13. Peduli

2.2K 186 10
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

***

Saat akan melangkah, pandanganku tertuju pada seseorang yang sedang duduk menatap ke arah rumah anggrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat akan melangkah, pandanganku tertuju pada seseorang yang sedang duduk menatap ke arah rumah anggrek. Aku tidak mengetahui dia siapa karena posisinya menyamping. Entah kenapa langkah kakiku malah membawaku untuk menghampirinya.

"Assalamualaikum," salamku saat berada satu meter di dekatnya.

Dia mengusap wajahnya lalu menoleh, "Waalaikumussalam. Lo? Difa?" tanyanya memastikan dan aku mengangguk.

Apa dia habis menangis? Seorang Vino yang terkenal bandel dan playboy menangis? Rasanya tidak mungkin. Tapi kenyataannya memang seperti itu. Apa yang membuatnya sampai menangis? Karena biasanya dia beradu tinju dengan kakak kelas hingga babak belur pun tak pernah membuatnya menangis.

"Lo ngapain di sini?" tanyaku karena merasa penasaran. Apa Vino sedang menunggu seseorang? Pacarnya mungkin. Astaghfirullah, nggak boleh berburuk sangka Difa. Nasihatku dalam hati.

"Bukan urusan lo. Emang apa peduli lo?" tanyanya dengan nada suara yang begitu dingin dan tidak bersahabat membuatku takut.

"Nggak baik ngelamun. Ya gue peduli karena kita sesama siswa di sini."

"Lo nggak usah pura-pura. Paling lo itu cuma penasaran sama apa yang terjadi sama gue. Ya, lo cuma penasaran bukan peduli." ucapnya sinis.

Dengan cepat aku menggelengkan kepala, "Terserah lo mau nganggap gue cuma penasaran atau lo mau percaya gue peduli apa nggak. Yang jelas gue bener-bener peduli sama lo. Ya udah kalo gitu gue balik. Kalo lo emang butuh temen buat curhat, gue siap jadi temen curhat lo."

Alih-alih menjawab Vino malah menundukkan kepalanya, ada apa sebenarnya dengan Vino? Hari ini aku benar-benar menemukan sisi lain dari seorang Vino yang memiliki hobi bolos dan berantem, yaitu sisi Vino yang rapuh. Aku jadi merasa tidak tega. Aku bangkit dan mengucap salam lalu berlalu pergi.

***

Mohon maaf sebagian part ini dihapus untuk kepentingan penerbitan. ❤🙏

 ❤🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak Terucap [TAMAT] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang