Chapter 44

929 55 2
                                    


(Mini Chapter dalam rangka Project Ultah Kyuhyun, yaitu meng-update semua ff yang bleum tamat minimal 140 kata. Mianhe kalau pendek, karena semua dikebut dalam 3 hari hehehe. Gomawo sudah mau membacanya *bow)

RISING STAR
Chapter 44

18 Mei 2008

Hankyung baru saja menyelesaikan acara di Honam TV untuk mewakili Jinsimyung pharmaceutical melakukan donasi. Ia berhasil meyakinkan perusahaan tersebut untuk memberi sumbangan kepada para pelajar yang putus sekolah karena gempa bumi. Dana yang disumbangkan sebesar 6,8 juta Yuan.

Super Junior M sendiri berhasil mengumpulkan dana sebesar 7 juta yuan dalam sebuah acara amal. Uang tersebut akan digunakan untuk membangun sekolah-sekolah di daerah yang terkena gempa bumi.

Meski banyak yang mengolok-olok, menyebut Super Junior M mencoba merebut hati fans di China dengan menyumbangkan dana yang bukan berasal dari kantong mereka sendiri, Hankyung dan member Super Junior M lainnya tidak menghiraukan hal itu. Mereka tetap mengadakan acara amal, menyumbangkan penghasilan mereka, juga melakukan donor darah.

Sampai hari ini diberitakan 28.881 orang tewas, 198.347 orang terluka, dan 14.000 orang masih diperkirakan berada di reruntuhan. Gempa bumi ini sudah masuk urutan kedua bencana alam terburuk di China setelah gempa Tangshan 1976. Jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah.

Pemandangan di ruang duduk dorm membuat Hankyung menautkan alisnya. Kyuhyun, Donghae, dan Ryeowook duduk bertiga di sofa panjang dengan wajah kosong dan pandangan menerawang. Ketika ia melemparkan pandangan bertanya kepada Siwon, Zhoumi, dan Henry yang menyebar di sekitar ruangan, ia hanya mendapat jawaban berupa senyum lebar.

"Limousine.... Aku ingin naik limousine juga," gumam Donghae dengan pandangan kosong ke arah televisi yang tidak dinyalakan.

"Kalau aku naik limousine, pasti rasanya luar biasa sekali." Ryeowook ikut menerawang. "Sofa yang panjang dan nyaman; Meja yang eksklusif; Suasana di dalam mobil yang tidak kalah dengan ruangan hotel berbintang lima; Pasti sangat menyenangkan. Aku bisa duduk dengan nyaman."

"Tadinya aku juga berpikir begitu, Ryeowookie. Tapi setelah membayangkan tiga belas member dan manager dalam satu mobil.... Meskipun itu limousine...." Kyuhyun menghela napas yang sangat panjang, sepanjang limousine yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Hankyung melangkah masuk dan berdiri di depan mereka, memecahkan lamunan ketiga dongsaeng-nya. "Kalian bertiga sedang membayangkan apa? Limousine?"

"Hyung! Hankyung hyung!" Kyuhyun langsung melompat dan bergelayut pada hyung China-nya. "Hyungdeul di Hollywood dijemput dengan limousine ke hotel. Aku ingin ikut."

"Aku belum pernah naik limousine. Aku juga ingin mencobanya."

"Aku ingin melihat bagian dalamnya. Katanya mewah sekali." Ryeowook menyambung kata-kata Donghae.

"Tadi Yesung hyung menelepon, menceritakan kegiatan mereka di Hollywood bersama TVXQ sunbaenim." Zhoumi menjelaskan. "Karena jumlah member Super Junior banyak, pihak acara menyiapkan sebuah mobil limousine."

"Seharusnya Kyuhyun hyung tidak merajuk. Sungmin hyung bilang di telepon tadi bahwa ia membelikan sebotol wine untuk diminum bersama saat Kyuhyun hyung kembali."

"Henry-ah, aku tidak merajuk. Aku hanya ingin bersama-sama hyungdeul di sana."

"Bukan karena limousine?" goda Henry yang langsung disambut tatapan tajam Kyuhyun.

"Itu nomor dua. Kau tahu, Henry-ah, limousine hanya nyaman untuk delapan penumpang. Delapan seat belt. Aku tidak mau menaiki mobil yang tidak memiliki seat belt lagi."

Henry meringis mendengar hal itu. Sampai sat ini ia tidak tahu detail kecelakaan yang menimpa Kyuhyun karena Kyuhyun tidak pernah mau menceritakannya. Dan ia menarik kesimpulan, sebaiknya tidak menanyakan hal itu sampai Kyuhyun sendiri siap bercerita.

"Hankyung-sshi, bisa ikut aku sebentar?" Manager hyung memberi kode agar Hankyung mengikutinya.

"Siwon-sshi, kau juga ikut." Hankyung mengajak Siwon. Jika ada sesuatu yang perlu disebarkan kepada member yang lain, Hankyung merasa nyaman jika Siwon atau Zhoumi ada bersamanya. Meski sudah beberapa tahun di Korea, kosakata Hankyung masih terbatas. Karena itu ia ingin Siwon atau Zhoumi bisa menerjemahkan kepada yang lain.

Manager hyung mengajak mereka ke ruang kerjanya. Di atas meja tergeletak sebuah dus besar yang hanya ditutup begitu saja karena sudah diperiksa isinya oleh manager hyung. "Paket ini datang dari Korea bersama kiriman bantuan dari Tuan Cho."

Siwon membuka isi kotak itu dengan antusias. Matanya terbelalak lebar. Ia menatap Hankyung dengan ekspresi takjub saat menarik keluar sebuah sebuah sang tu dan gat. Beberapa hanbok juga ada di dalam kotak itu.

"Hyung, kita melupakan hal ini.... Gwallye!" Mata Siwon mencari kalender dinding. "Senin ketiga di bulan Mei.... Astaga, itu berarti besok, hyung!"

Siwon meletakkan kedua benda yang diambilnya tadi ke tangan Hankyung, lalu berlari ke luar. Sesampainya di pintu ia berbalik dengan wajah masih berbinar. "Hyung, aku akan mengajak Ryeowookie dan Zhoumi membeli beberapa keperluan untuk besok."

Tanpa menunggu persetujuan, namja itu menghilang di balik pintu.

"Hyung." Tiba-tiba wajah Siwon muncul kembali di pintu. "Kami akan merayakannya sesederhana mungkin. Lagipula Gwallye bukan sebuah pesta melainkan sebuah upacara. Jadi..."

"Aku mengerti,"potong Hankyung sambil tersenyum lembut. "Ini upacara sekali seumur hidup. Aku percayakan kepada kalian untuk menyiapkannya."

"Gomawo, hyung." Siwon tersenyum lega dan kembali menghilang.

Hankyung memandang sang tu dan gat di tangannya dengan perasaan bercampur-aduk. "Kalau mengingat kejadian setahun yang lalu, rasanya tidak percaya hari seperti ini akan tiba...."

.

.

TBC
IG : iyagi7154

<3 <3 <3 HAPPY BIRTHDAY CHO KYUHYUN <3 <3 <3
Akhirnya Project ini selesai juga hahaha

Kagak lagi-lagi deh,
Benar-benar kalang-kabut membuat 7 mini chapter
Terima kasih sudah membaca ff-ku.
Terima kasih banyak buat yang masih setia memberikan review
Ditunggu komentarnya hehehe


RISING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang