Chapter 22

1.9K 78 29
                                    

Summary : "Lupakan semua ajaranku tadi. Kau sebaiknya jangan melakukannya lagi." // "Apa otakmu tertinggal, Hyukjae? Kalian itu lebih banyak!" // "Heechul-ah, dangsin-eun jal haess-eo." // "Dia benar-benar punya masalah dengan sifat gentlemannya!" // "Changmin-ah, tolong jaga Kyuhyunnie."

.

RISING STAR

Chapter 22

Semakin langkahnya dekat dengan kamar Leeteuk, semakin Kyuhyun merasa kepalanya sakit. Ketika akhirnya ia duduk di depan Leeteuk, tak ada suara yang keluar. Kalau saja bisa, ia ingin menutup kupingnya rapat-rapat agar tidak usah mendengar apa yang akan dikatakan sang leader.

"Kyuhyunnie, aku sudah meminta Sungminnie menanyakan kepada Uisa tentang kesehatanmu."

Kata-kata Leeteuk membuat Kyuhyun menelan ludah. Kalimat yang tidak ingin ia dengar. Bagaimana jika Uisa menyatakan aku tidak boleh ikut konser?

"Ia tidak merekomendasikannya, karena konser dilakukan berturut-turut, pindah kota, bahkan pindah negara."

Apa yang Kyuhyun takutkan terjadi. Ia sampai tidak berani berkata apapun. Leeteuk menatapnya dengan bingung, karena Kyuhyun tidak pernah begitu diam. Biasanya dia akan sibuk membantah.

"Gwencahana, Kyuhyunnie? Apa kau sakit? Bagaimana jika pembicaraan ini kita tunda besok?"

"Andwae! Gwenchanayo, Teuki hyung, lanjutkan saja," kata Kyuhyun masih tidak memandang Leeteuk.

"Baiklah," kata Leeteuk sambil melirik Kyuhyun. "Setelah aku merundingkannya lagi dengan yang lain, juga dengan Uisa, kami sepakat kau tetap ikut konser."

Kyuhyun langsung mengangkat wajahnya. Tapi ia tahu kalimat Leeteuk belum selesai.

"Karena kondisimu, kau tidak akan muncul di semua lagu, bahkan tidak semua lagu kau akan tampil penuh."

Kyuhyun tahu hal itu akan terjadi. Tapi baginya itu sudah jauh lebih baik.

"Persiapan konser tidak ringan. Kita harus mempersiapkan baik fisik, mental, maupun vocal. Karena itu aku punya satu syarat untukmu."

Kyuhyun tidak menyahut apapun. Ia hanya mengangguk.

"Kau tidak boleh menyembunyikan kondisimu lagi dari kami. Ingat! Kau sudah meminta kami meminjamkan kekuatan, bukan? Jadi pinjamlah sebanyak yang kau butuhkan. Sekali saja aku mengetahui kau bersembunyi lagi dari kami, kau batal ikut konser! Aku tidak main-main!"

Kyuhyun menelan ludah kembali mendengar kata-kata itu. Ia tahu Leeteuk serius. Ia akhirnya mengangguk. Leeteuk sungguh bingung melihat Kyuhyun tidak membantah sedikit pun. Magnae itu berlalu setelah berpamitan, tanpa menawar sama sekali.

Begitu tiba di kamar, Kyuhyun segera mandi dan berganti baju tidur. Ditelungkupkannya wajahnya ke bantal, seakan-akan sudah tidur. Padahal air mata yang ia tahan sejak tadi mulai mengalir.  Tiba-tiba sebuah tangan mengelus rambutnya. Tanpa menengok pun, Kyuhyun tahu itu adalah Sungmin.

"Teuki hyung sudah bicara soal konser ya?" Sungmin tersenyum melihat kepala Kyuhyun bergerak membuat anggukan, dengan posisi masih tenggelam di dalam bantal. "Tumben kau tidak membantah. Teuki hyung sampai kebingungan dan menelpon tadi."

"Mau bagaimana lagi, aku harus puas dengan ini...entah sampai kapan." Kyuhyun bangun dan menghapus air matanya. "Kadang...."

"Ssst!" Sungmin menempelkan jari telunjuknya ke bibir Kyuhyun agar dongsaengnya itu berhenti berbicara. "Kami juga puas dengan itu saja. Tak beda denganmu, kami semua juga ingin kau bisa ada di setiap lagu bersama kami. Tapi kalau memang tidak bisa, kita harus menerimanya. Yang paling penting, kau bisa tetap bersama kami dan sehat. Kami akan lakukan apapun untuk memastikan hal itu. Kau paham?"

RISING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang