6. Rumah Anggrek

2.7K 224 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Terkadang manusia terlalu sibuk menghakimi orang lain. Padahal kita tidak berhak untuk melakukan itu. Parahnya lagi jika menghakimi tanpa mencari tahu fakta yang sebenarnya.

~Tak Terucap~
Rani Septiani

~Tak Terucap~Rani Septiani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi ini suasana di SMA Jaya Nusantara begitu ramai karena tepat hari ini adalah hari pemilihan ketua osis dan ketua setiap ekstrakurikuler yang ada. Aku mengikuti ekskul Rohis dan aku merasa terkejut saat memilih ketua ekskul Rohis karena Hisyam masuk sebagai salah satu kandidatnya.

"Difa, kita ke mana nih? Please jangan ngajak ke kelas. Gue heran lo itu seneng banget sih di dalam kelas. Emang ada apa sih di dalam kelas?" tanya Alya bertubi-tubi saat menghampiriku yang baru saja keluar dari ruang Rohis.

"Tadinya gue mau ngajak lo ke kelas tapi lo gak mau. Ya udah kita ke kantin yuk. Gue haus nih. Gue suka di kelas karena di kelas gue bisa baca buku,"

"Oke gue setuju kalo ke kantin. Lama-lama gue panggil kutu buku juga deh lo," sahut Alya

"Biarin kutu buku asal jangan kutu rambut aja ntar gatel," jawabku terkekeh

"Lo bisa aja Difa,"

Kami berjalan menuju kantin dengan tangan kiri Alya yang merangkul pundakku. Kami berdesakkan saat sampai di depan ruang ekskul basket karena di sini juga sedang ada pemilihan ketua basket. Tetapi entah kenapa di depan ruang ekskul basket ini jadi begitu membludak oleh siswa siswi.

"Kandidat ketua basket yang namanya Vino asli ganteng pisan," ucap salah seorang siswi histeris,

"Terus dia jago berantem lagi. Kakak kelas aja dilawan sama dia. Cowok idaman. Coba aja dia jadi pacar gue pasti seneng banget," tambah yang lainnya,

Akhirnya kami berhasil melewati kerumunan itu, aku masih terbayang-bayang akan ucapan siswi tadi. Vino itu bukannya yang sekelas denganku saat MPLS?

"Al yang berantem di depan kelas kita waktu itu siapa?" tanyaku pada Alya karena penasaran,

"Vino. Parah sih kakak kelas di lawan sama dia. Gak ngerti lagi gue sama tu anak, lo inget gak waktu itu pas MPLS dia telat? Tapi keren sih berantemnya dia," jelas Alya

"Iya gue inget. Keren apaan? Kalo mau berantem sana sekalian aja di atas ring tinju kalo menang dapet penghargaan. Nah ini berantem di sekolah bikin keributan aja." ungkapku tak sependapat dengan Alya,

Tak Terucap [TAMAT] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang