Ini sudah hampir sebulan dari pertama kali Wang Yibo bertemu dengan Xiao Zhan. Keduanya masih sering bertemu di malam hari untuk makan bersama dan berbicara tentang game atau hal lainnya.
Wang Yibo juga sudah sebulan melanjutkan latihan berenangnya. Dia akan mengikuti kompetisi di bulan September nanti, walaupun Wang Yibo sendiri masih belum yakin, apa dia akan berhasil nantinya.
"Kalau pukul delapan saja bagaimana?"
Notifikasi dari Xiao Zhan muncul di smartphone milik Wang Yibo. Si pemilik ponsel berdecak tidak setuju. Selalu malam hari, selalu seperti itu. Tidak bisakah Xiao Zhan keluar sore hari?
"Jarak antara pukul lima dan delapan, hanya tiga jam, ge."
Wang Yibo mengirim pesan berisi penolakan. Sembari merebahkan tubuhnya di pinggiran kolam, Wang Yibo menatap langit yang sedikit mendung siang ini.
Ponsel yang ia letakkan di meja sebelahnya, bergetar lagi. Itu pasti balasan dari Xiao Zhan lagi, sudah terlalu sering mereka bertengkar karena Xiao Zhan menolak bertemu di bawah pukul tujuh malam.
"Pukul tujuh atau tidak sama sekali."
Untuk kesekian kalinya, Wang Yibo menghela napas. Mencoba untuk mentralisir emosinya atas sikap egois Xiao Zhan. Ini mungkin hal yang sepele, tapi Xiao Zhan benar - benar tidak pernah mau bertemu dengannya di siang hari.
Rencana - rencana yang sebenarnya Wang Yibo siapkan untuk siang dan sore hari, harus dirubah demi mengikuti waktu yang Xiao Zhan kehendaki.
Kadang Wang Yibo bosan dengan tempat - tempat yang sama. Ingin sekali Wang Yibo mengajak pemuda yang lebih tua darinya itu untuk keluar kota di pagi hari dan kembali ke kota pada malam hari. Berpergian sehari penuh hanya untuk mereka berdua, bersenang - senang bersama.
Ah... iya... berdua ya?
Wang Yibo sepertinya harus sadar, kalau yang punya perasaan hanya dirinya. Laki - laki yang sehat dan tampan seperti Xiao Zhan pasti tidak akan tertarik dengan dirinya yang kekanankan dan punya gender yang sama dengannya.
"Yiboo!!"
Entah apa yang terjadi, Wang Zhuocheng menghampiri adiknya dengan suara marah. Muka Zhuocheng yang terlihat merah karena menahan amarah itu, pelan - pelan menjadi normal menatap si bungsu yang terlihat lebih kacau darinya.
"Kenapa?", keduanya bertanya berbarengan.
"Kau saja dulu, ge."
Wang Yibo bangun dari posisi tidurannya, tetesan air yang turun dari rambut dan pakaian renang, membuat Zhoucheng melemparkan handuk yang ada di meja di dekat Wang Yibo tadi.
"Ada apa dengan muka melankolismu itu?"
Kalau saja Wang Zhoucheng tidak mengenakan pakaian formal, mungkin dirinya kini sudah tercebur ke dalam kolam, karena Wang Yibo tidak akan tinggal diam.
"Berhenti menggodaku, ge. Ada masalah apa sampai kau berteriak padaku?"
Wang yang lebih dua menatap tajam sang adik.
"Kau bilang, aku dulu yang bertanya!"
Sambil mengusap - usap rambutnya yang basah dengan handuk, Wang Yibo menunjukkan deretan giginya dan menjawab sang kakak.
"Yang kumaksud adalah kau dulu yang menjawab pertanyaanku, ge."
"Sial!"
Byurrrr
Zhuocheng menarik kursi yang ada di dekat kolam renang untuk ia duduki. Cahaya matahari yang menyengat ia hiraukan begitu saja, enggan berurusan.
Si bungsu yang kembali ke air, karena murka Wang Zhuocheng, memunculkan kepala dengan raut sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT SUN [END]
FanfictionAu! Wang Yibo x Xiao Zhan "Aku, kamu, dan kita, bukanlah kata yang bisa berjalan bersama." Terinspirasi dari film dengan judul yang sama. Silahkan dibaca ❤️