Author pov
Sekarang kelas terakhir Jimin, yaitu kelas sains. Dan beruntungnya dia memiliki kelas yang sama dengan Kim Taehyung.
Jimin merasa bersyukur karena untuk kali ini Yoongi tidak berada di kelas yang sama, karena Jimin tahu jika Yoongi bersamanya dia hanya akan menganggu Jimin saja.
Semua orang terlihat sibuk mengobrol karena guru sains sama sekali tak peduli dengan hari pertama kelas. Jimin pun hanya berkeliling kelas. Ia merasa bosan karena Taehyung sedang pergi ke toilet. Akhirnya Jimin memutuskan untuk duduk dan kembali membaca bukunya.
Saat Jimin sedang membaca buku, dia melihat seseorang mulai duduk tepat di depan bangku nya. Jimin berusaha mengabaikannya karena ia tak kenal siapapun di kelas ini kecuali Taehyung, sehingga ia hanya berpikir ‘mungkin dia hanya ingin duduk disitu.’
Tetapi, Jimin salah.
Jimin terkejut saat melihat sebuah tangan mulai menurunkan buku yang sedang ia baca. “Wah, halo.”
Jimin bersumpah ia pernah mendengar suara itu.
Jimin mendongak untuk melihat lelaki bersurai coklat yang ia lihat tadi pagi.
“Umm, h-hai.” Gugup Jimin, dia tak tahu apa yang akan terjadi saat Taehyung tak bersamanya sekarang.
“Ho-hoseok? Benar kan?” tanya Jimin. Dia ingat saat Yoongi mengucapkan nama itu saat ia meninggalkan Jimin dan Taehyung tadi pagi.
“Ya, dan siapa namamu?” tanya Hoseok.
“J-jimin.”
Hoseok mengulurkan tangannya, membuat Jimin terkejut. Jimin sangat bingung karena sikapnya terlihat berbeda dengan tadi pagi.
“Dengar..” Hoseok berbicara dengan hati-hati. “Aku minta maaf tentang tadi pagi, aku dan temanku meminta maaf padamu.” Hoseok berbicara dengan yakin dan Jimin bisa melihat tidak ada kebohongan di mata Hoseok.
Jimin tersenyum. “Tak masalah. Asalkan kamu-“ ucapan Jimin terhenti saat Taehyung datang.
Taehyung terlihat marah.
“Yak! Apa yang sedang kau lakukan?!” ucap Taehyung kasar pada Hoseok.
“Taehyungie, tak apa. Dia hanya ingin meminta maaf.” Ucap Jimin. Taehyung menatap Jimin. “Aku ragu dengan hal itu. Dia tak berhak kalau kau menerima maafnya setelah apa yang dia perbuat tadi pagi!”
“Taehyung!” teriak Jimin.
Taehyung langsung menghentikan ucapannya saat mendengar Jimin memanggil nama aslinya, bukan nama panggilan. Jimin hanya memanggil nama asli Tae saat Jimin sedang marah.
Dan sekarang.... Jimin sedang marah.
Jimin berdiri dari kursinya “Taehyung, kau serius tak mempercayaiku? Saat aku bilang kalau dia minta maaf padaku. Dia benar-benar minta maaf, benar?” ucap Jimin. Taehyung menundukkan kepalanya, perasaan bersalah mulai menyelimutinya karena dia tak mendengarkan sahabatnya yang sudah bersamanya selama 8 tahun.
Kenapa ia tak bisa mempercayai Mochi nya?
“Ma-maaf hyung...” ucap Taehyung pelan sambil menunduk.
Wajah Jimin mulai melembut “Taehyungie, aku minta maaf... tak seharusnya aku membentakmu tadi...” Jimin menyugar rambutnya. “Argh, sekolah ini membuatku pusing.”
Jimin menatap Taehyung sembari memikirkan apa yang harus ia lakukan bersama Taehyung.
“Taehyungie?” panggil Jimin.
“Ya, Jimin hyung?” jawab Taehyung sedih.
“Bagaimana kalau kita membeli bulgogi? Lalu kita bermain dirumahmu. Tenang aku yang traktir.” Ucap Jimin sambil tersenyum pada Taehyung.
Taehyung langsung berbinar. “Astaga! Benarkah?” Taehyung melompat kecil karena antusias.
“Tentu saja, oh dan Hoseok apa kau ingin ikut?” Jimin dan Taehyung menatap ke arah Hoseok yang terlihat sedang berpikir.
“Tidak, tidak. Aku sudah berjanji kepada Yoongi kalau hari aku akan jalan-jalan bersamanya.” Desah Hoseok.
“Yoongi?” Tanya Taehyung.
“Dia yang umm...” Jimin menghentikan ucapannya karena ia tahu kalau Taehyung akan kesal saat dia tahu siapa Yoongi dan Jimin tak ingin Taehyung menceramahinya.
Jimin menatap Hoseok dengan mata memelas. Hoseok menghela nafas lalu berkata “dia temanku yang tadi pagi bersamaku.”
Jimin melihat Taehyung meletakkan tangannya pada lengannya, sembari menenangkan Jimin. “Maaf, dia telah membuatmu menangis dan aku membencinya, oke?” tenang Taehyung.
“Aku tahu Taehyungie.” Ucap Jimin. “Tetapi aku bersumpah, aku tak akan marah lagi seperti tadi pagi, oke?”
Taehyung tersenyum kotak “baiklah, Jiminie.”
Mereka bertiga terus berbincang sampai bel berbunyi.
“Baiklah. Sampai bertemu besok kawan dan aku akan berbicara kepada Yoongi, tetapi aku jujur kepadamu. Aku tak yakin dia akan mendengarkanku.” Ucap Hoseok pada Jimin.
Jimin tercekat “Oh...oke terima kasih telah bermaksud untuk berbicara dengan Yoongi.”
“Tak masalah. Ngomong-ngomong, sampai jumpa!” Hoseok melambai sekilas lalu segera berlari keluar kelas.
“Jiminie, kapan kita akan bermain kerumahku?” tanya Taehyung.
“Hmm aku akan datang ke rumah mu pukul 4:30” jawab Jimin.
“Oke, sampai jumpa Hyung!” Taehyung melambai kearah Jimin sebelum menghilang di ujung koridor.
Jimin baru saja meninggalkan rumahnya lalu menghela nafas. Jimin menyukai cuaca seperti ini. Udara musim gugur sangat cocok untuk Jimin. Jimin membuka matanya saat mendengar suara erangan dari gang.
“Ada apa?” tanya Jimin. Penasaran, Jimin melihat apa yang terjadi di gang jalan itu. Perasaan Jimin tak enak, tetapi ia tak tahu mengapa ia merasa khawatir.
Jimin mendengar erangan yang terdengar lebih keras yang menandakan bahwa Jimin sudah lebih dekat dengan sumber suara. “Ha-halo?” Jimin mengucapnya dengan ragu, berdoa siapa saja yang ada disana bukanlah seorang pembunuh.
Jimin mulai mendekati gang tersebut dan mulai memasukinya. Sampai akhirnya dia melihat seseorang yang ia kenal...
“Y-YOONGI?!”
Tbc
Guys, setelah aku pikir aku bakal update sekali seminggu. Antara hari selasa atau Jumat!
Tapi kalau misal aku punya waktu luang, aku usahakan update dua kali seminggu di hari tadi!
Jangan lupa vomment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅
Ficção AdolescenteOriginal story by Kooblue7 Park Jimin, seorang siswa biasa yang tak pernah mendapat masalah ataupun melanggar aturan. Tetapi seluruh siswa disekolahnya menyukai Min Yoongi, seorang siswa badass yang tak pernah menurut dan selalu bermasalah dengan pa...