2.1 ❀ r u m a h

591 117 29
                                    

Sudah beberapa bulan berlalu.

Sungguh rindu rasanya dengan keluargaku, suasana tempat tinggalku, teman-teman yang katanya akan saling mengabari.

Tapi nyatanya? Ya, bisa kalian tebak sendiri.

Tentunya ada satu makhluk lagi yang keberadaannya sungguh aku rindukan.

Siapa lagi jika bukan pinguinku, Huang Renjun.

Aku sedang memiliki hal baik saat ini. Sangat ingin aku memberitahu Renjun sesegera mungkin. Tapi pria itu membalas sedikit lebih lambat sehingga aku mengirimkan banyak pesan padanya.

Maaf Renjun. Tetapi aku terlalu senang dan bersemangat!!

Shuhua
Jun jun
Aktif ga nihh??
Renjunnn
Heloooo
Ada orang ga?
Ren
Jun
RENJUN SAYANG

MyRen 🐧
Iya kenapa shu?
Semangat banget kyknya

Dasar Renjun.

Dipanggil sayang baru menyahutnya cepat.

Ah tapi itu tidak begitu penting untuk diperpanjang. Saatnya memberitahukan kabar baik pada Renjun-ku!!!

Shuhua
Aku mau pergi donggg

MyRen 🐧
Ke mana shu?

Shuhua
Ke....
Tebak dong
Kira kira aku kemana

MyRen 🐧
Pulang ke rumah?

Kenapa Renjun bisa tahu dengan mudah...

Shuhua
Ihh ga asik
Kok tau?!

Aku yakin pria itu sedang menertawakanku di seberang sana.

Menyebalkan!

MyRen 🐧
Kamu kan semangatnya kalau ketemu aku
Mau kemana lagi kalau bukan pulang ke rumahmu

Dasar Renjun!

Perjalanan ini tak memakan waktu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan ini tak memakan waktu lama. Subuh-subuh aku sudah sampai di kota kelahiranku. Tempat di mana keluarga kecilku melanjutkan hidup sementara aku harus berada di tempat lain. Semoga kabar mereka baik-baik saja seperti yang mereka katakan padaku.

Dan benar saja, kedua orang tuaku menyambutku dengan hangat. Tidak tergambar sedikitpun raut tak baik-baik saja. Terlihat begitu bahagia wajah mereka saat aku memeluk keduanya.

Adikku? Aku tahu dia rindu juga denganku, namun ditahan oleh gengsinya hingga ia menampilkan wajah biasa saja.

Dasar Adikku yang menggemaskan. Ingin aku cubit kedua pipinya yang kian menggembung. Pasti karena sekarang seluruh makanan yang dibeli Ayah dihabiskan olehnya.

Selepas penyambutan kedatanganku yang diisi oleh acara bincang-bincang kecil, aku disuruh istirahat oleh Mama. Sebenarnya tanpa disuruh pun aku pasti akan istirahat juga. Aku pastikan akan terbangun saat matahari telah tinggi.

Walaupun perjalananku tidak begitu jauh, tetap saja aku merasa kelelahan. Kasurku yang rapi terlihat begitu berseri sekarang ini.

Saatnya menuju alam mimpi!

"Kak, abang pacar udah nunggu di depan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, abang pacar udah nunggu di depan!"

Sudah tentu ini suara Adikku. Siapa lagi yang akan memanggil Renjun itu abang pacar jika bukan dia.

"Masuk ga?"

"Ngga, parkir doang depan rumah." gadis yang sudah bertambah tinggi itu bersandar di pintu kamarku.

"Suruhin masuk lah dek."

"Suruh sendiri lah sana, memangnya pacarnya aku?" jawabnya lalu berjalan pergi entah kemana.

Oke harus sabar. Tidak boleh kehilangan mood saat bersama Renjun nanti.

Masa pertemuanku dengannya akan menjadi datar hanya karena mood-ku yang tidak bisa dikontrol.

Masa pertemuanku dengannya akan menjadi datar hanya karena mood-ku yang tidak bisa dikontrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana nih?" ucapku begitu mobil Renjun sudah mulai melaju meninggalkan rumahku.

"Ke tempat yang kamu ga pernah ke sana. Agak lama juga perjalannya, gapapa kan?" tanya Renjun di akhir kalimatnya seraya menoleh sekilas ke arahku.

"Ga ke tempat yang aneh-aneh kan?"

Renjun tertawa kecil, mengerti kemana arah pembicaraanku. "Ngga lah Shu, kamu beraninya aku bawa kemana coba."

"Ya kan kali aja abis aku tinggal trus kamunya aneh-aneh."

Berikutnya suara dari pemutar audio yang mengalunkan lagu-lagu kesukaan Renjun dan aku. Kami sesekali bernyanyi bersama.

Perjalanan ini ternyata cukup panjang. Sudah lebih dari satu jam dan kata Renjun sebentar lagi akan sampai.

Ini hanya perasaanku saja atau Renjun memang benar-benar sedang gelisah? Ia beberapa kali tertangkap menampilkan raut wajah tidak nyaman dan seperti sedang berpikir.

Aku harap Renjun baik-baik saja.

-tbc.

Aku yang optimis mengira kalau kalian masih stay dengan work ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku yang optimis mengira kalau kalian masih stay dengan work ini. Hehe

Penguin; renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang