"Udah makan?"
Dikta mengangguk kecil sambil menatap gadis di hadapannya ini,Tania nampak mengintrogasi cowok itu.
"Kalo minum?"
"Udah juga"
"Minum apa kamu? jangan bilang kalo kamu minum minuman keras" telunjuk Tania mengarah tepat ke hadapan Dikta sekarang,cowok itu hanya tertawa kecil melihat tingkah gadis konyol itu.
"Engga,cuman minuman soda"
"Soda? coba siniin kalengnya!"
Dikta menyerahkan kaleng Coca cola yang sengaja ia taruh di belakang,dan menunjukannya pada Tania.
"Kok minum ini sih? ga boleh!"
"Lahh kenapa? ini enak loh"
"Kamu hampir tiap hari minum yang beginian,ga sehat buat tenggorokan kamu tau" Tania berkacak pinggang didepan Dikta.
"Emang siapa yang bilang gitu? tenggorokan gua sehat sehat aja kok"
"Bohong dia Tan,tadi aja batuk batuk Mulu" sahut Aldi heboh,Nathan yang disampingnya pun membenarkan ucapan Aldi.
Kedua mata elang Dikta langsung melotot tajam ke arah keduanya,merusak suasana saja.
"Tuh kan! kamu batuk lagi? nanti pulang sekolah harus ke dokter pokoknya!"
"Ga perlu,lagian cuman batuk kecil doang,ga parah" jawab Dikta,cowok itu berusaha meyakinkan Tania,lagipula ini tidak separah yang Tania bayangkan,hanya batuk karena soda, itupun sudah biasa bagi Dikta.
"Apa sih,ga usah ngeyel kamu! nanti kalo tambah parah gimana? aku kan udah bilang,jarang jarangin minum minuman soda kaya gini"
"Iya tapi gua haus nyonya taniaaa" ucap Dikta gemas,gemas karna ingin menggigit gadis itu sekarang juga.
"Kalo haus kan bisa minum air putih"
"Gua ga suka air putih,udah sini duduk ngapain berdiri mulu? mau jadi manekin?"
"Tau nih Tania,duduk dong jangan marah marah mulu,lagian cuman soda" sahut Naya di belakang sana,yang tengah duduk bersama Mita dan Alia,tidak lupa dengan ketiga tuyul pengganggu juga ikut duduk disana,alias Nathan,Davin beserta Aldi.
Kevan sebenernya masih disana,tapi ia tetap pada pendiriannya yang pendiam dan dingin.
"Tapi Dikta gampang sakit,jadi ga boleh minum yang kaya gini"
"Udah bawelnya hm? duduk" Dikta menarik pelan lengan Tania agar gadis itu mau duduk disampingnya.
"Kamu sih,lain kali ga boleh minum yang kini lagi"
"Iya nyonyaaa"
"Gilaaa gua iri bangsat!" Nathan berteriak keras,sehingga semua orang menatapnya aneh.
"Anjir lahh,padahal mereka cuma sahabatan,kok bisa uwu ya?" Tanya Aldi pada diri sendiri,cowok satu ini memang kurang waras.
"Nih tuyul berdua hidupnya miris bener,mati sono"
"Enak aja lo nyuruh gue mati,emang Lo malaikat? baku hantam sini" Nathan menatap Mita tajam.
"Cemen,ngajaknya baku hantam terus cupu banget Lo"
"Untung lu cewe,kalo engga udah gue kasi ke ikan paus,sekalian dosa dosa lu juga ikut ke makan"
Mita memukul kepala cowok gila itu dengan botol minuman,dan menjambak rambut Nathan dengan kasar,tanpa peduli si empu yang tengah kesakitan dan meminta untuk berhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dikta Untuk Tania
Teen Fictionini kisah tentang seseorang yang tidak ingin lepas dari kasih sayang seorang sahabat.. kisah yang menceritakan seorang laki laki dengan rasa cinta yang tulus kepada seorang perempuan yang sangat ia sayangi di dunia jika cinta bisa menerima kasih say...