Benar, Wang Yibo melakukan aksinya dan semua gagal karena penyanyi yang punya nama asli Xiao Zhan itu. Kemudian Wang Yibo tersenyum geli lagi. Apa yang ia lakukan kemarin pagi tadi benar – benar di luar ekspetasi.
Wang Yibo kembali menatap keluar melalui jendela kamar tidurnya. Ia bisa melihat jejeran gedung yang berkelap – kelip di luar sana.
Nyonya Wang baru saja memanggilnya untuk makan malam dan ia tersenyum mengiyakan. Muka kaget ibunya menjadi hal terakhir yang ia lihat sebelum daun pintu benar – benar tertutup.
Di meja makan pun suasana terasa lebih hangat. Biasanya suasana menjadi begitu dingin setelah Wang Yibo gagal dalam tahap seleksinya, tapi kini pemuda berumur delapan belas tahun itu tersenyum sesekali.
"Hei, Yibo. Kau kemasukan apa hah? Sedari tadi tersenyum saja."
Kegiatan makan Wang Yibo terhenti sejenak untuk melihat ke arah sang kakak yang terlihat keheranan.
"Tidak kemasukan apa – apa."
Kakak Wang Yibo hanya menggelengkan kepala sambil menatap aneh pada sang adik. Baru kali ini dia melihat Wang Yibo bisa senyum selebar ini setelah kegagalannya.
"Ayah, Ibu, aku akan keluar sebentar."
Tuan Wang hanya mengangguk sambil memakan hidangan yang ada di depannya. Sedang Nyonya Wang dan kakak Wang Yibo, benar – benar menatap keheranan pada manusia termuda di meja itu.
"Kau punya pacar yah?!"
Wang Yibo mencebik sebentar sebelum membalas perkataan sang kakak.
"Bukannya kau yang punya pacar?"
Wajah tuan dan nyonya Wang menjadi kaget seketika. Anak sulung mereka ini punya pacar? Yang benar saja!
"A-cheng punya pacar?"
Tuan Wang buru – buru minum air putih dan menatap tajam sang putra, meminta penjelasan. Ia tahu anak sulungnya ini cukup umur untuk punya pacar. Hanya saja, bukan kah ini terlalu aneh? Anaknya yang pulang karakter galak dan mulut pedas ini punya pacar?
"Dia salah satu koleganya, yah. Namanya Liu Hai Kuan."
Wang Zhuocheng dengan ganas membekap mulut adiknya. Si muda ini benar – benar tidak tahu cara untuk menyimpan rahasia.
"Ayah, Ibu, aku bisa jelaskan."
Nyonya Wang mengangguk, memberi jawaban. Sedang Tuan Wang masih menatap tajam anaknya.
"Dia seorang pria, kolegaku. Kami pernah melakukan syuting iklan yang sama dan dia tiga tahun lebih tua dariku."
Saat bekapan pada mulut Wang Yibo mengendur, si bungsu buru – buru pergi dari meja makan sembari berteriak menyemangati sang kakak.
"Selamat menikmati, ge!"
Wang Zhoucheng yang menjadi sasaran oleh dua orang dewasa matang, mau tak mau hanya memandang adiknya dengan muka sebal. Coba saja kalau tadi dia tidak menggoda Wang Yibo, mungkin ayah dan ibunya tidak akan mengintrogasinya sekarang.
Si bungsu yang berhasil melarikan diri, segera menyambar hoodie dan dompetnya. Berjalan dari rumah menuju ke halte bus, kemudian menunggu bus jalan dan akhirnya dapat menemukan wajah Xiao Zhan butuh waktu yang cukup lama. Wang Yibo harus segera berangkat, sekarang.
Beruntung lagi, bus malam ini, tak begitu ramai, sehingga Yibo dapat mendudukkan dirinya. Sesekali dia mengamati tempat duduk bus yang kosong melompong. Hanya tujuh orang termasuk dirinya yang mengisi bus ini.
Begitu halte terdekat dengan stasiun, sudah terlihat, Wang Yibo buru – buru berdiri dan menunggu pintu otomatis bus terbuka. Udara yang cukup dingin menyapanya begitu kakinya turun dan badannya diterpa angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT SUN [END]
FanfictionAu! Wang Yibo x Xiao Zhan "Aku, kamu, dan kita, bukanlah kata yang bisa berjalan bersama." Terinspirasi dari film dengan judul yang sama. Silahkan dibaca ❤️