===Mencoba Ikhlas===
Hidup Adalah Belajar
Belajar bersyukur meski tak cukup, belajar memahami meski tak sehati, belajar sabar meski terbebani, belajar setia meski tergoda, belajar memberi meski tak seberapa, belajar mengasihi meski disaktiki, belajar tenang meski gelisah, belajar percaya meski susah, belajar tersenyum meski hati ingin menangis dan belajar IKHLAS.
russkaya-raduga #islamtanpapacaranDan belajar ikhlas atas apa yang telah lepas.
Annisa Kharidzah Salsabila
.
.
.
.
.Aku bingung saat mas Fakhri membawaku ke rumah ibu dan ayah, setiba pulang dari lombok, kami bahkan tidak pulang ke rumah mama terlebih dahulu melainkan langsung menuju ke rumah orang tuaku.
Bukannya aku tidak suka mas Fakhri datang ke rumahku, aku sendiri pun sudah lama tidak mengunjungi ayah dan ibu. Tapi setidaknya jangan sekarang, setidaknya setelah mengistirahatkan diri dari kelelahan ini.
Padahal niatnya aku akan memberi oleh - oleh ini besok, namun ya sudahlah, tak ada salahnya juga.
"Assalamualaikum" ucapku serempak dengan mas Fakhri.
Tak lama kemudian ayah membukakan kami pintu, lalu disusul ibu di belakangnya.
"Waalaikum salam, Nisa, nak Fakhri" ucap ayah menyiratkan kegembiraan, aku jadi merasa bersalah karena jarang mengunjunginya, aku hanya terfokus pada lukaku saja, larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.
"Wah dari mana kalian ini, kok lama tidak main ke sini" tanya ibu antusias.
Kami pun menyalami tangan ayah dan ibu bergantian.
"Kami dari lombok bu, biasa jalan - jalan, oh ya kami juga bawa oleh - oleh untuk ayah dan ibu" jawab mas Fakhri.
"Kalian ke sini saja, ibu sudah senang nak, tak perlu repot-repot seperti ini, iya kan yah?" ucap ibu melempar pertanyaan pada ayah.
"Iya benar, sebaiknya kalian istirahat dulu"
=======
Malam ini kami semua berkumpul di ruang tamu.
"Ada yang ingin saya bicarakan dengan ayah dan ibu" ucap mas Fakhri mengawali pembicaraan.
Mendadak aku menjadi resah dan gugup seketika.
"Silahkan ada apa?" ucap ayah tersenyum lebar.
Aku tak yakin senyum ayah akan bertahan lama.
"Begini yah, mama saya selalu memaksa untuk memiliki cucu, dan akhir-akhir ini mama meminta saya untuk menikah lagi"
Ayah menunduk, wajahnya menyiratkan kesedihan serta terdengar helaan nafas lelah.
"Sebenarnya saya tak mau menduakan Annis, tapi keadaan yang membuat saya sulit yah, mama sudah tua, saya hanya ingin membahagiakanya di sisa sisa usianya ini, saya ke sini izin menemui ayah untuk menikah lagi, maafkan Fakhri yah, saya tidak bisa berbuat apa-apa" kini giliran mas Fakhri yang menundukkan kepalanya.
"Nisa?" ucap ayah menatapku lekat-lekat.
"Nisa sudah setuju kok yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiadakah Surga yang Lain?✔
SpiritualWanita itu .. mudah iba, mudah patah, mudah menangis. Hatinya dipenuhi kelembutan dan cinta yang tulus tersebab fitrahnya sebagai seorang wanita ia kerap kali diuji oleh Allah melalui hatinya. ~Vivi Yaumil Fadillah. Itulah yang dialami Annisa Haridz...