Gadis mungil berambut sebahu itu berjalan riang dengan senyum mengembang yang tiada henti-hentinya tercipta di wajah bulatnya.
Mata bundarnya tiba-tiba saja membelalak saat tubuh jangkung seorang pemuda menabrak kemudian menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.
Namun yang terjadi,
Brukkkk
Iya, pemuda itu menahan tubuhnya namun dengan sekejap melepaskannya.
"Si bego" umpat Jun pada temannya itu yang kini berdiri polos dengan mata mengerjap.
"Sana lo jauh-jauh" usir Devan mengibaskan kedua tangannya diikuti Jun yang juga melakukan hal yang sama.
"Eh bentar" tahannya kali ini "kan tadi gue narbak di—"
"Nabrak" ralat Devan dan Jun kompak.
Radit menghembuskan nafas pelan "iya itu, jadi gue yang bangunin"
Pemuda itu maju tanpa kata mendekat dan berjongkok dihadapan gadis yang kini justru menatapnya dengan tatapan kagum penuh pesona.
"Elo kok baru keliatan? Dev ini deretan yang keberapa? Kok gaada di list?" Radit menolehkan kepala kearah Devan dibelakang punggungnya.
Devan menggeleng, "Anak baru ya?" Tanyanya pada gadis itu yang kini masih memandangi pahatan indah dihadapannya.
Radit menolehkan kepala kembali kedepan mengamati wajah gadis dihadapannya yang kini tersadar tatapannya dibalas.
"Lo murid baru?" Tanyanya mengangkat sebelah alis—supaya terlihat keren.
Gadis itu mengangguk kemudian menerima uluran tangan Radit yang membantu membangunkannya, "Nama lo siap—"
"RADIIITTTT"
Teriakan melengking menggelegar itu tidak asing tidak lain dan tidak bukan adalah suara Bu Nuning, bencananya Raditya Dhiarqi.
Radit mengumpat.
Tanpa kata ketiga pemuda itu berlari meninggalkan koridor beserta kejaran guru berperawakan gempal dengan kacamata bertengger tidak simetris yang hampir menyentuh lubang hidung itu.
"Padahal belum sempet kenalan" kata Devan.
"Jangankan pdkt, nanya nama aja kagak selesai" sahut Radit.
"Tu anak cantik euy, meuni bening" ucap Jun ikut bersuara.
"Gue tambahin ke list" sahut Devan disertai cengiran lebarnya.
"Ini target gue, lo berdua mah Bu Nuning aja" Radit kini jongkok disamping pilar pembatas tepat didepan kelas 10 IPA 1, kelas dengan julukan 'cantik' karena memang berisi para putrinya SMA DIRGAMA.
Kelasnya para degem.
"Karina noh" Jun menunjuk kearah koridor saat gadis jangkung berambut panjang itu berjalan kearah mereka.
Secara otomatis Radit menoleh "Eh Karina, mau kemana?" Tanyanya saat Karina tepat didepan ketiga pemuda itu.
"Mau ke kelas" ucap Karina gugup, pasalnya meskipun buaya mereka bertiga tuh ganteng dan Radit masuk nominasi pria tertampan se-SMA DIRGAMA ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa √
Подростковая литератураBagaimana jadinya jika cowok yang di juluki datuk buaya bertemu dengan gadis mungil bermata bulat yang jatuh hati padanya di pandangan pertama? . Start : 1 Januari 2020 End : 30 Januari 2020