2. (A.C)

49 15 4
                                    

Bab ini dikerjakan oleh DeswitaAera
Pemain laki-laki oleh STEVANYLA

Bab ini terdiri dari 2777 kata

🍒🍉

Sudah tujuh hari lamanya aku pergi berpetualang dari desa ke desa untuk mencari sebuah obat langka yang katanya hanya ada beberapa butir saja di dunia. Dan katanya, obat itu hanya terdapat di Desa Wisteria.

Sedih memang rasanya saat meninggalkan tempat kelahiran. Tetapi aku harus kuat. Ini demi menyembuhkan penyakit kakak.

Aku terus menelusuri hutan demi hutan tanpa bantuan peta maupun kompas.

Makhluk-makhluk buas sering sekali menampakkan wujud mengerikan mereka. Banyak juga yang terang-terangan langsung menerkamku, tetapi mereka semua langsung terbelah menjadi dua bagian. Ini semua berkat kerja kerasku selama beberapa bulan belajar menggunakan pedang.

Permainan pedangku memang tidak sehebat kakak ataupun ayah. Tetapi aku cukup mempunyai tekad yang kuat untuk membasmi mereka --yang jahat-- menggunakan pedang pink kesayanganku.

***

Hari sudah mulai malam. Bulan sudah mempersiapkan selimut terbaik dan terindahnya untuk kita yang hina ini. Matahari yang posisinya mulai tergantikan pun hanya bisa tersenyum mengikhlaskan, membentuk lengkungan yang sangat indah dengan warna orange yang sudah mulai menggelap. Aku terus menatap langit. Dan tersenyum saat melihat bulan yang sekarang sudah mulai terletak di tengah-tengah bumi.

Aku menghela napas berat. Sampai kapan aku akan terus seperti ini? Jalan tak tentu arah.

Tadi warga Desa Efergreg bilang, jalan menuju Desa Wisteria tinggal lurus lalu belok kanan dan sampai. Tapi mana? Sampai saat ini aku belum juga menemukannya, padahal aku sudah mengikuti arahan yang nenek tua itu katakan.

Aku kembali menghela napas. Lelah juga ya berjalan mengelilingi hutan tua yang luas ini tanpa bantuan sayap.

Hohh.. ini semua gara-gara kakak, dia menyuruhku untuk tetap berjalan dan jangan berubah menjadi kupu-kupu di tengah-tengah hutan apa pun situasi dan kondisinya. Dan tanpa mengatakan apa alasannya sampai aku tidak boleh berubah seperti ini!

Aku cukup terkenal sebagai anak yang nakal dan penasaran di desa, jadi tadi aku tidak mendengarkan apa yang kakak katakan. Tadi aku nekad berubah menjadi kupu-kupu saat berada di tengah-tengah hutan, niat aku berbuat seperti itu adalah... ingin menghempas semua mitos yang kakak katakan, tapi malah beneran kejadian, hehe.

[] Tadi aku sempat mencoba berubah menjadi kupu-kupu selama tujuh menit dan tidak terjadi apa-apa selama menit kesepuluh ke depan. Namun, tiba-tiba saat menit ke lima belas sayap-sayapku langsung melemas begitu saja dan aku pun langsung terjatuh dari ketinggian dengan keadaan tertelungkup sambil melindungi perutku agar tidak pecah. Dan sampai sekarang, aku tidak tahu mengapa bisa sampai seperti ini. Sepertinya aku terkena azab. []

Aku memutuskan untuk tidur di sini. Di pohon mangga besar nan lebat. Untuk menghindari serangan hewan buas yang sewaktu-waktu bisa menyerang, aku memilih untuk tidur di atas pohon, karena kebetulan pohon ini mempunyai salah satu batang yang cukup kuat dan lebar untuk bisa aku duduki.

Aku ini ... ahlinya dalam memanjat apa saja --termasuk pohon. Kakak dan nenek juga mengakuinya. (Aku juga terkenal sebagai anak yang sangat liar dan suka kebebasan di desa, jadi memanjat pohon adalah sesuatu yang sangat kecil bagiku, haha?)

Aku membaringkan tubuhku di atas dahan pohon, dengan tas ransel yang terbuat dari daun pisang sebagai bantalnya. Aku memejamkan mataku. Dan berharap juga pohon ini tidak mempunyai seorang pemilik ---ulat bulu.

OENOMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang