•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Chapter 21 - Secret Santa Gift
.
.
.
Pada suatu hari libur, 3rd Person POV
Y/n sedang duduk-duduk di bakery Bibi A/n sambil menikmati coklat panasnya. Dia sedang mencoret-coret di buku jurnalnya, memikirkan ide untuk acara tukar kado.
Beberapa hari yang lalu, pengundian nama sudah dilaksanakan dan hasil dari pengundian tersebut membuat Y/n bingung.
FLASHBACK
Y/n saat itu sedang menyelesaikan catatan yang diberikan guru IPA, Bu Anka Rheinberger. Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba Hanji mendobrak pintu kelas.
"Yuhuuww~! Gaes, kuy kita mulai pengundiannya!" seru Hanji.
Penghuni kelas 12-A pun berkumpul mengerumuni Hanji dan mulai berebut untuk giliran mereka. Namun situasi tersebut kembali tenang saat Levi memasuki kelas.
"Oi kalian! Berhentilah bertengkar seperti anak kecil dan kembali bertingkah seperti manusia beradab," kata Levi.
"Ahaha, seperti biasanya kamu memang kejam ya Levi. Selanjutnya~!" kata Hanji.
.
.
.
"Ha'i~! Sekarang gilirannya Y/n!" kata Hanji sambil menyodorkan kotak berisi undiannya.
Y/n pun mengacak-acak kertas di dalam kotak undian, sebelum menetap pada selembar kertas. Dia membuka lipatannya dan membaca nama yang tertulis di lembaran itu.
'Erwin Smith...' batin Y/n yang lalu menatap Erwin yang berada di dekat papan tulis dari bangkunya.
"Yeayy, tinggal tersisa tiga. Jadi pas dong untuk kita~!" kata Hanji.
Erwin, Levi dan Hanji pun mengambil kertas undian mereka dan membacanya. Saat Hanji membaca miliknya, entah mengapa dia mulai senyam-senyum aneh.
"Oi kuso megane, untuk apa kau meringis-meringis seperti itu? Kamu terlihat bodoh, kau tahu kan?" sindir Levi.
"Gapapa kok, hihihi," tawa Hanji mirip Mbak Kunti.
FLASHBACK ENDS
Y/n masih memikirkan kejadian kemarin di sekolah sampai tidak sadar Bibi A/n sudah berada di depannya.
"Y/n, berhentilah melamun. Ayo bibi antar beli kadomu mumpung bibi bisa," kata Bibi A/n.
"A-ah tapi.....a-aku belum tahu hadiah apa yang kuberikan pada Erwin..." kata Y/n dengan nada rendah, hampir berbisik.
Bibi A/n duduk samping Y/n lalu menaruh tangannya pada bahu Y/n.
"Y/n, kau tak perlu khawatir mengenai hal itu. Erwin adalah orang yang baik dan bibi yakin dia akan menerima apapun hadiahmu selama kau tenggang hati," nasihat Bibi A/n.
"Iya juga sih..." gumam Y/n.
"Kalau begitu, bagaimana kalau bibi memberikan saran? Bibi punya teman yang menjalankan bisnis sablon, bibi nanti pesankan cangkir sablonan gitu mau tidak?" saran Bibi A/n.
"Hmm, boleh juga. Aku terbuka kok kalau ada saran," tanggap Y/n tersenyum.
"Yatta! Kalau begitu, bibi bicarakan dulu ya sama temannya bibi," kata Bibi A/n yang langsung mengambil HPnya dari sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Perfect" | Levi X Reader Modern AU Fanfiction
Fanfiction[SLOW UPDATE] "Maafkan aku, Levi. Maafkan aku karena membiarkanmu melihatku dalam keadaan yang menyedihkan ini." Tangan Levi bergemetar melihat kondisi Y/n yang saat ini, badan yang penuh memar, bekas luka pada pergelangan tangan, dan mata yang terl...