2.0 ❀ s o l u s i

519 113 20
                                    

Sudah sampai di kamar kos-ku, aku memilih untuk mengistirahatkan baik tubuh maupun pikiran.

Bersandar pada dinding yang berdempetan langsung dengan kasur memberikan efek dingin pada punggungku.

Tadi aku harus berlari mengejar dosen yang sudah tidak mau lagi menerima lembar kerja dan juga otakku sudah berpikir keras untuk memahami ucapan dosenku yang menyampaikan materi dengan suara kecil sedangkan candaannya terdengar begitu lantang.

Ditambah lagi Renjun.

Jujur saja aku masih ragu dengan informasi yang diberikan Lua. Tapi rasanya itu terlalu nyata. Namun beberapa saat kemudian disangkal lagi oleh otakku sendiri yang memikirkan bagaimana Renjun sangat menghargai wanita dan sangat berusaha untuk tak menyakiti wanita.

Jadi bagaimana kepribadian Renjun terhadap wanita yang sebenarnya?

Aku tidak mau pusing sendiri. Jika ada masalah maka harus dibicarakan bagaimana jalan keluarnya bukan?

Spekulasi dan pandangan satu sisi hanya akan memperburuk sesuatu, bukan begitu?

Tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk menghubungi Renjun. Semoga saja dia sedang tak sibuk.

Shuhua
Jun
Sibuk ga?


Balasan pesanku datang sekitar lima belas menit kemudian. Apapun yang akan Renjun sampaikan nanti, itulah yang harus aku percaya.

Bukankah saling percaya itu adalah kunci dari sebuah hubungan? Apalagi kami sedang berjauhan saat ini. Sangat tak memungkinkan bagiku untuk memantau bagaimana keadaannya di sana.

MyRen🐧
Ngga shu
Aku udah pulang
Kangen ya?

Ehm, Renjun.

Padahal aku sedang tak ingin membahas rindu sialan ini.

Shuhua
Iya kangen jun


MyRen🐧
Kangen shuhua jugaaa

Baiklah, to the point saja.

Shuhua
Jun
Aku mau nanya

MyRen🐧
Nanya apa shu?

Shuhua
Kamu kenal sama adeknya lua ya?
Shin Ryujin


Aku mengira jawaban dari Renjun akan datang sedikit lebih lambat namun ternyata ia membalasnya sungguh cepat.

MyRen 🐧
Iya kenal Shu
Kenal karena dia adeknya Lua sama anggota klub bahasa mandarin
Lua itu satu klub sama aku
Masih ingat kan?

Ketikanku kali ini harus tidak bernada menuduh. Aku harap Renjun tidak tersinggung hingga mampu menimbulkan pertengkaran di antara kami.

Aku terlalu lelah untuk perdebatan besar. Masih banyak hal lain yang harus aku urus.

Shuhua
Kamu deket banget ga sama ryujin?
Ada yang ngasih foto kamu sama ryujin
Trus bilang kalau kalian cukup dekat soalnya
Aku percaya kamu kok
Engg cuma ini sedikit mengganggu pikiranku

Aku memejamkan mata lalu merebahkan diri di kasur yang selalu terasa lebih empuk. Dua pesan beruntun memasuki ponselku dan bisa aku tebak itu adalah Renjun dan jawabannya.



MyRen 🐧
Ngga sedekat itu kok shu
Dia beberapa kali minta diajarin materi SMA

Tanpa sadar aku menghela napas lega. Syukurlah. Kalau begini kan jelas.

Berarti Ryujin meminta Renjun untuk mengajarinya materi SMA.

Mungkin Ryujin merasa tidak bisa mengandalkan Lua? Aku ingat Nancy pernah mengeluh bahwa kakak kandungnya tidak bisa mengajarinya dengan baik hingga ia meminta bantuan senior yang tamat tepat sebelum kami.

Baiklah, masalah selesai. Cukup sederhana ternyata.

Akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak.

-tbc.

Maaf banget ini telat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf banget ini telat. Ya itu aku sakit bahkan sampe hari ini :(

Gimana kabar kalian?

Dijawab gaes, aku nanya tuh :(

Bakal dabel up, tunggu bentar yaaa

Penguin; renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang