Rangga menunduk memainkan ponselnya sambil berjalan santai memasuki rumah dengan tas yang ia sampirkan dipundak kanannya.
Seorang wanita menghampirinya dengan tangan kanan memegang sapu serta wajah pucatnya, "Rangga, kamu mau makan? Udah ibu siapin"
"Gak perlu"
Pemuda itu berucap tanpa menoleh sedikitpun kepada wanita yang tadi menawarkannya makan, Rangga masih terpaku pada ponsel digenggamannya kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Wanita tadi terpaku ditempatnya, berusaha kembali melapangkan dada menerima kebencian Rangga yang semakin hari rasanya semakin bertambah.
Air mata tak dapat ia bendung, wanita itu menangis menitikan air matanya menyalurkan sesak yang selama ini ia tahan.
***
Siulan bernada lagu dangdut itu memenuhi seisi ruangan yang saat ini dihuni oleh tiga pemuda masih dengan seragam abu-abu lengkap dengan atribut yang sudah bercecer dilantai.
Jun memainkan ponsel dengan pinggul yang ia gerakkan kekanan dan kekiri mengikuti irama siulannya sedangkan Radit menopang dagu dengan kedua tangan, pemuda itu sedang dalam mode berfikir.
Devan dengan ponselnya masih berbucin ria dengan sang pujaan hati, Nesya.
"Si Resa keturunan boboboy kali ya, bisa nyetrum"
Celetukan itu sukses menghentikan siulan berserta kegiatan bucin seorang Devan, Jun mendelik kemudian berjalan mendekati Radit yang masih diposisinya kini.
"Boboboy mana bisa nyetrum"
"Bisa ege, boboboy kilat" saut Devan.
Radit mengangguk menyetujui, "Aneh banget tiba-tiba gelayutan ditangan gue, kalo gue gak siap terus kejengkan kan berabe"
"Gelayutan bahasa lo, tarzan kali"
"Bukan ege, monyet" saut Devan kembali menimpali.
Jun mendecak kesal berjalan cepat mendekati Devan kemudian secara kilat memberikan tendangan dikaki kiri pemuda itu, "Salah mulu gue kapan benernya!"
"Lo mah emang gudangnya kesalahan dan dosa" ucap Devan yang kemudian menendang bokong Jun yang langsung tersungkur.
Jun mengumpat, baru saja akan berdiri untuk membalas, tepukan dipundaknya menghentikan kegiatannya.
Seorang anak kecil bermata bulat tersenyum cerah memegang robot mainan yang sukses membuat Jun kembali mendecak kesal.
"Juli, si Juli kemana? Kok kamu sendirian?" tanya Devan kepada bocah itu yang justru dibalas delikan Jun.
"Yang lengkap jir kalo manggil"
"Julian, Julio kemana? Kok kamu sendiri" tanya Devan mengulang.
Pintu ruangan terbuka menampakkan seoarang anak kecil berwajah sama dengan anak tadi, ia berlari kencang menubruk Jun yang tak siap dipoisisinya langsung terjengkang.
"Ayo maen robotan!!" ucap anak itu antusias.
"Enggak mau, kamu sama Julian aja abang lagi sibuk" ucap Jun kini berdiri menarik tangan kedua adik kembarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa √
Teen FictionBagaimana jadinya jika cowok yang di juluki datuk buaya bertemu dengan gadis mungil bermata bulat yang jatuh hati padanya di pandangan pertama? . Start : 1 Januari 2020 End : 30 Januari 2020