14. Tidak Menyangka

2.1K 188 8
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Ketika kita berada di jalan yang Allah ridhoi, kita tidak perlu menghiraukan apa yang dikatakan orang lain. Cukup dengarkan, diam, tersenyum, lalu lanjutkan perjalanan kita.

~Tak Terucap~
Rani Septiani

***

Setelah selesai mengantre untuk mengambil makan siang di kantin, aku langsung menuju meja yang kosong bersama Alya. Aku melirik ke salah satu meja di sudut kantin ternyata di sana ada Hisyam yang sedang mengobrol, sepertinya itu adalah teman-teman di kelasnya. Seketika aku merasa sedih karena sudah tidak sedekat dulu dengan Hisyam.

"Kenapa lo ngelamun?" tanya Alya seraya melambaikan tangan kanannya di depan wajahku.

Aku menggelengkan kepala, "Ya udah yuk mulai makan jangan lupa baca do'a sebelum makan," ucapku seraya tersenyum.

Saat aku menyuapkan sendok ketiga seseorang menghampiri meja kami.

"Gue boleh gabung? Soalnya meja lain udah penuh." ucap seorang siswa laki-laki.

Aku dan Alya mendongak lalu saling pandang. Aku dan Alya menganggukkan kepada tanda memperbolehkan. Dia langsung duduk di depan Alya. Aku melirik Alya terlihat wajahnya pucat. Aku terkekeh ternyata orang yang sedang jatuh cinta lalu berada di dekat orang yang sedang dicintainya akan berekspresi seperti ini. Nampaknya Alya menyadari bahwa aku menertawakannya lalu dia menyenggol kakiku.

***

Saat ini aku duduk di kursi meja bundar yang berada di dekat rumah anggrek, setelah melaksanakan shalat dhuha aku langsung ke sini karena ingin menghafal materi ulangan harian kimia yang akan dilaksanakan setelah jam istirahat. Aku membaca sekilas karena setelah shalat tahajjud, aku sudah menghafal dan sekarang hanya tinggal mengulang agar tidak lupa.

"Isomer struktur, terjadi karena perbedaan susunan ikatan struktur antaratom maupun gugus fungsi di dalam suatu molekul. Isomer struktur ini dibagi menjadi 3 jenis; isomer rangka, isomer posisi, isomer gugus fungsi..." aku menutup mata sembari mengucapkan materi tentang isomer struktur. (*)

"Di mana-mana gue selalu ketemu lo. Jangan-jangan lo sengaja nyari tahu gue mau ke mana." ucap seseorang.

Aku mendongak mencari tahu siapa orang itu, "Vino? Apa? Gue nyari tahu lo mau ke mana aja? Asli kurang kerjaan banget.. Sorry ya gue itu sibuk!" jawabku ketus.

Bukannya pergi tapi Vino malah duduk di kursi yang berseberangan denganku.

Aku tak menghiraukannya lebih baik aku melanjutkan untuk menghafal karena waktuku sangat berharga daripada harus berdebat dengan cowok nyebelin ini, "Isomer rangka.. Dari namanya sudah jelas bahwa yang membedakan dari dua senyawa ini adalah kerangkanya. Biasanya, terjadi antarsenyawa rantai lurus dan... Dan.." seketika aku lupa apa kelanjutannya.

"Dan senyawa yang memiliki cabang.. Misalnya, butana yang mempunyai rumus kimia C4H10." lanjut Vino.

Aku menatapnya, dari mana dia tahu? Seorang Vino hafal pelajaran Kimia? Aku tidak menyangka.

"Santai aja kali ngeliatinnya. Kenapa lo? Kaget? Atau... Terpesona sama gue?" tanya Vino dengan percaya dirinya sembari menyisir rambutnya menggunakan tangan kanan.

Aku melempar pulpen pada Vino, "Jangan kepedean deh. Ngomong-ngomong, kok lo tahu?" seketika aku sadar bahwa kata-kataku bisa saja menyinggung perasaan Vino, "Maksud gue, emang lo jurusan MIA?"

"Iya gue jurusan MIA? Kenapa? Kaget lagi?"

***

Mohon maaf sebagian part ini dihapus untuk kepentingan penerbitan. ❤🙏

 ❤🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak Terucap [TAMAT] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang