0.9 ❀ j o m b l o

788 211 47
                                    

"Bareng aku kan Shu?"

Sembari membereskan alat tulis, aku menerima telepon dari Renjun. Kami akan menuju gedung bimbel dalam beberapa menit ke depan.

"Iya Jun, aku ke parkiran aja nih atau gimana?"

"Ngga usah, aku di belakang kelas kamu nih."

Kekehan kecil terdengar olehku yang tentu saja ditimbulkan okeh Renjun.

Astaga.

Kalau begitu kenapa menelepon sih Huang Renjun?!

"Hati-hati dong nanti hapenya jatuh."

Renjun mengambil ponsel yang aku selipkan antara bahu dan telingaku.

"Ngebucin mulu mba," sindir Yena yang sepertinya memperhatikan kami berdua.

"Sendiri mulu mba."

Sip, omongan Yena sudah kubalas dan dapat kulihat gadis itu mengacungkan jari tengahnya padaku. Aku dan Renjun tertawa kemudian.

"Bimbel juga kan Yen?"

"Iya dong, rajin nih."

"Sama siapa perginya?" kali ini Renjun yang bersuara.

Kulihat Yena sudah menarik napas panjang, "iya iya perginya sama abang ojol ga sama pacar. Dasar ya lo Jun mentang-mentang punya pacar. Gua doain putus mampus lo."

Ups, kalimat seperti itu berbahaya untuk diucapkan.

"Weh gabisa gitu."

"Dah sana pergi lo berdua," usir Yena sembari mengibaskan kedua tangannya.

Yena mendorongku dan Renjun beberapa langkah sementara kami berdua terbahak dengan perilaku Yena.

Aku melihat Renjun yang sepertinya bosan dan tak tertarik dengan pemaparan tentang Amina dan Amida di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melihat Renjun yang sepertinya bosan dan tak tertarik dengan pemaparan tentang Amina dan Amida di depan.

"Ngantuk?" tanyaku. Renjun menoleh dan mengangguk menjawab.

"Yaudah tidur aja Jun. "

"Ga boleh lah, kasian gurunya ngejelasin ga aku dengerin."

"Emang sekarang lagi didengerin, apa?" cibirku.

"Ini duo bucin diem dulu dong. Ga bisa fokus nih," suara Yena lagi yang duduk di belakang kami berdua.

"Iya mblo iya," jawabku dan Renjun bersamaan.

-tbc.

-tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penguin; renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang