Chapter 15

3.4K 267 7
                                    

Suara pekikan memenuhi pendengaran Jimin, dengan posisi dia berdiri dihadapan gadis tadi dan tangannya yang bertengger manis dipipi gadis itu.

Yoongi berdiri dengan terkejut saat melihat kejadian tadi didepan matanya. Jimin menunduk menatap gadis yang masih terkejut, perlahan ia alihkan pandangannya pada telapak tangannya yang memerah. Perlahan Jimin menatap sekeliling untuk melihat siapa saja yang sedang melihat dirinya.

Jimin kembali menatap gadis itu dengan mulut yang terbuka gugup. ”A-aku ya Tuhan, a-aku tak bermaksud-”

Yoongi datang dari belakang Jimin lalu memeluk pinggang Jimin, memotong segala perkataan yang akan keluar dari lisan Jimin. ”Tidak, jangan bilang maaf...” Yoongi menarik lembut pinggang Jimin membuat dirinya mundur secara perlahan. ”Dia pantas menerimanya...” ucap Yoongi dengan nada rendah lalu melirik sinis kearah gadis itu.

Yoongi menatap sekitarnya dan melihat banyak orang yang masih menatap mereka. Yang akhirnya ia sadari jika perhatian mereka tertuju pada Jimin.  Jimin menundukkan kepalanya dan bisa Yoongi lihat tubuh Jimin bergetar.

Yoongi berusaha menenangkan Jimin, tetapi matanya menangkap seseorang dengan ponsel yang mengarah kearah mereka. Mata Yoongi menggelap, dengan cepat Yoongi menyembunyikan Jimin dibalik tubuhnya dan berjalan menghampiri pemuda yang memegang ponsel tadi. Pemuda tadi mendadak gugup saat Yoongi menghampiri dirinya dengan pandangan yang mengintimidasi.

Nafas pemuda itu tercekat saat Yoongi sudah berada didepannya dengan tangan menengadah. ”Ponsel.” Tekan Yoongi.

Pemuda itu tak memiliki pilihan lain selain menyerahkan ponselnya pada Yoongi, tak ada yang tahu kan apa yang terjadi jika ia berkata tidak? Tatapan Yoongi pada pemuda itu tak berubah meski ponselnya sudah berada di tangannya. Yoongi menatap ponsel itu lalu melihat jika tombol merekam sedang berkedip.

”Jadi... kau sedang merekam kami?” tanya Yoongi dengan nada rendah.

Pemuda itu mendadak pucat sambil menunduk, perlahan ia mengangguk.

Yoongi menghela nafas kasar saat ia melihat ponsel pemuda itu, lalu menghentikan rekamannya dan dengan cepat membuka galeri di ponsel. Yoongi menggulir terus layarnya hingga ia menemukan video yang ia maksud lalu menghapusnya. Setelah selesai Yoongi melemparkan ponsel itu kearah pemuda tadi lalu membalikkan badan.

”Jika aku melihat kejadian hari ini di sosial media...” Yoongi dengan cepat memindai kerumunan disekitarnya. ”Aku akan membuat hidup kalian tak tenang...” Yoongi membalikkan badan meninggalkan kerumunan tadi lalu berjalan menuju gedung sekolah. Jimin menatap kerumunan yang masih ramai lalu menatap Yoongi. Jimin kembali menatap kerumunan lalu membungkuk sebagai permintaan maaf kemudian berlari mengejar Yoongi.

”Yoongi!” teriak Jimin.

Yoongi menatap Jimin, perlahan mukanya yang mengeras perlahan melembut. ”Ji-jimin, a-aku...” Yoongi tetap fokus menatap sepatunya dan pipinya perlahan memerah. ”Aku minta maaf...” bisik Yoongi.

Jimin menatap Yoongi dengan senyuman lembut dan menempatkan tangannya pada pundak Yoongi, ”tidak, ini salahku. Aku tak tahu apa yang terjadi padaku... aku harusnya tak melakukan itu...” gumam Jimin sambil terus tersenyum yang perlahan berubah menjadi senyum sendu.

Yoongi yang menyadari itu sontak menghentikan langkahnya membuat Jimin bingung.

”Yoongi? Ada apa?” tanya Jimin.

Yoongi menatap Jimin dan memperhatikan setiap lekuk wajah Jimin. Yoongi mempelajari setiap pori-pori, setiap titik, dan setiap hal yang tak sempurna yang terpasang apik pada wajah Jimin. Yoongi menghembuskan nafas lalu meletakkan tangannya pada pipi Jimin, lalu mengusap nya dengan lembut menggunakan ibu jarinya.

Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang