Epilog

20.8K 1.4K 189
                                    

"Jam berapa sekarang?"

Jaemin terkejut begitu suara berat itu terdengar tepat saat ia membuka pintu utama rumahnya, pemuda itu tersenyum canggung.

Menatap sang Ayah yang kini melipat tangannya di depan dada dengan atensi matanya yang terarah padanya, begitu tajam seolah meminta penjelasan.

"Akh... Em... Jam... Enam." Jawab Jaemin setelah mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, berucap seolah tidak terjadi apapun.

Siwon menghela nafas pelan, "Pulang sekolah jam berapa?" Tanya Siwon dengan nada yang penuh penekanan, ia sebal begitu putra bungsunya itu bertingkah seperti tidak memiliki kesalahan. Padahal wajahnya cemot tidak karuan.

Jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu membuka ponselnya. Siwon kebingungan begitu Jaemin nampak menelfon seseorang.

"Jeno-Ya! Kita pulang tadi jam berapa?!" Seru Jaemin.

Siwon menggelengkan kepalanya, sejak sepulangnya dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu. Jaemin benar-benar keras kepala, sering membuat kesalahan walau ia bertingkah layaknya orang yang tidak sadar.

"Haish... Bukannya kau pulang lebih awal tadi? Kenap_"

Jaemin mematikan sambungan teleponnya dengan cepat, "Jam empat! Iya... Jam empat, minggir ayah! Aku ingin mandi." Seru Jaemin berlari ke arah tangga, ia merasa panik dan ketakutan sekarang.

Tetapi apa daya, Siwon menahan lengannya hingga ia hampir terpeleset anak tangga.

"Lepas celana sekarang!" Tegas Siwon menatap tajam Jaemin.

Jaemin mendelik, menatap Ayahnya dengan tatapan terkejut. Pemuda itu memalingkan wajahnya ke arah lain begitu menyadari dirinya yang mulai gugup.

"Ayah ini kenapa?!" Seru Jaemin bersungut-sungut.

Siwon tersenyum, "Cepat! Ayah hanya ingin mengecek, kau masih laki-laki atau tidak." Tuntut Siwon menarik ikat pinggang milik Jaemin.

Jaemin menepuk tangan sang Ayah dengan tatapan terkejut, "Tentu saja aku laki-laki!! Dan selamanya akan tetap laki-laki!!" Teriak Jaemin tidak terima, bagaimana ayahnya itu bisa berpendapat demikian?

Siwon menghela nafas pelan, "Jika laki-laki... Kenapa tidak mau bertanggung jawab dengan kesalahanmu sendiri?" Tanya Siwon dengan intonasi sedangnya.

"Memangnya ada laki-laki yang tidak mengakui kesalahannya?" Sambung Siwon lagi.

Jaemin tersenyum canggung lalu menunduk dalam, "Maaf, Ayah." Ucap Jaemin lirih dan takut-takut.

Siwon menghela nafas pelan, "Kau tahukan? Ayah akan pergi besok pagi, jangan membuat kesalahan lagi. Mengerti?" Tegas Siwon menahan pundak putranya itu dengan tegas.

Jaemin mengangguk ragu, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat sekarang. Setakut ini ia akan amarah sang Ayah, Jaemin tidak ingin di hukum. Tapi...

"Jaehyun!!" Teriak Siwon yang membuat Jaemin kebingungan bukan main.

"Iya, Ayah?!"

Siwon menghela nafas pelan, lalu membuka kancing kemeja seragam Jaemin yang nampak kotor dan sangat kusut. Badan Jaemin mendadak panas dingin saat itu juga.

"Mandikan anak ini di luar!"

****

Siwon menatap Jaehyun dan Jaemin dari balkon kamarnya, pria itu tak henti-hentinya mengawasi kedua putranya yang kini berdebat karena salah memilih shampoo.

Kedua pemuda yang nampak berdiri tanpa atasan di lapangan basket belakang rumah itu saling melempar botol, hingga Jaehyun tak sesekali terpeleset.

"Jaemin! Jika ingin mandi, kacangnya di simpan dulu!" Seru Siwon sembari menyeruput kopinya.

[✓] Meet MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang