Chapter 35

2K 67 8
                                    

Summary :  "Benar kan namaku Li Xu?" / "Akhirnya kau memanggilku hyung." / "Yolset Myong? What it means?" / "Kau mau membantuku makan atau mau kutendang keluar?" / Apakah Super Junior yang kami pertahankan akhirnya akan berakhir begitu saja? /

.

RISING STAR

Chapter 35

Wajah-wajah kecewa muncul saat manager yang menangani sub-unit SJ M melarang mereka semua ikut ke lokasi syuting yang dipindahkan ke tempat lain. Tetapi Leeteuk tetap tersenyum. Ia menepuk dongsaengdeul yang tergabung di SJ M satu per satu, memberi mereka kata-kata semangat, dan melambaikan tangan saat ketujuh namja itu beranjak pergi mengikuti sang manager.

Setiap ada yang menoleh ke belakang untuk melihatnya, Leeteuk tersenyum dan melambaikan tangan. Ia terus melakukan hal itu hingga tak ada seorang pun terlihat lagi di ujung lorong. Leeteuk kemudian merangkul Eunhyuk dan Sungmin yang berdiri di dekatnya.

"Sebaiknya kita membereskan bekas makan siang tadi. Kasihan yang memakai ruangan ini berikutnya." Leeteuk lalu mulai memunguti kotak-kotak bekas makan mereka diikuti Sungmin, Shindong dan Eunhyuk.

Yesung melirik ke arah sang leader. Tampak jelas tangan Leeteuk sedikit gemetar. Saat salah satu kotak itu jatuh dari tangan Leeteuk dan isinya berhamburan, Yesung langsung mengeluarkan tissue dan memungut sayuran-sayuran yang mengotori lantai.

"Ini pasti kotak milik Kyuhyunie. Dia masih saja tidak suka sayuran," gumam Yesung. "Wookie juga tidak menyerah menyempilkan sayuran ke dalam makanan Kyuhyunie."

Leeteuk mengangguk. Namun ia tetap pada posisinya berjongkok. Dagunya bertumpu pada lututnya. Leader Super Junior itu mulai menangis tanpa suara. Heechul mendekat dan mengambil kotak-kotak bekas yang sedang dipegang Leeteuk, lalu membuangnya ke tempat sampah. Yesung meneruskan kegiatannya memunguti makanan yang tumpah.

Kangin merangkul Leeteuk sambil menepuk punggung sang leader. "Hyung, uljima. Kita harus membiasakan diri mulai sekarang," kata Kangin. Meski begitu, matanya sendiri sudah tertutup oleh air mata. Ia juga merasa apa yang Leeteuk rasakan saat ini.

"Padahal... padahal kita baru saja makan bersama dan mentertawakan Kyuhyunie yang dianggap hoobae. Tapi sekarang...."

"Teuki hyung." Panggilan itu membuat Leeteuk berhenti berbicara dan mengangkat wajahnya. "Bukankah kita sering syuting sendiri-sendiri?"

"Ini berbeda, Kibumie. Begitu manager hyung memperkenalkan manager khusus SJ M, hyung merasa... Hyung merasa seperti dipisahkan dari mereka semua." Leeteuk mencoba menghapus air matanya. "Ada manager tersendiri, ada leader, ada penata dance... Ini tidak sama dengan sub-grup yang sebelumnya. Dan mereka akan pergi begitu lama..."

Ketujuh member lain saling berpandangan. Meski enggan mengakui, mereka sadar apa yang Leeteuk ucapkan adalah kenyataan. Mereka merasa Super Junior terbagi menjadi dua. Kecemasan muncul di wajah mereka, namun tak satu pun berani mengucapkannya di hadapan Leeteuk.

.

Sepanjang perjalanan Hankyung mencoba membangkitkan mood dongsaengdul yang terdiam semenjak meninggalkan gedung SM. Ia merasa beruntung rata-rata membernya masih sangat polos dan cukup mudah untuk diyakinkan. Sebelum mencapai lokasi syuting, mobil itu kembali ramai oleh suara mereka yang saling bergurau.

Hal itu terus berlangsung hingga ke ruang ganti. Semua mengenakan baju berwarna putih dengan berbagai model. Satu hal yang menyamakan mereka adalah warna dan aksen rumbai di bagian-bagian tertentu pakaian mereka.

"Ini untuk membuat efek terhadap gerakan yang kita lakukan," jelas Hankyung saat dongsaengdeul mengomentari rumbai-rumbai itu. "Kalian sudah menghafal gerakan masing-masing, bukan?"

RISING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang