Bab ini dikerjakan oleh STEVANYLA
Bagian perempuan oleh DeswitaAeraBab ini terdiri dari 4084 kata
💧💧
Kemarin merupakan perjalanan yang cukup melelahkan saat harus melewati Desa Meriss, bayangkan saja berangkat dari rumah Nara sekitar jam 8 pagi dan sampai di Laut Stale Blue sore hari. Padahal kami hanya lewat, engga ada acara mampir-mampir.
Jujur saja itu pertama kalinya aku, Levan dan Levin ke desa yang dihuni oleh siluman burung merpati dan burung cendrawasih itu.
Kalian tahu kan filosofi burung merpati yang terkenal setia pada pasangannya? Kemarin aku melihat banyak pasangan muda-mudi, ibu-bapak, nenek-kakek, pada bermesraan di lapangan --kebetulan sedang ada acara konser.
Bagaimana aku tahu yang ada di lapangan ialah siluman merpati? Karena ada spanduk bertuliskan 'Pasangan Siluman Merpati Berdansa' di depan lapangan. Hehehe... kalau tidak ada tulisannya, aku mana tahu. Siluman ketika berubah wujud menjadi manusia, benar-benar terlihat seperti manusia.
Kalian tahu kan burung cendrawasih itu ekornya indah? Kalau siluman cendrawasih berbeda dengan siluman lainnya, mereka memiliki tato bergambar daun di dahi. Namun, meskipun ada tato di dahi, mereka tetap terlihat tampan dan cantik. Aku serius, gini-gini aku bisa membedakan mana yang tampan dan engga, lalu yang cantik dan engga. Tapi tampan dan cantik itu tidak cukup. Kalau sifatnya jelek, semuanya akan terlihat minus. Heleh, kenapa jadi curhat?
Setelah melewati Desa Meriss yang begitu luas. Kami sampai ke Laut Stale Blue. Laut yang begitu indah. Aku sangat senang melihat warna air laut yang selalu seperti menggodaku untuk berenang.
Aku tidak tahu, bagaimana Aqqia dapat mengenal tuan putri dari kaum mermaid. Ya, memang kaum mermaid hanya tinggal di Laut Stale Blue. Di desaku dulu juga dekat dengan lautan, namanya Laut Blue Shadow yang dihuni oleh kaum Aquatic ELF.
Karena sudah sore dan terlihat matahari akan segera terbenam, tidak memungkinkan kami ke Lembah Tawon dengan keadaan gelap dan tuan putri mermaid yang bernama Affril, yang akan membantu kami agar dapat menyebrangi Laut Stale Blue, dia meminta kami untuk menginap. Akhirnya, kami memutuskan untuk menginap semalam.
Levan mengajakku dan Levin untuk berburu ikan. Sedangkan para wanita dan Javan, sibuk membuat tenda di pinggiran laut.
Sesampainya di lautan, aku membujuk Levan untuk lomba renang. Kalau Levin tidak usah dibujuk, dia sama sepertiku senang sekali melihat air, apalagi melihat air di lautan, kami berdua bawaannya pengin berenang terus.
Mungkin bila kuperkirakan, kami berenang selama hampir 2 jam lamanya. Kami memutuskan untuk ke tenda, di dalam tenda sudah ada Javan yang sedang duduk sambil melamun.
Aku sempat bertanya padanya, yang membuat Levan lagi-lagi memukul kepalaku. Kemarin akhirnya aku memutuskan untuk menjauh dari Levan, jarak radius 2 meter, lebih baik aku berdiri di sebelah Levin, Javan atau Aqqia. Eh, malas juga sih, sebelahan sama Aqqia. Soalnya tuh cewek bawaannya sensi banget sama aku.
Aku bertanya pada Javan, "Kenapa lesu begitu? Capek ya, habis gendong Nara yang gembul itu?" Tuh, setelah bertanya, Levan langsung menjitak kepalaku.
Javan tertawa. "Aku sudah mengenal Kak Nara dari kecil. Dahulu aku yang sering digendong olehnya. Ini pertama kalinya aku menggendongnya." Javan melihat kedua telapak tangannya. Ngapain dia? Lagi meramal atau melihat sesuatu dari telapak tangannya. Aku perhatikan, Javan itu kalau menjawab pertanyaan, suka kayak bengong dulu baru menjawab. Dia juga suka melihat kedua telapak tangannya. Hmmm... mencurigakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OENOMEL
FantasySekelompok makhluk berbeda kaum yang bersatu dengan satu tujuan yang sama yaitu, mencari keadilan. Sejak dilahirkan, kita selalu tidak sengaja bertemu dengan orang yang tidak dikenal. Ada yang berakhir dengan sekadar mengenal, adapula yang berujung...