Chapter 12

4.8K 388 14
                                    

Jimin dan Taehyung sedang berkeliling, mencoba mencari sosok Yoongi. Setelah Jimin mengakui perasaannya pada Taehyung, Jimin merasa bersalah saat mengingat pesta saat itu.

“Apa kau tahu tempat dimana Yoongi berada saat ini?” tanya Taehyung.

“Tidak... ugh ini sangat memusingkan.” Jimin menghela nafas sambil memijat keningnya.

“Yah~ percaya padaku Jiminie, ini akan berhasil.” Ucap Taehyung memberikan kedipan sekilas sebelum pada akhirnya kembali fokus kejalanan. Jimin menumpu lengan pada pipinya frustasi, namun tiba-tiba ia teringat satu tempat dimana ia dan Yoongi sering bertemu.

“Pergi ke taman.” Teriak Jimin.

Taehyung menjengit saat mendengar suara Jimin. “A-apa?” tanya Taehyung.

“Pergi ke taman!” ulang Jimin.

Taehyung memiringkan kepalanya. “Taman yang dekat dengan rumahmu?”

“Tidak, yang dekat rumah Spongebob. TENTU SAJA DEKAT RUMAHKU!”

Taehyung memutar bola matanya lalu mengarahkan mobilnya menuju taman.










Yoongi pov
(Time skip)

Aku menatap debu yang menempel disepatuku. Aku tak tahu sudah berapa lama aku disini, tetapi selama tak ada yang melihatku... aku baik-baik saja.

Aku menatap kearah bulan yang terlihat pucat, lalu menghembuskan nafas berat. “I’m your calico cat~ here to see you~” nyanyiku pelan, menyanyikan lirik dari lagu yang kubuat untuk Jimin.

“Just let me love~ love~ you~” senyuman kecil terpasang diwajahku.

“Just let me love~ love~ you~” perlahan aku mulai menunduk dengan air mata mulai mengalir dipipi pucatku. Aku mengigil karena dinginnya udara yang berhembus disekitarku. Aku tak memakai jaket jadi aku hanya mengusap lenganku untuk mencari kehangatan. Aku berdiri dari ayunan lalu menatap sekitar taman.

Aku memutuskan untuk masuk kedalam area bermain karena mungkin saja lebih hangat daripada berdiam disini. Aku berjalan menuju area bermain lalu masuk kedalam terowongan yang berada diatas seluncuran. Disini terasa hangat sehingga aku bisa merasa sedikit tenang.

“Yoongi hyung!”

Aku menutup mataku, mencoba membisukan memori yang berada dikepalaku.

“Yak! Bagaimana jika kau yang berhati-hati saat berjalan!”

“be-berhenti..” gumamku.

“A-apa kau baik-baik saja? Astaga!”

“He-hentikan.” Ulangku.

“Y-yoongi?”

Mataku terbuka saat mengingat ulang kenangan bersama Jimin. Ada yang baik, ada juga yang buruk. “Kenapa?” tanya ku pada diri sendiri. “Kenapa aku?”

Aku menegakkan kepalaku saat mendengar deru mobil. Aku menutup mulutku agar  aku tak mengeluarkan suara sedikitpun.

“Yoongi!” mataku melebar saat mendengar suara penuh tangisan yang begitu familiar. Terdengar suara pintu mobil yang dibanting, lalu suara langkah kaki yang semakin terdengar jelas tiap detiknya.

Tiba-tiba, langkah kaki itu berhenti dan terdengar suara dari bawah seluncuran yang sedang kudiami. Aku menahan nafasku agar dia tak mendengarku.

“Yoongi?” panggilnya.

Aku menutup mataku, berdoa agar dia tak menemukanku. Aku bergerak perlahan agar ia tak melihatku, tetapi saat sadar aku berada di dekat seluncuran. Tanpa direncanakan aku meluncur dengan suara yang begitu keras. “Sial.” Erangku.

Falling For a Rapper II Yoonmin (Translated)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang