Chapter 5

5.8K 469 12
                                    

Jimin pov

Aku tersadar dari lamunanku saat melihat dia lewat didepanku. Aku memandangnya yang mulai duduk disampingku dalam diam, lalu diam-diam aku melirik kearahnya.

'Tak mungkin kan kalau dia sudah pernah dipenjara? Dia kan tak pernah di keluar kan dari sekol-' aku kembali tersadar dari pikiranku saat aku menyadari kalau dia sedang balik menatap ku.

Sontak aku membeku dan merasakan wajahku mulai memanas. Aku tak tahu harus melakukan apa. Tertangkap basah sedang menatapi wajah seseorang, siapa yang tidak malu?

Dia menatap ku seolah akan terus menatap ku selamanya, ya memang itu berlebihan karena aku yakin dia baru menatapku selama 5 detik.

“Kau baik-baik saja?” tanya nya sambil menyeringai. Aku langsung menunduk menyembunyikan rona merah di pipiku dengan kedua tanganku yang mengepal di pangkuanku. Ah, penyakit malu ini menyusahkanku.

“Y-ya! Aku baik-baik saja.” Ucapku dan dengan cepat aku mengalihkan pandanganku kedepan kelas, menunggu Mr. Joon memberikan instruksi lainnya.

“Baiklah anak-anak! karena hari ini hari pertama kalian, aku akan mengizinkan kalian untuk saling mengobrol dengan yang lain. Tetapi persiapkan untuk hari besok, karena besok kita akan belajar tentang Insiden Niihau!”

Aku melihat kearah bangku Taehyung, tetapi aku melihat dia sedang asyik berbincang dengan Jackson. Aku tak ingin mengganggu mereka karena  aku ingin Taehyung mempunyai teman baru, jadi aku memilih untuk mengambil buku ku dan mulai membacanya.

Aku merasakan seseorang sedang menatapku, dengan cepat aku mengalihkan pandangan dari buku ku. Ternyata seseorang disebelahku, Min Yoongi sedang menatap ke arahku. Aku tak bisa membiarkan dia terus menatapku, karena itu membuatku merasa tak nyaman.

“Apa?" tanyaku.

“Tidak.” Katanya.

“Lalu, mengapa kau terus menatapku?” tanyaku.

“Karena kau terus duduk disitu, tidak saling berbicara seperti yang lain. Dan juga ada sesuatu yang menempel pada baju mu.” Ucapnya sambil menunjuk ke arah dadaku. Aku menunduk untuk melihat apa yang ditunjuknya, tetapi yang didapat hanya cubitan kecil tapi keras pada hidungku.

“Aw!” teriakku sambil mengusap hidungku. “Kau sungguh kekanak-kanakan! Dan juga kau tak dewasa!” pekikku cemberut. Aku benar-benar marah karena perbuatan kecil yang ia perbuat. “Maaf.” Gumamnya.

“Hmm.. tak masalah.” Ucapku.

Aku mulai curiga padanya karena aku ingin tahu mengapa ia pernah tertangkap oleh polisi, atau mungkin saja kabar itu hanya bualan mereka bukan?

“Bo-boleh aku bertanya?” tanyaku.

“Tergantung dari apa yang kau tanyakan.” Ucapnya sambil melirik sinis.

“Yak! Sekali-kali baiklah kepadaku!” kesalku.

“Baiklah! Apa?”ucapnya.

Aku terkejut mendengar dia membentakku,  mataku mulai berair. ‘Kenapa dia begitu kasar?’ pikirku. “Ta-tak jadi.” Ucapku sambil kembali menghadap kedepan kelas, lalu melanjutkan kembali membaca buku. Posisi kami tak berubah sampai bel berbunyi.

Setelah bel berbunyi, Taehyung sudah menungguku di depan pintu kelas. “Jiminie, kau benar-benar sebangku dengannya? Apa dia telah melakukan sesuatu padamu?” tanya Taehyung khawatir. “Tak ada masalah Tae. Dia tak melakukan apa-apa.” Ucapku.

“Jadi setelah ini kau ada kelas apa?” tanyaku curiga. Aku melihat dia segera membuka jadwal kelasnya dan wajahnya mendadak pucat. “Ka-kalkulus.” Ucapnya gugup.

Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang