7

6.9K 341 7
                                    

Masa sulit. untuk masa sulitmu biarlah Allah yang akan menguatkanmu, Tugas kamu adalah memastikan bahwa jarak antara kamu dan Allah tak pernah jauh.
Tausyiah Cinta.
Hari ini berbeda dengan hari hari sebelumnya jika sebelumnya setelah mas Fakhri berangkat kerja, aku biasanya membersihkan rumah namun sekarang aku lebih memilih melanjutkan tidurku dari pada bersih bersih rumah.

"Bagus ya jam segini masih molor, bukannya bersih bersih malah malas malasan seperti ini. ucap mama sambil menarik selimut yang melekat di tubuhku.

otomatis aku terbangun dari mimpiku yang baru saja ku rajut.

"Dasar gak guna" ucap tante Linda sinis.

Aku jadi berfikir kenapa tante Linda ada di sini? huhh jangan sampai ia menginap di sini, huhh dengan sikap mama yang sekarang aja aku gak kuat menghadapinya apalagi kalau ditambah dengan kedatangan tante Linda.

"Annisa lagi gak enak badan ma" ucapku sambil memposisikan diriku menjadi setengah duduk.

"Kamu tuh sebenarnya bisanya apa sihh, cuma bisa makan tidur doang bagus ya kamu" ucap tante Linda meremehkan.

Ini baru pertama kalinya aku seperti dan sudah langsung ditarik kesimpulan bahwa aku pemalas? ini tidak adil.

"gak ada alasan Annisa cepat bersihkan rumah" perintah mama mutlak

"iya ma"

Dengan setengah hati aku mulai mengerjakan tugas tugas rumah.Mulai dari menyapu mengepel cici piring cuci baju, menjemur pakaian menyiram bunga yang ada di depan rumah dan di belakang rumah.

"Annisa buatkan tante Linda camilan ya" ucap mama saat aku melewati ruang keluarga.

"tante mau saya buatkan apa?" ucapku bertanya. Aku belum tahu betul selera tante Linda seperti apa bagaimana jika nanti ia alergi seseuatu bisa habislah aku.

"Manda, kamu yakin nyuruh dia ? emang dia bisa nanti yang ada bisa keracunan makanan". ucap tante Linda terdengar sinis

"Saya tidak akan meracuni tante". ucapku berusaha meyakinkan tante Linda

"Kalau urusan dapur itu, Annisa jagonya" ucap mama membanggakan.

Aku tersenyum mendengar ucapan mama barusan, mama membelaku akhirnya

"oh ya? kalau begitu buatkan saya kue browniss" perintah tante Linda

"silahkan dinikmati" ucapku menghidangkan browniss di meja.

"baguss udah cocok kamu jadi pelayan" ucap tante Linda.

Dasar tidak tahu terimakasih, gimana aku tidak geram coba diperlakukan seperti itu, aku sudah susah susah menahan rasa sakitku untuk menghidangkan kue ini. Dan lihat respon tante Linda. Menyebalkan.

"gimana tante?" tanyaku was was saat tante Linda mulai menyuapkan sepotong roti ke mulutnya.

"emm lumayan juga masakanmu"
Aku tahu tante Linda sekarang lagi gengsi karena sudah meremehkan aku tadi.

"Kamu itu ngasih hidangan nanggung, sekalian minumnya juga dong"

"jus mangga dua"

"maaf tante"

"Ngapain kamu masih di situ udah sana" usir tante Linda kepada ku.

Aku memutuskan untuk pergi ke kamar saja untuk minum obat,mas Fakhri telah menyiapkan kotak obat di setiap kamar sekalipun kamar itu kosong.

"bismillah"

Setelahnya aku merebahkan diri sebentar baru setelah merasa mendingan aku menyiapkan bekal makan siang untuk Mas Fakhri.

Tiadakah Surga yang Lain?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang