1.0 ❀ p e r w a k i l a n

784 214 65
                                    

"Sampainya masih lama ga, Shu?"

"Ngga tau sih Jun, aku ga pernah ke sini."

Perjalanan yang dilewati menurutku sudah cukup lama dan jauh tapi kami belum sampai juga ke tujuan yang entah di mana. Seperti kataku tadi kepada Renjun, aku belum pernah ke daerah yang akan kami datangi. Hanya pernah mendengar namanya saja.

Renjun sangat bebas menghubungiku sekarang dan aku tahu bahwa saat ini bukan jam istirahat. Sepertinya kelas Renjun sedang tidak ada guru yang masuk.

Ngomong-ngomong tentang perjalanan kali ini, aku sedang menjadi perwakilan sekolah sebagai tim medis untuk pertandingan futsal. Entah aku juga tak paham ada perlombaan dalam rangka apa di tengah semester begini. Yang jelas aku ditugaskan dan aku menjalankan tugasku.

Kalian tidak lupa bahwa aku anggota PMR sekolah, kan?

Suara Renjun kembali terdengar. "Duduknya di sebelah Yena kan? Bukan cowo?"

Astaga Renjun.

"Kesel ah dengernya, kasih gua jawab sini." ini suara Yena.

Aku lihat gadis itu merasa jengah dengan suaraku dan Renjun yang terus bersahutan di samping telinganya dari tadi. Muka Yena terlihat sudah kepalang sebal dengan tangan yang dilipat di depan dada.

Kata Renjun sengaja biar Yena ada motivasi untuk cari pacar.

"Iya iya dimatiin nih." aku menuruti ucapan Yena.

"Dah sana makan yang banyak," pamitku saat mendengar suara bel sekolah dari seberang. Dapat aku pastikan itu bel untuk istirahat.

"Maunya makan sama kamu, gimana dong?"

Aku tertawa kecil menanggapi ucapan Renjun. Terserahlah jika Yena mendengarnya lalu merasa cringe.

"Makan sendiri dulu sana. Jangan sama Minju ya, awas aja," ancamku main-main.

Renjun kan mana mungkin akan berpaling dariku lalu memilih Kim Minju. Itu yang aku coba yakini dari kejadian-kejadian sebelumnya.

"Iya ga bakal kok. Hati-hati di jalan sayang."

"Oke makasi, Jun. Aku tutup ya?"

"Bi--"

"Awas ya lo berdua debat siapa yang harus matiin, gua lempar lo keluar Shu."

Renjun langsung tertawa di seberang mendengar ancaman Yena.

"Yena-nya galak, aku matiin dulu ya."

Terdengar helaan napas dari Yena.

"Gua aja terus."

-tbc.

Kalo kalian itu Yena, kesal ga sama Renjun-Shuhua?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo kalian itu Yena, kesal ga sama Renjun-Shuhua?

Penguin; renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang