang menggunakan beanie dimana-mana!

“Min Yoongi! Tolong berdiri agar Jimin bisa melihatmu!” perintah Mr. Joon.

‘Benar-benar sial.’ Batin Jimin.

Tbc






Guys, kalau misalnya kalian aneh kenapa Yoongi yang senior bisa ada dikelas Jimin yang junior. Itu karena sistem sekolah diluar negeri jika ada murid yang gak bisa disalah satu bidang pelajaran, mereka bakal disuruh belajar bareng adik kelasnya.

Pahami guys.

Jangan lupa vomment!

Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang