1. Rencana

646 79 5
                                    

"Apakah kalian mau?" Sana, si sulung bertanya sambil memandang kedua adiknya.

"Heh, yang benar saja! Kau ingin kita membuktikan legenda itu? Bagaimana jika legenda itu nyata?" jawab Tzuyu, si bungsu yang terlihat marah akan usul kakak tertuanya.

"Tzuyu benar Kak, aku takut, bagaimana jika benar-benar terjadi?" sahut Mina, si tengah yang terlihat takut.

"Maka dari itu, kita harus menbuktikannya" kata Sana yang terlihat semangat untuk membuktikan legenda itu.
"Lagipula, sepertinya tidak mungkin legenda itu nyata, itukan hanya cerita lama yang biasa Nenek ceritakan pada kita sebelum tidur, benarkan?" lanjutnya.

Tzuyu dan Mina mengangguk membenarkan ucapan Sana, memang Nenek mereka biasa menceritakan cerita atau legenda pada mereka sebelum tidur, itu sudah menjadi kebiasaan.

Sana, Mina, dan Tzuyu tinggal dengan Nenek mereka karena orang tua mereka sudah meninggal saat mereka masih kecil. Mereka sangat menyayangi Nenek mereka karena hanya dialah keluarga yang mereka miliki.

Mereka terdiam cukup lama, hingga Tzuyu membuka suara.
"Jadi, kita akan membuktikannya kapan?"

"Kudengar besok malam bulan purnama muncul" jawab Mina.

"Dan bertepatan besok Nenek pergi" sahut Sana.

Mereka mengangguk tanda mereka satu pemikiran.

~~ ... ~~

"Hati-hati Nek!"

"Cepat kembali"

"Jangan lupa oleh-oleh"

Ucap Mina, Sana, dan Tzuyu sembari mengamati Neneknya yang semakin menjauh dari rumah mereka.

Sana berbalik menghadap kedua adiknya
"Jadi?"

"Pertama, menurutku kita harus mencari tempat berair yang terkena sinar bulan purnama tanpa terhalang apapun" ucap Tzuyu mengemukakan pendapatnya.

"Benar apa kata Tzuyu, menurut legenda harus berenang dan terkena sinar bulan purnama kalau sinar bulannya terganggu maka tidak akan berhasil kan? " jawab Mina.

"Itupun jika legendanya benar" sahut Sana.

"Yasudah kita harus cari tempatnya" ucap Tzuyu.

Mina dan Sana mengangguk.

Merekapun mulai berpikir tempat yang sesuai, sampai akhirnya Sana berteriak
"Ahhh... Aku ingat"

"Hei jangan berteriak sakit telingaku" ucap Tzuyu sambil memegangi kedua telinganya, Minapun melakukan hal yang sama.

"Iya Maafkan aku, tapi aku mengingat suatu tempat yang sesuai" jawab Sana.

"Dimana?" tanya Mina penasaran.

"Kalau tidak salah tempatnya tidak jauh dari sini, aku tidak sengaja menemukannya saat aku bosan. Tepatnya itu sebuah danau yang pintu masuknya tertutup tanaman dan dikelilingi bukit-bukit yang tinggi" jawab Sana sambil mengingat tempat tersebut.

"Benarkah?" sahut Tzuyu sambil tersenyum.

Sana mengangguk semangat
"Iya benar, kita bisa menggunakan danau itu"

"Wah kalau begitu ayo kita bersiap-siap, sore nanti kita mulai berangkat" ucap Mina.

Tzuyu dan Sana menyetujuinya dan mereka pergi kekamar masing-masing untuk bersiap.

~~...~~

"Sana, apakah benar ini jalannya? "

Tak...

"Aww...  Sakit" keluh Tzuyu setelah Sana menjitak kepalanya.

"Kau ini kebiasaan, aku ini kakakmu bodoh! " ucap Sana dengan kesal.

Mina yang melihatnya hanya menggelengkan kepala
"Kebiasaan... Perang akan dimulai" batinnya.

"Yyaa... Siapa yang kau panggil bodoh?" seru Tzuyu.

"Tentu saja kau, aku ini lebih tua beberapa tahun darimu, seharusnya kau menghormatiku" jawab Sana.

"Tentu saja kau sudah tua--"

"Apakah ini pintunya? " ucapan Tzuyu terpotong oleh Mina.

"Sepertinya iya, aku agak lupa" ucap Sana.

"Dasar tua" ucap Tzuyu yang masih marah dengan Sana.

"Kau ini--"

"Sudah, lebih baik kita periksa saja" ucapan Sana dipotong ajakan Mina.

Mereka mulai memasuki pintu yang terbuat dari tanaman rambat itu, setelah masuk mereka memekik girang karena telah menemukan danau yang mereka cari.

"Aaaa.. Akhirnya ketemu"

"Benar, aku mengingatnya ini memang tempatnya aaa"

"Aaaa... Aku lapar"

Yang terakhir berteriak adalah Tzuyu.

"Ayo makan, untung aku membawa makanan tadi" ucap Mina.

Mina tau betul tabiat adiknya ini, untung ia sudah menyiapkan makanan sebelum berangkat. Tzuyu sangat mudah lapar tapi entah mengapa badannya masih kecil saja
"Heran... " batinnya.

"Ayo aku benar-benar lapar" ajak Tzuyu.

Merekapun mulai makan sambil menunggu malam tiba untuk membuktikan legenda itu.

••
••
••
••
••

KiaaMochi

The Tale of MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang