Radit berguling kesana kemari diatas tempat tidurnya, pemuda itu menutup mata yang kemudian kembali membukanya, selalu saja begitu terus berulang.
Radit bosan, seharian penuh tidak ada chat dari Resa, entah apa yang dilakukan gadis itu sampai lupa mengabarinya.
Radit memajukan bibir bawah, ingin merengek tapi malu sendiri menyadari kalau jenis kelaminnya adalah laki-laki, masa iya jadi cowok mental tempe yang dikit-dikit ngerengek manja cuma karena enggak dikasih kabar.
Kan enggak lucu.
Radit berkali-kali melirik ponsel dinakas berharap ada chat masuk dari seseorang yang ia tunggu kabar beritanya itu.
Dalam hati terus merapal semoga ponselnya berbunyi, dan benar saja, benda itu berdering nyaring dengan Radit yang melotot reflek meloncat senang mengambil ponsel kemudian memencet tombol dial tanpa membaca nama si penelpon.
"Kamu kemana aja si say—"
"Sini kerumah kita bakar-bakar" saut suara diseberang telpon memotong ucapan Radit barusan.
Pemuda itu mengatupkan bibir malu sendiri hampir saja berucap lepas, karena yang menelponnya kini adalah 'calon mama mertuanya'.
Mama Resa.
"Bakar-bakar, ada war dimana emang? Rt sebelah sama Rw depan ribut lagi?"
Suara decakan diseberang terdengar gemas, "Kamu mah urusan mancing ribut emang nomor satu, udah cepet kesini"
"Males ma, lagian dadakan amat sih" ucap pemuda itu.
"Dih enggak dadakan tau, kan kemaren mama udah bilang"
Radit mengerjap berfikir sejenak, "Emang iya?" beonya bergumam sendiri.
"Iya tauuuuu, lupa nih pasti"
Radit terkekeh tersadar, "Tapi ma, Resa kemana emang? Seharian enggak ada kabar"
"Ada noh lagi kipas-kipas, dari tadi marah-marah asepnya kena muka dia terus"
Radit yang mendengar itu kembali terkekeh membayangkan bagaimana gemasnya gadis mungil itu saat cemberut karena kesal.
"Yaudah dih cepet sini, ajak yang lain" titah mama Resa tak mau dibantah.
"Iya iya Radit nanti kesana bareng anak-anak" ucap pemuda itu pasrah mengiyakan saja dulu padahal mah masih duduk santai.
"Yaudah mama tunggu, hati-hati dijalan" ucap wanita diseberang sana yang kemudian menutup sambungan telpon.
Radit mengalihkan layar ponsel kini membuka room chat grup andalannya bersama Rangga dan teman-temannya yang lain, pemuda itu mulai mengetik.
Radit: Guys mama mertua ngajak bakar-bakar, cepat siap-siap sekarang!!
Jun: Mama mertua siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa √
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika cowok yang di juluki datuk buaya bertemu dengan gadis mungil bermata bulat yang jatuh hati padanya di pandangan pertama? . Start : 1 Januari 2020 End : 30 Januari 2020