"Eunwoo, kemarilah!" Moonbin memanggil sekertarisnya yang baru saja selesai istirahat
Yang terpanggil segera menuju sumber suara
"Ada apa, Tuan?""Saya akan mengadakan meeting setelah ini, kau bisa ikut. Sebelum itu tolong kumpulkan bahan meeting yang ada di meja saya. Terima kasih" jelas Moonbin diakhiri dengan senyuman dan menginggalkan Eunwoo begitu saja.
Oke, Eunwoo luluh dengan senyuman itu, tapi sekarang ia harus segera mengumpulkan berkas berkas dan mengikuti meeting yang pertama kali untuknya.
//.
"Cukup sekian pertemuan kita kali ini, dan semoga project yang kita rancang akan sukses dan menguntungkan. Terima kasih" Moonbin menutup meeting itu dengan sikap wibawanya yang selalu terlihat. Eunwoo kagum, Moonbin terlihat masih muda, namun pikiran dan ide idenya sangat luas.
Selama meeting berlangsung, Moonbin memperhatikan tangan Eunwoo yang mengenakan gelang berwarna maroon yang mirip seperti miliknya. Tapi tidak mungkin, Moonbin membuat gelang itu dengan tangannya sendiri, hanya dia dan pria kecil yang ia temui 15 tahun lalu yang mempunyai gelang itu. Haruskah Moonbin menanyakannya pada Eunwoo?
"Eunwoo, tunggu" Moonbin sedikit berteriak untuk memanggil pria yang berjalan membelakanginya
"Ada apa, Tuan?"
"Ke ruanganku sekarang!"
Astaga, apakah Eunwoo melakukan kesalahan?
Mengapa bosnya itu menyuruhnya masuk ke ruangannya?
Dan hanya berdua?
Seepertinya setelah ini, hati Eunwoo tidak akan bisa tenang. Tapi Eunwoo harus berusaha."Duduklah disini" Moonbin meletakkan tubuhnya pada sofa di ruangannya dan menepuk sebelah sisi sofa itu, mempersilahkan sekertarisnya untuk duduk disampingnya
"Eum, apa saya melakukan kesalahan?" Eunwoo menunduk, ia takut Moonbin memarahinya di hari pertama ia bekerja
"Tidak, saya hanya ingin bertanya" Moonbin kembali menatap pergelangan tangan Eunwoo, setidaknya Eunwoo lega, ia tidak melakukan kesalahan. Tapi disisi lain, ia penasaran apa yang akan ditanyakan oleh Moonbin
Eunwoo yang tadinya menunduk, sekarang mengangkat kepalanya, namun tidak berani untuk menatap mata Moonbin.
"Silakan, Tuan""Gelang itu, milikmu?" Moonbin masih setia menatap tangan Eunwoo penuh penasaran
"Oh ini, sebenarnya ini bukan milikku. Tetapi milik temanku, ia memberikan gelang ini untukku sudah sangat lama. Memangnya kenapa, Tuan?"
"Siapa nama temanmu itu?" Moonbin semakin penasaran, dan Eunwoo menjawab dengan jujur pertanyaan yang Moonbin berikan
"Saya tidak tahu, kami tidak sempat berkenalan. Karena saat itu hujan deras dan saya terburu-buru. Jadi dia hanya memberi saya gelang ini. Dia terlihat lebih tua dari saya" Eunwoo menjelaskan tentang bagaimana ia bisa mendapatkan gelang itu. Dan penjelasan itu membuat Moonbin terkejut
Moonbin hampir tidak percaya,
"Kau memberinya payung berwarna biru karena dia kehujanan? Dan dia memberimu gelang itu sebagai tanda terima kasih?" dada Moonbin mulai sesak, namun ia harus
memastikan hal ini"Iya, benar. Kuharap dia masih menyimpan payung itu dan satu gelang yang sama dengan gelang yang dia berikan padaku" Eunwoo kembali menjelaskan dengan polosnya
"Lalu, kenapa kau masih menggunakan gelang itu?" tanya Moonbin yang semakin yakin dan mencoba bertanya lebih rinci
"Karena saya yakin, saya akan bertemu dengannya suatu saat nanti" balas Eunwoo disusul dengan senyuman
Demi apa?
Moonbin menemukan anak kecil itu?
Anak kecil yang menolongnya 15 tahun yang lalu
Anak kecil yang ia tunggu sampai sekarang.
Dan sekarang, anak itu ada dihadapannya
Moonbin segera memeluknya, melepas rindu dan menyalurkan rasa terima kasih yang sangat besar.Eunwoo terkejut, ia bingung, ada apa dengan bosnya?
Padahal ia hanya bercerita tentang gelang yang ia pakai, tidak lebih.
Lalu kenapa Moonbin memeluknya begitu erat?
Dan tentu, hatinya sedang tidak baik baik saja."T-tuan?" Eunwoo kehabisan napas, karena Moonbin memeluknya sangat erat, hingga akhirnya Moonbin melepas pelukan itu dan menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan
"Kau bertemu dengannya, Eunwoo. Dia dihadapanmu sekarang" Moonbin melepas gelang yang tertutup ujung lengan kemejanya, dan menunjukkan benda itu pada Eunwoo.
Moonbin meneteskan air matanya, ia tidak percaya bisa bertemu dengan orang yang selama ini ia tunggu. Begitu juga Eunwoo, sekarang Eunwoo yang memulai pelukan itu, menyembunyikan wajahnya pada tubuh besar Moonbin dan menangis terharu, karena pria yang ia peluk sekarang adalah anak yang ia tolong, 15 tahun yang lalu.
Mereka masih dalam posisi yang sama dengan waktu yang cukup lama, hingga akhirnya Moonbin kembali membuka pembicaraan.
"Eunwoo-ya"
"Terima kasih"
Eunwoo hanya membalas dengan anggukan dan senyuman di bibirnya, wajahnya memerah dan basah karena air mata. Moonbin mengusap pipinya dengan lembut dan menikmati pemandangan wajah Eunwoo yang manis menurutnya, walaupun baru saja menangis.
"Setelah ini akan kuantar pulang, ya?"
"Tidak perlu, nanti aku merepotkanmu, hyung"
"Tidak sama sekali"
Eunwoo yang mengetahui niat tulus Moonbin untuk mengantarnya pulang, tentu saja Ia tidak dapat menolak tawaran dari pria yang dua tahun lebih tua darinya.
"Eum, oke"
─────────────────tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BinWoo) GO&STOP
FanfictionMereka bertemu kembali, dalam pertemuan yang singkat dan berakhir bahagia. Moonbin mencintai Eunwoo, dan Eunwoo mencintai Moonbin. [ Moonbin!dom × Eunwoo!sub ] [21+ // mature content ]