Pagi itu seluruh murid kelas 11 Ips 3 berkumpul dilapangan karena sedang jam pelajaran olahraga, Resa bernyanyi riang dengan Nesya dipinggir lapangan menonton para cowok yang bermain basket.
Radit yang selalu terlihat murung semenjak beberapa hari Rangga dirawat dirumah sakit itu kini kembali menampakkan senyumannya, pemuda itu kini memantul-mantulkan bola basket kemudian dengan gerakan cepat melesat begitu saja kedepan ring memasukkan bola orange itu kesana.
Resa semakin menjadi dipinggir lapangan, gadis kecil itu sampai memukul-mukul Nesya disampingnya dengan gemas saat melihat senyum puas Radit yang kini meledek Devan karena kalah.
Nesya mendelik menyenggol Resa yang masih heboh ditempatnya, "Heh, taktik udah lo perlancar lagi?" tanya gadis itu mengingatkan.
Resa diam, gadis itu menggeleng polos, "Belom"
Nesya melotot kaget, "Kok belommm?!!!!" tanyanya tak santai.
Resa memanyunkan bibirnya, "Kemaren-kemaren dia lagi di mode sedih jadi gue gak berani ngedeket"
"Heh bodoh! Justru disitu kesempatan lo buat deketin dia makin bagus, caper dikit lah kasih semangat gitu ntar juga dia luluh" jelas Nesya menggebu-gebu.
"Udah sih" celetuk Resa pelan.
"Ha? Udah gimana maksudnya?" tanya Nesya tak paham.
Resa yang ditanya begitu jadi kembali mengingat kejadian di taman rumah sakit kala itu, pipinya mendadak bersemu merah, gadis itu tak dapat menyembunyikan perasaan bahagia dihatinya.
"Radit meluk gue"
"HA?" Nesya ngegas sampai membuat seluruh perhatian murid dilapangan teralih kepada mereka berdua, Resa tentu saja panik, gadis mungil itu langsung membekap mulut teman elpijinya itu.
"Berisik Nes, pelan dih gue malu"
"Iya iya maaf, jadi gimana?"
Resa meneguk ludah, semburat merah dipipinya masih terlihat jelas, "Waktu itu gue ngasih semangat ke dia, terus dia tiba-tiba minta ijin boleh meluk gue apa enggak, yaaaaa.. jelas aja gue ngangguk" ucap gadis itu menjelaskan dengan antusias.
"Okelah kemajuan" celetuk Nesya kemudian bertepuk tangan bangga.
"Hallo ladies.." seseorang muncul dengan satu tangan memegang botol aqua kemudian mendudukkan dirinya disamping Resa.
"Sedang apa gerangan?" tanyanya.
"Nontonin marsha and the bear gulat sama boboboy" celetuk Nesya menatap Jun yang mendelik mendengarnya.
"Junaidi lo bawa air satu doang? bag-bagi lah gue juga aus" ucap Resa.
"Dih beli lah dikantin"
"Pelit banget katanya orang kaya" sindir Nesya.
"Gue baik hanya kepada orang-orang tertentu aja, buat lo mah pengecualian"
"Najis"
"Udah sih berisik, lo berdua bisa gak sih kalo ketemu gak usah ribut? Gue kawinin juga nih" ucap Resa ditengah-tengah yang sedari tadi sudah merasa gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa √
Teen FictionBagaimana jadinya jika cowok yang di juluki datuk buaya bertemu dengan gadis mungil bermata bulat yang jatuh hati padanya di pandangan pertama? . Start : 1 Januari 2020 End : 30 Januari 2020