tawaran surga
Wanita itu .. mudah iba, mudah patah, mudah menangis. Hatinya dipenuhi kelembutan dan cinta yang tulus tersebab fitrahnya sebagai seorang wanita ia kerap kali diuji oleh Allah melalui hatinya.
~Vivi Yaumil Fadillah."Alta, Annisa mama mau bicara" ucap mama menghentikan langkah ku dan juga mas Fakhri.
"Mama mau kamu menikah lagi" ucap mama menatapku dan juga mas Fakhri.
"hah?" ucapku dan mas Fakhri terkejut.
"Mama mau Alta Fakhriza menikah lagi, sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari Annisa, keluarga kita juga butuh penerus Alta" ulang mama dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Ma, mama gak bisa ikut campur urusan rumah tanggaku, dan aku tidak mau menikah lagi" ucap mas Fakhri yang juga menekan setiap katanya.
Bahkan sorotan matanya pun ikut menajam. Dan aku baru melihatnya kali ini. Karena mas Fakhri selalu melayangkan tatapan lembut dan menenangkan.
"Oh ya? surga seorang anak laki laki itu ada pada ibunya, sekalipun ia telah menikah. Baru kalau anak perempuan setelah menikah maka surganya akan berpindah di suaminya." ucap mama telak, aku dan mas Fakhri tak bisa menyangkal lagi, karena hal tersebut adalah suatu kebenaran
"Ma, aku mohon sama mama, jika mama menghawatirkan tentang keturunan mama bersabarlah sebentar lagi, anak itu pasti akan tumbuh di harim Annisa, hanya butuh waktu ma, lagian tidak ada yang salah dengan rahim Annis meski ia pernah mengalami keguguran"
"sudah cukup penantian mama selama tiga tahun ini. Mama akan tetap menikahkanmu" ucap mama meninggi.
"Ma poligami tidak semudah itu ma" ucap mas Fakhri mulai melembut dan berusaha memberi pengertian terhadap mama.
"Mama juga seorang wanita, harusnya mama mengerti perasaan Annis ma, dia terluka ma" ucap Mas Fakhri tak mau mengalah.
"Apa peduli mama, dia itu memang tidak berguna!"
"Ma cukup. Aku tak akan mengikuti permintaan mama kali ini aku gak sanggup ma"
"ALTA! ini demi kebaikan kita nak"
"Kebaikan mama lebih tepatnya" ucap mas Fakhri sinis.
"ALTA!."
"Mama pernah gak sih memikirkan perasaan Annisa dan juga Alta"
Kepalaku mulai memberat, kakiku juga semakin melemas. Mendengar mama dan Mas Fakhri saling membentak mebuatku kepalaku serasa berputar-putar.
"Mama tau-"
"Annisa" teriak Mas Fakhri dan saat itulah kegelapan yang menyambutku.
"eugght" lenguh ku sembari mengerjapkan mata berurangkali dan mencoba mengingat-ingat kejadian sebelumnya.
"Annis, kita ke rs ya" ucap mas Fakhri yang menyiratkan kekhawatiran.
"Kan mas juga dokter"
"Tapi ada yang lebih ahli Annis" ucap mas Fakhri menahan geram .
"Nisa gak papa kok mas" ucapku berusaha meyakinkan mas Fakhri namun ia tak menghiraukan ucapanku.
"Besok kamu harus ke psikeater lagi, aku gak mau bathin kamu terganggu"
"maksud mas aku gila?" ucapku tak percaya.
"Ya Allah Annis bukan itu, mas cuma mau batin mu tidak terguncang Annis" mas Fakhri menjambak rambutnya sendiri, ia tampak begitu frustasi.
"Mas saat ini aku belum ikhlas jika mas memilih untuk membagi cinta, tapi aku yakin suatu saat nanti aku bisa hidup rukun dan bersahabat dengan istri barumu. Dan aku akan belajar ikhlas dari sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiadakah Surga yang Lain?✔
SpiritualWanita itu .. mudah iba, mudah patah, mudah menangis. Hatinya dipenuhi kelembutan dan cinta yang tulus tersebab fitrahnya sebagai seorang wanita ia kerap kali diuji oleh Allah melalui hatinya. ~Vivi Yaumil Fadillah. Itulah yang dialami Annisa Haridz...