Ketiga gadis itu masih diam tanpa melakukan apa-apa. Tak lama kemudian Nenek melangkah mendekati ketiga cucunya lalu menghela napas pelan.
"Apakah kalian akan tetap disitu? " tanya Nenek sudah jengah dengan ketiga cucunya.
"Nenek maafkan kami" ucap Sana, Mina, dan Tzuyu bersamaan.
Nenek menghela napas lagi. Sebenarnya ia kecewa dengan ketiga cucunya, tapi melihat ketiga cucunya hampir menangis ia akhirnya memaafkan mereka.
"Nenek maafkan" ucap Nenek
"Benarkah Nek? " sahut mereka semangat
Nenek mengangguk, lalu Sana, Mina, dan Tzuyu berlari memeluk Nenek mereka. Bahkan Mina sampai menangis sesenggukan.
"Sekarang kalian kekamar dan tenangkan diri kalian" ucap Nenek
Mereka bertiga mengangguk dan beranjak menuju kamar mereka.
~~...~~
Makan malam kali ini berbeda dari biasanya. Makan yang biasanya diselingi obrolan dan candaan kini hanya diisi keheningan, sampai Nenek membuka suara.
"Setelah makan selesai, ada yang ingin Nenek katakan. Nenek tunggu diruang tengah" ucap Nenek lalu beranjak pergi.
Sana, Mina, dan Tzuyu saling pandang. Kemudian melanjutkan makan dan beres-beres.
"Nek!" panggil Sana.
Mereka bertiga mendekati Nenek yang duduk dikursi ruang tengah. Nenek mengisyaratkan cucunya untuk duduk didekatnya.
"Apakah kalian masih ingat legenda itu? Mengenai duyung? " tanya Nenek.
"Masih Nek" jawab mereka.
"Jadi, kalian ingatkan apa yang harus dilakukan agar kembali menjadi manusia seutuhnya? " tanya Nenek lagi.
"Kita harus berenang didanau duyung" jawab Tzuyu.
"Benar, jadi kalian harus memulai perjalanan untuk mencari danau itu agar kalian kembali menjadi manusia seutuhnya" ucap Nenek.
"Jadi Nek, kita harus pergi meninggalkan Nenek? " tanya Sana.
"Tapi kita tidak bisa meninggalkan Nenek sendirian disini" sahut Mina khawatir
"Kalian harus pergi Nak! Tidak mungkinkan kalian selamanya seperti ini? Maka dari itu kalian harus pergi, Nenek tidak apa-apa kalian tinggal, yang penting kalian kembali dengan selamat dan menjadi manusia seutuhnya" ucap Nenek
"Tapi Nek--"
"Baik Nek, kami akan memulai perjalanan dan pulang dengan selamat" ucapan Mina dipotong Sana dengan mantap.
"Tapi Kak--"
"Kak Mina, ucapan Kak Sana benar. Kita harus memulai perjalanan, tidak mungkin kita selamanya seperti ini" ucap Tzuyu meyakinkan Mina yang khawatir.
Nenek tersenyum dan berkata,
"Kalian mulai perjalanan besok pagi, sekarang kalian istirahat dan persiapkan apa yang kalian butuhkan""Tapi Nek, kita tidak tau dimana tepatnya danau itu. Tidak mungkin kita hanya terus berjalan tanpa tau arah" ucap Tzuyu.
"Sebenarnya, danau itu ada diantara bukit mutiara. Kalian harus mencari bukit itu, kalau tidak salah kalian harus pergi kearah utara" ucap Nenek memberi petunjuk.
"Tapi Nek, Nenek kan bercerita kalau danau itu hanya bisa ditemukan oleh orang berhati mulia, bagaimana jika kami tidak bisa menemukannya? " ucap Mina.
"Nenek yakin kalian pasti bisa menemukannya" jawab Nenek yakin.
"Baik nek" ucap mereka bersamaan.
"Satu lagi, kalian harus berhati-hati. Jangan sampai kalian terpecah, kalian harus saling percaya satu sama lain. Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, itu pesan Nenek kalian harus mengingatnya. Sekarang kalian istirahat dan bersiap-siap" ucap Nenek menasehati.
"Baik Nek"
Sana, Mina, dan Tzuyu beranjak menuju kamar mereka. Nenek melihat punggung mereka dengan tatapan sedih.
"Akhirnya terjadi juga, aku tidak menyangka akan terjadi secepat ini" batinnya.
••
••
••
••
••KiaaMochi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Mermaid
FanfictionAda sebuah legenda yang mengatakan bahwa apabila ada orang yang berenang dibawah sinar bulan purnama maka orang itu akan berubah menjadi duyung. Benarkah legenda itu? Tiga gadis yang penasaran membuktikan legenda tersebut. Apakah legenda tersebut...