Chapter 15

2.3K 76 7
                                    

Summary : Kau masih terlalu cepat 100 tahun untuk menaklukkanku. // Mana ada orang tua yang merasa direpotkan anaknya? // Kita tersenyum bukan karena kita bahagia, tapi kita bahagia karena kita tersenyum. // Ternyata hyungdeul sudah pergi. Mereka bahkan tidak berpamitan padaku.// "Kita akan diadili karena bikin ribut?"

.

RISING STAR
Chapter 15

4 November 2007

"Apa ini?"

Heechul terheran-heran ketika Kyuhyun menyerahkan secarik kertas kepadanya. Satu jam yang lalu, Heechul berkunjung ke rumah sakit untuk menemani Kyuhyun. Ia senang melihat Kyuhyun sudah tidak memerlukan infus.

"Itu daftar barang-barangku yang dirusak Heechul hyung saat mengamuk." Kyuhyun tersenyum. "Nggak mahal kok, hyung, cuma lampu belajar dan pemberat kertas. Tapi carikan yang sama persis ya, aku nggak suka ganti-ganti model. Lainnya adalah daftar inventaris ruang tamu kami yang rusak saat Heechul hyung mengamuk terakhir kali. Aku menanyakannya kepada hyungdeul di lantai 11."

"Aku harus mengganti semua ini? Kau yakin?"

Kyuhyun mengangguk. "Heechul hyung tidak akan lari dari tanggung jawab, bukan?"

"Tentu tidak." Heechul tersenyum. "Pinjam pulpenmu."

Heechul meraih pulpen Kyuhyun yang tergeletak di nakas. Ia lalu duduk di ranjang, sehingga Kyuhyun bisa melihat kertas itu bersama-sama dengannya. Ia menyoret lampu meja dan pemberat kertas.

"Aku merusak ini karena kesal dengan sifat keras kepalamu. Kau mau saja dipaksa menunda operasi demi album Don't Don. Kau hampir mati oleh ulahmu sendiri.  Jadi yang ini bukan tanggunganku. Kau malah harus berterima kasih tidak aku tuntut."

"Mwo?"

"Lain kali kau berani main-main dengan nyawamu yang cuma 1 itu, aku tak akan segan-segan menggantinya dengan nyawa Heebum. Kucing punya 9 nyawa , bukan?"

"Bagaimana bisa Heechul hyung menuntutku soal itu?" protes Kyuhyun.

"Coba bayangkan, seandainya saat itu kau tidak tertolong, aku dan 11 hyungmu yang lain akan merasa bersalah seumur hidup." Heechul menirukan muka orang yang depresi. "Kau kira,  bagaimana nasib calon istri kami dan anak kami nanti? Mereka pasti menderita karena kami semua terkena stress akut."

Kyuhyun melongo mendengar kata-kata Heechul. Namun ketika hyungnya yang cantik dan tampan itu melirik tajam, Kyuhyun hanya bisa menelan ludah.

"Lalu vas bunga, kursi makan, pigura, piring, teko, remote televisi, dan beberapa pajangan lainnya, ini juga karena aku mencemaskanmu. Jadi aku tidak mau menggantinya." Heechul mencoret semua yang tersisa.

"Kalau kau keberatan, mintalah semua penggantian ini pada Seonsaengnim. Kau boleh memintanya atas namaku. Aku tak keberatan." Heechul bangkit berdiri.

"Tapi, hyung, mana ada cara seperti itu? Kau curang!" seru Kyuhyun yang menerima kertas penuh coretan.

"Ada. Itu caraku. Jadi terimalah nasibmu, evil magnae. Kau masih terlalu cepat 100 tahun untuk menaklukkanku," kata Hechul sambil tersenyum puas. Kyuhyun merasa terkena kata-katanya sendiri.

"Heechul hyung tega sekali...padahal aku sedang sakit," gerutu Kyuhyun sambil memperhatikan daftar yang ia buat susah payah itu.

"Apanya yang sakit? Seharusnya kau sudah boleh keluar kemarin. Oops..." Heechul langsung membuang mukanya, menyadari kesalahan kata-katanya.

Kyuhyun tak kalah terkejut. Ia langsung menegakkan tubuhnya ke posisi duduk.

"Apa hyung bilang? Aku sudah sembuh? Aku bisa pulang kemarin?" Tiba-tiba Kyuhyun mencoba menurunkan kakinya ke lantai, tetapi ia langsung meringis kesakitan saat berdiri. Heechul bergegas memaksanya kembali berbaring.

RISING STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang