•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Chapter 10 - SMA Shingeki {3}
.
.
.
Di aula, 3rd Person POV
Sekarang para siswa-siswi kelas 10 dan para anggota OSIS sudah berkumpul di aula, kecuali Y/n. Pada saat itu, keadaan di aula masih rusuh karena gurunya belum datang.
"Ekhm ehm hm..."
Suara dari microphone langsung membuat seluruh aula hening, karena yang membuat suara itu adalah Bapak Kepala Sekolah SMA
Shingeki, Darius Zackley."Ekhm baiklah, selamat pagi seluruh peserta didik yang banggakan. Pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat kepada peserta didik yang berhasil memasuki 100 besar. Itulah tanda bahwa kalian semua adalah orang-orang yang hebat. Saya akan membaca sambutan acara MPLS, bla bla bla bla bla......." Darius
SKIP, Setelah pembacaan sambutan kepsek
"Sekian, terima kasih" Darius
Para siswa-siswi kelas 10 bertepuk tangan setelah mendengar ceramah sangat panjang Pak Darius, tidak menyangka mereka mampu bertahan dari ketiduran.
Kemudian lanjut dengan sambutan dari para anggota OSIS, dan tentu saja bermula dari ketua OSIS. Beberapa siswi kelas 10 mulai teriak-teriak histeris gak jelas karena alis Erwin :v (?).
SKIP, Setelah acara pembukaan
MPLSAcara pembukaan MPLS kelas 10 sudah selesai, sekarang mereka sedang berkeliaran menatap HP masing-masing. Di SMA Shingeki, saat siswa maupun siswi termasuk dalam daftar 100 besar, mereka diberikan sebuah aplikasi dari pihak sekolah.
Aplikasi ini di-program oleh anggota klub TKJ (Teknik Komputer Jaringan), beberapa anggota OSIS, dan bantuan dari beberapa guru TIK. Di dalam aplikasi ini, mereka bisa melihat denah sekolah, tugas sekolah,
messenger antar siswa maupun
guru dll.Lalu segerombolan teman Y/n langsung keluar dari aula untuk pergi ke UKS. Isabel yang terlalu semangat untuk segera menjenguk Y/n langsung berlarian melewati lorong. Alhasilnya, dialah yang pertama sampai ke pintu UKS.
"Y/N~~!! Kau sudah sembuh~?!" teriak Isabel sambil membuka pintu UKS.
Isabel melihat Y/n sedang meminum air kemudian langsung mengelus dadanya. Tanpa Isabel sadari, teman-teman lainnya sudah berada di belakangnya.
"Ih-sambel~, kamu kurang ajar ya enak-enaknya mengagetkan Y/n.
Sukanya menuduh orang kena
karmanya sendiri, wkwkwkk," ejek Hanji."Huft, Levi-aniki tolong..." kata Isabel pada Levi yang melewatinya.
Levi mengabaikan perkataan Isabel tetapi langsung menuju ke Y/n, menanyakan mengenai masalah pusingnya tadi.
"Y/n, kau sudah baikan?" tanya Levi dengan nada datarnya namun terdengar menenangkan.
"Sudah kok--"
"Mau kuambilkan air minum lagi?"
tanya Levi yang memotong perkataan Y/n."E-eum, b-boleh juga...." jawab Y/n sedikit canggung.
Levi mengambil gelas yang dipegang oleh Y/n dan mengisinya dengan air minum dari dispenser yang berada di pojok ruangan UKS.
Sementara si Isabel memasang muka cemberut karena merasa tidak tidak dianggap, dia ingin sekali memukul-mukul punggung Levi. Namun si Hanji maniak Titan memberhentikannya, Isabel mengembungkan pipinya."Plis deh jangan merusak suasana ini..." bisik Hanji pada Isabel.
Kemudian Isabel sedang menganalisis situasi di depan matanya, lalu mengacungkan jempol padanya.
Lalu mereka melirik pada Petra yang sudah mimisan tetapi tetap mengacungkan jempol pada mereka berdua. Akhirnya squad 'Best Ship in Da World' pun terbentuk pada hari itu.....
.
.
.
~To Be Continued~
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
{Author's Note}: Yeay, part terakhir sudah selesai prens! Maaf ya kalau pendek (kaya' Levi), author ini orang yang sangat malas :3 Plis ya ada yang mengusulkan tema selanjutnya untuk fanfic ini, karena ide-ide author mulai menguap.
Dan omong-omong, kalau misalkan squad yang dibentuk oleh Hanji, Isabel dan Petra itu nyata, apakah kalian ingin join?
Kalau author sih on board~!!
KAMU SEDANG MEMBACA
"Perfect" | Levi X Reader Modern AU Fanfiction
Fanfic[SLOW UPDATE] "Maafkan aku, Levi. Maafkan aku karena membiarkanmu melihatku dalam keadaan yang menyedihkan ini." Tangan Levi bergemetar melihat kondisi Y/n yang saat ini, badan yang penuh memar, bekas luka pada pergelangan tangan, dan mata yang terl...