Siwon tak henti-hentinya memandang wajah yang kini terfokus pada layar televisi itu dengan tatapan hangatnya, tangannya terulur untuk mengusap lembut surai coklat pemuda itu.
"Ayah, minum."
Siwon tersenyum, mengambil botol air mineral yang berada di atas nakas lalu memberikannya pada Jaemin yang kini masih sibuk mengunyah makanannya.
Jaemin mengambil pipetnya, lalu menengguk air mineral itu dengan pelan.
"Aku sudah kenyang." Ujar Jaemin sembari memegangi perutnya yang datar.
Siwon terkekeh, "Baru juga lima suap, benar kau sudah kenyang?" Tanya Siwon keheranan.
Jaemin menghela nafasnya, "Perutku mengecil, ini sudah cukup kenyang. Aku bisa gendut jika makan dengan porsi yang ayah inginkan, lagipula kegiatanku tak luput dari berbaring." Keluh Jaemin sembari membaringkan tubuhnya di atas bangsal.
Siwon tertawa, "Apa ingin jalan-jalan keluar? Sepertinya kau benar-benar bosan di dalam ruangan." Tanya Siwon lagi.
Jaemin menggeleng dengan matanya yang masih terfokus pada layar televisinya, "Aku tidak mau, nanti banyak orang yang mengaku sebagai Ibuku. Aku tidak suka." Jawab Jaemin dengan tampang seriusnya.
Siwon tertawa renyah, lalu mencium pipi Jaemin. "Padahal Ayah berniat menikah lagi."
Jaemin menggendikkan bahunya, "Boleh saja." Jawabnya acuh.
Siwon membelakkan matanya, lalu menangkup wajah putra bungsunya dengan tatapan terkejut.
"Ayah tidak salah dengar? Apa kau sudah gila? Mana sopan santunmu?"
Jaemin berdecak pelan, sembari melepas tangan ayahnya yang berada pada pipinya. 'Mana sopan santunmu?' Siwon selalu identik dengan kata itu, itu yang membuat Jaemin terkadang kesal.
Memangnya ia tidak sopan?
"Menikahlah, asal ada 2 syarat." Jelas Jaemin sembari menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan di hadapan sang ayah.
Siwon yang awalnya hanya berniat bercanda menjadi penasaran dengan putra bungsunya itu, pria itu ikut naik ke brangkar Jaemin lalu duduk di samping pemuda itu.
"Apa itu?" Tanya Siwon antusias.
Jaemin menghela nafasnya, sepertinya ayahnya itu benar-benar ingin menikah lagi.
"Yang pertama, Ayah harus menikah dengan Dokter Lim__"
"Hey! Tidak sopan! Dia sudah punya suami!"
Jaemin berdecak begitu ayahnya memotong pembicaraannya, "Makannya dengar dulu sambungannya ayah!" Kesal Jaemin.
Siwon terkekeh melihat Jaemin yang begitu sebal sekarang, pemuda itu nampak kembali menjelaskan.
"Yang kedua, ayah boleh menikahinya jika ia benar-benar Ibu, jika bukan ya tidak usah menikah."
Siwon mengernyitkan dahinya, "Bagaimana bisa dia Ibumu? Ibumu sudah tiada, Yoonah sudah menikah, ia juga tidak mengenali kita, dia orang lain, Jaemin." Jelas Siwon tidak terima.
Jaemin menundukkan kepalanya, "Ya makannya tidak usah menikah." Teriak Jaemin.
Siwon tersenyum tipis begitu menyadari perubahan raut wajah putra bungsunya, di raihnya kepala putra bungsunya itu, lalu menyandarkannya pada dadanya.
"Ayolah... Ayah hanya bercanda, sungguh, Ayah hanya akan menikah jika itu kehendakmu." Ujar Siwon menyesal sembari mengelus pelan rambut Jaemin.
"Aku benar-benar seperti memiliki ikatan kuat dengan Dokter Lim, Ayah... Aku seperti sangat dekat dengannya." Keluh Jaemin sembari menghela nafasnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Meet Mom
Fanfiction❝Panggil aku Ibu, Nak.❞ °Start 03.01.20 [END] copyright 2020 by fielitanathh •Sequel: After Meet Mom [END]