Setelah semalam menciptakan dunia mereka sendiri, Wang Yibo adalah orang pertama yang terbangun. Tidak ada niat baginya untuk bangun ataupun beranjak dari pelukan hangat yang mereka lakukan.
Wang Yibo sedang berbisik terima kasih kepada Tuhan atas kiriman hadiahnya. Xiao Zhan yang memiliki visual seperti patung yang sempurna dan sifatnya yang membuat Wang Yibo jatuh cinta. Sepertinya Tuhan menciptakan Xiao Zhan saat keadaan hatinya sangat senang. Sehingga kekasih Wang Yibo ini, benar – benar tidak punya celah untuk dikatakan buruk. Xiao Zhan terlalu sempurna dan luar biasa.
Tangan Wang Yibo yang sebelumnya memeluk pinggang kekasihnya, kini terulur untuk memegang wajah Xiao Zhan. Ibu jari milik Wang Yibo bisa merasakan betapa halusnya kulit si pacar. Kemudian karena terlalu gemas, Wang Yibo terpaksa menggertakan gigi, sebelum pipi Xiao Zhan memiliki bekas giginya.
Selesai dengan kegemasannya, Wang Yibo menatap ponselnya yang yang akan bordering sebentar lagi. Wang Yibo ingin menunjukkan betapa cantiknya matahari pagi yang baru saja memunculkan sinarnya. Kakinya turun dan mengambil remot pengatur gorden.
"Lao po~ bangun.."
Xiao Zhan yang terganggu dengan bibir Wang Yibo yang sibuk memberinya ciuman pagi, terpaksa membuka mata dan menatap kekasih mudanya itu.
"Apa yang kau lakukan?"
"Hmm? Memberimu kejutan?"
Wang Yibo meminggirkan badannya seirama dengan gorden yang perlahan membuka. Senyum Xiao Zhan yang awalnya merekah karena Wang Yibo akan memberikannya kejutan, mendadak berganti dengan teriakan marah.
"WANG YIBO!"
Yang dilakukan Xiao Zhan hanyalah melarikan diri ke kamar mandi yang paling sedikit kemungkinannya terkena sinar matahari. Bahkan selimut hotel pun, terpaksa Xiao Zhan peluk dan bawa lari ke kamar mandi. Rasa – rasanya semua sendi ditubuhnya melebur begitu saja.
Wang Yibo yang merasa aneh, buru – buru menghampiri Xiao Zhan dan bertanya kepada pemuda itu apa yang terjadi. Tetapi selama lebih dari lima belas menit, Xiao Zhan hanya terdiam tidak membalas. Dan satu – satunya kalimat yang ia dengar setelah sekian menit adalah "tutup kembali gordennya."
"Zhan-ge... kau akan menyia – nyiakan momennya.."
Wang Yibo berbisik di depan pintu, tetapi yang ia dapatkan adalah teriakan marah lagi.
"KUBILANG TUTUP KEMBALI, WANG YIBO!"
Wang Yibo tertegun seketika. Ini kali pertama baginya mendengar Xiao Zhan berteriak penuh sarat kemarahan.
"Kumohon, Yibo.."
Selanjutnya yang Wang Yibo dengar adalah suara Xiao Zhan yang perlahan menghalus dan berganti dengan suara isakan tertahan.
"Zhan-ge.. k-kau tidak apa – apa?"
Wang Yibo akhirnya menyerah dan menutup kembali gorden kamar mereka. Dirinya masih menunggu di depan pintu kamar mandi dan berharap Xiao Zhan segera keluar dari sana.
"Zhan-ge.. apa kau tidak ingin keluar?"
Wang Yibo, kembali menunggu jawaban. Tetapi Xiao Zhan hanya melanjutkan isak tangisnya dengan suara yang semakin terdengar menyakitkan.
"Atau.. membiarkan aku masuk saja?"
"Tidak!"
Secepat kilat, Xiao Zhan memberikan penolakan dengan suara yang sedikit tertahan.
"Wang Yibo... t-tolong be-berikan ponselku."
Wang Yibo yang tidak ingin membuat Xiao Zhan semakin menangis, langsung melangambil smartphone milik kekasihnya dan memberikan melalui lubang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT SUN [END]
FanfictionAu! Wang Yibo x Xiao Zhan "Aku, kamu, dan kita, bukanlah kata yang bisa berjalan bersama." Terinspirasi dari film dengan judul yang sama. Silahkan dibaca ❤️