Starlight (last)

405 40 1
                                    

🔥🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔥🔥🔥🔥

Chapter 3

Walau sudah ketahuan, Auriga tetap melaksanakan tugasnya membawa gerobak ke asrama kali ini dia membawa gerobak bajigur.

Padahal hari ini matahari terik sekali, mana ada yang mau beli minuman hangat harusnya kan dia jualan Es Krim atau Cendol kek.

Ini karena Auva yang ngidam bajigur tadi pagi, yang berakhir seperti ini. Dari jauh dia melihat Adara, dia tidak memakai pakaian sekolahnya.

Adara berjalan ke arah Auriga yang bertemankan gerobak. Lelaki itu tetap sama menawannya seperti kemarin, pakaian serba hitam dan wajah datar tanpa senyuman yang hampir membuatnya gila.

'Oh lihat kali ini Bajigur'. Adara menarik sudut bibirnya sedikit. Kedatangannya disambut oleh wajah bingung Auriga.

"Hari ini gue izin ke madam, lo gak usah ikutin gue. Gue mau jalan sama cowok gue-"

"Kamu sudah bilang ke Ayah kamu?" Auriga memotong ucapan Adara.

"Ih jangan motong pembicaraan deh lo! Jangan bilang Ayah kalo gue cabut atau lo gue aduin ke Madam."

Auriga bungkam, Adara tersenyum penuh kemenangan lalu meninggalkan Auriga yang melihatnya dengan sorot mata penuh kekhawatiran, tidak tau kenapa Auriga memiliki firasat buruk tentang Adara. Dan firasatnya tidak pernah salah.

🔥🔥🔥🔥

Disinilah Auriga sekarang, masih dengan gerobak Bajigur menunggu Adara yang sampai sekarang belum terlihat batang hidungnya.

Auriga melirik jam tangannya. Sekarang sudah hampir jam 9 malam, dan Adara belum pulang. Auriga meraih gerobaknya dia akan pulangkan dulu gerobak ini lalu mencari keberadaan Adara.

Baru saja setengah perjalanan, Auriga menemukan Adara. Akhirnya, dia bisa bernafas lega. Namun, ada yang aneh dengan sosok gadis cantik itu, bahunya bergetar, apa dia menangis?

Buru-buru Auriga membawa gerobak Bajigur nya mendekati Adara. Karena terlalu terburu-buru gerobak Auriga menabrak  bangku taman yang ada disamping Adara, membuat wanita itu menoleh padanya.

Mata Adara Bengkak karena terlalu banyak mengeluarkan air mata. Rambutnya yang tadi dikepang kini sudah terlepas dan meningalkan jejak keriting di rambut gadis itu. Namun tidak membuat kecantikan Adara luntur karenanya.

Auriga mendekat, lalu mendudukan tubuhnya disamping klien cantiknya itu. Auriga membuka mulutnya namun tidak ada sepatah katapun yang keluar. Adara masih tetap menangis, Auriga beranjak dari duduknya menghampiri gerobak bajigurnya.

Taetzu FF Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang