🌙
Salah seorang penjaga keamanan menguap. Mungkin karena penambahan jam jaga setiap shinobi di Konoha. Jadi dia mengantuk karena kebagian sip malam.
Hal ini dilakukan setelah insiden penculikan terakhir yang menargetkan Aburame Shino dan berjalan lancar. Para petinggi Konoha, perwakilan klan-klan, dan juga beberapa shinobi hebat telah membuat strategi jika saja musuh tiba-tiba menyerang.
Jadi, untuk memperketat penjagaan, mereka memutuskan untuk menambah jam jaga keamanan di sekitar Konoha.
"Aku mengantuk. Apakah musuh tidak jadi menyerang ?" Tanya salah seorang shinobi.
"Bagus kalau tidak menyerang. Kau ini tidak waras !" Sahut shinobi lainnya.
Mereka berdua terus berbincang, tanpa memperhatikan keadaan sekitar yang mulai sepi.
"Kalian mengantuk ? Dengan senang hati ku buat kalian tidur,...untuk waktu yang lama."
' Bugh '
Hinata memukul salah satu dari mereka hingga tersungkur, lalu menyusul yang satunya lagi, hingga pingsan.
Mereka bertiga, Chouji, Shino, Hinata, dan empat anggota Shitenshounin berdiri tak jauh dari gerbang Konoha.
Mereka bertujuh berhasil menaklukkan penjaga gerbang utama dengan baik tanpa diketahui. Sebaiknya lakukan dengan cepat atau tidak sama sekali.
Salah satu anggota Shitenshounin yang bernama Kujaku, melepaskan segel kuchiouse, burung. Dia lalu naik ke atas burungnya bersama Chouji, terbang keatas Desa Konoha.
"Nikudan Sensa !" Chouji melompat turun dari atas burung lalu berubah menjadi sebuah bola besar dan langsung memecahkan segel keamanan udara Konoha.
' Pyarr '
Rokudaime-sama, Kakashi, berdiri sambil membelalakkan matanya. Ia bisa merasakan jika segel udara Konoha telah rusak. Itu berarti Shitenshounin telah tiba.
"Rokudaime-sama, Shitenshounin datang bersama tiga korban penculikan."
"Amankan warga ke bunker yang telah disiapkan dan kerahkan anbu terbaik untuk melindungi mereka."
"Baik Rokudaime-sama."
Kakashi berbalik, lalu menatap desa Konoha di depannya yang menampakkan kepulan asap dibeberapa titik.
Sementara di gerbang utama, Shino dan Houki berdiri tepat di tengah-tengah gerbang. Houki mengeluarkan jutsu kuchiouse dengan hewan harimau putih dan Shino yang terus menerus mengeluarkan serangga beracun.
Kuchiouse Houki menyebar, menyerang setiap orang yang ia lihat, melukai warga desa dengan gigitannya. Sedangkan serangga Shino, menggigit lalu menyuntikkan racun hingga korbannya pingsan.
Shikamaru dan Ino tiba pertama dengan selamat setelah mengalahkan kawanan harimau kuchiouse milik Houki. Mereka berusaha menghentikan Shino yang terus menerus mengeluarkan serangga dalam jumlah banyak.
Sementara Chouji sibuk berguling dengan ukuran besarnya, menghancurkan setiap bangunan yang ia lewati. Namun, dirinya dihadang oleh sang ayah. Mereka bertarung, melawan satu sama lainnya. Chouza yang terus berusaha berbicara, menyadarkan kembali anaknya agar berhenti menyerang. Namun Chouji tidak bergeming, dia tetap diam sambil terus menyerang dengan tatapan marah.
Kiba, Lee, Sakura, dan Tsunade nampak menggiring warga menuju bunker di bawah patung Hokage. Namun salah satu anggota Shitenshounin mendatangi mereka. Suiko, si macan, datang sambil tertawa terbahak-bahak di atas sebuah tiang listrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String [End]
Fiksi PenggemarWalaupun benang merah telah mengikat mereka berdua, kenapa kata 'terpisah' selalu mengintai hidup keduanya. Berawal dari perjodohan yang mengikat keduanya. Takdir mempermainkan hati dan perasaan mereka hingga perpisahan menjadi ujung perjuangan cint...