6

7.4K 355 8
                                    

Ada Aku

BANGKIT!
Jangan merasa sedih atas orang yang menyerah atas dirimu. Kau seharusnya merasa kasihan kepada mereka karena mereka menyerah kepada seseorang yang tak akan pernah menyerah kepada mereka.

Setelah melakukan pemeriksaan tadi, aku tak langsung pulang tetapi menunggu mas Fakhri hinga jam kerjanya habis.

Aku dan mas Fakhri langsung pulang setelahnya.
"Halo,"

"...."

"wahhh selamat ya, jadi pengen punya cucu juga"

"..."

"iya besok kami pasti datang"

"Alta, kamu bisa ambil cuti besok kan?, sofi hamil anak pertamanya tante Linda mau buat acara syukuran gitu sekeluarga, kamu bisa kan, Annisa juga bisa kan"

"Bisa ma"

=======
Kabut kabut putih masih setia menghiasi bumi, embun embun dedaunan pun masih melekat erat, meskipun akhirnya akan mengering seiring dengan matahari yang beranjak naik.

"Shodaqallahul adziimm" aku menutup mushaf bersampul abu abu itu. Begitupun dengan Mas Fakhri yang menutup mushafnya.

Setiap selesai sholat subuh dan maghrib aku dan mas Fakhri selalu tadarus bersama.

Aku melipat sajadah yang aku kenakan dan juga yang Mas Fakhri kenakan setelahnya baru melipat mukena dan langsung menatanya.

Sementara mas Fakhri mengganti bajunya dengan baju olahraga untuk jogging, setiap harinya juga seperti itu.

Aku langsung melangkahkan kakiku menuju dapur untuk melaksanakan tugasku.

Butuh sekitar empat puluh lima menit untuk menyelesaikan masakanku pagi ini karena aku memasaknya sendiri tidak seperti hari hari sebelumnya yang selalu dibantu oleh mama.

Tepat setelah aku menaruh hidangan terakhir di meja mama keluar dari kamarnya dengan penampilan yang berbeda dengan hari hari biasanya. Mama sangat rapi pagi ini. Mengenakan long dress
berwarna merah dan rambut disanggul rapi, serta tas berwarna hitam yang mengapit antar lekukan lengan atas dan lengan bawah.

Mas Fakhri juga telah siap dengan pakaian casualnya.

"cepat siap siap setelah ini kita langsung berangkat" ucap mama setelah aku dan mas Fakhri menyelesaikan makanannya.

Aku terkejut begitu pula dengan mas Fakhri, acaranya sepagi ini?. Aku bahkan belum menyiapkan apa apa.

"Acaranya di mana ma" tanya mas Fakhri yang mewakilkan pertanyaan yang berputar di otakku ini.

"villa bogor" jawab mama dengan santai.

Pantas saja akan berangkat sepagi ini.

Aku langsung mengikuti ucapan mama, aku menyiapkan pakaian mas Fakhri terlebih dahulu, baru setelahnya aku mulai membersihkan diri.

Setelah semuanya siap kami langsung berangkat menuju Bogor, tanpa diantar oleh supir karena mas Fakhri sendirilah yang menjalankan kemudi.

=======
"Alta, apa kabar bro" ucap sepupu mas Alta dengan heboh, namanya Raka masih kuliah semester lima.

"baik bro" ucap mas Fakhri yang mulai bertos ria dengan para saudaranya.

"Kamu duluan aja ya bareng mama, aku mau ngumpul bareng mereka dulu" ucap mas Fakhri menyuruhku pergi dulu. Aku pun mengangguk menyetujui lagian kapan lagi mas Fakhri bisa  berkumpul dengan saudara saudaranya. Kabar baiknya sekarang saudaranya itu hadir semua tanpa halangan satu pun, jadi full formasi.

Tiadakah Surga yang Lain?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang