Yoongi dengan cepat menubrukkan badannya pada Hoseok, menyebabkan mereka berdua terjatuh ke tanah dengan Yoongi berada di atas Hobi.
"Akh! Sakit Yoongi sialan!" rengek Hoseok sambil menggigil karena salju putih yang berada ditanah menyentuh langsung kulitnya.
"Bahasa!" mereka berdua mendengar teriakan Jungkook lalu Yoongi membantu Hoseok bangun dari salju.
Bibir Hoseok melengkung ke atas membentuk senyuman lebar lalu menarik Yoongi kedalam pelukan erat. Yoongi membalas pelukan itu lalu melepaskan pelukan itu untuk melihat mata Hoseok.
"Kau masih terlihat sama." gumam Yoongi sambil meninju bahu Hoseok.
"Sialan!"
Hoseok menyugar rambutnya, memperlihatkan dahinya sambil tersenyum menggoda.
"Tetapi kau menyukai sialan ini, iya kan?" goda Hoseok sambil melepaskan tangan dari rambutnya lalu merubah posisinya untuk melihat Yoongi yang tersedak lalu Hoseok mengacak rambut Yoongi.
"Yak! Hentikan!" protes Yoongi sambil berusaha melepaskan tangan Hoseok.
Tawa Hoseok terdengar di telinga Yoongi bersamaan dengan pukulan di lengannya. Yoongi merasa darahnya mendidih, bukan karena udara, tetapi dari sikap menyebalkan Hoseok.
Yoongi mengepalkan tangannya dengan nafas tak beraturan, jika didalam kartun kau bisa melihat uap keluar dari telinganya. Sebelum Yoongi selesai dengan hal yang menyebabkan dirinya menyesal, ia merasa seperti Tuhan membalas doanya saat Hoseok melepas tangannya diiringi dengan erangan yang terdengar dari belakang.
Yoongi berbalik untuk melihat Jimin yang berdiri di hadapan Hoseok dengan kaki berada diantara kaki Hoseok, mengarah ke arah... uh.... milik Hoseok. Hoseok tetap terdiam mengkhawatirkan kelangsungan hidup kawan kecilnya.
"Wah wah aku minta maaf, kumohon aku ingin memiliki anak."
Marahnya Jimin terlihat menggemaskan, ekspreksinya tetap sama lalu ia menjulurkan lidahnya sambil mengeluarkan rasberi yang ia makan lalu berlari riang kearah kekasihnya. Jimin bergelayut manja dilengan Yoongi lalu menarik Yoongi ke tumah yang tak jauh dari mereka. Yoongi masih tetap merasa sedikit kesal dengan perlakuan Hoseok sampai mereka masuk ke ruangan.
Saat mereka sudah berada didalam, mereka terpesona dengan keindahan interior disana. Lantai kayu yang mengkilat memantulkan cahaya dari lampu gantung. Sofa berwarna biru dongker terpasang apik di tengah ruangan dengan karpet bundar berwarna putih didepannya yang mengingatkan pada salju yang berada di luar.
Meja kayu berada tepat di atas karpet putih dan satu meja kayu lagi berada di dekat tangga yang mengarah ke lantai dua.
"Woahh...." Kagum Yoongi melihat isi villa.
"Ini indah..." gumam Jimin sambil berjalan ke tangga, menyentuh pegangan tangga. Mata Yoongi menatap tubuh Jimin sambil menjilat bibirnya. Jimin mengenakan sweatpants berwarna abu dan kardigan biru muda kebesaran yang membungkus tubuhnya dari kedinginan. Yoongi menatap Jimin dari atas kebawah lalu memeluknya, menempatkan dagunya pada bahu Jimin, hal sama yang ia lakukan saat ia bangun tidur tadi pagi. Jimin tak memikirkan posisinya sehingga ia memegang tangan Yoongi yang melingkarkan tangannya pada pinggang Jimin.
"Ini bukanlah indah yang itu." gumam Yoongi sambil melihat kekasihnya dari samping lalu tersenyum, membuat Jimin terkejut melihatnya.
"Y-ya! Aku berpikir kalau ini indah..." bisa Yoongi dengar gerutuan Jimin yang saat ini sedang menyilangkan tangannya didepan dada. Yoongi yang bersama Jimin selama bertahun-tahun tahu jika kebiasan Jimin saat dia merasa salah tingkah terhadap seseorang atau sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅
Fiksi RemajaOriginal story by Kooblue7 Park Jimin, seorang siswa biasa yang tak pernah mendapat masalah ataupun melanggar aturan. Tetapi seluruh siswa disekolahnya menyukai Min Yoongi, seorang siswa badass yang tak pernah menurut dan selalu bermasalah dengan pa...