Pagi ini Jimin dibangunkan oleh bel rumahnya. Dia bangun dengan perasaan kesal.Oh ayolah! Jimin baru benar-benar terlelap pukul 3 pagi dan bel rumahnya berbunyi di pukul 5 pagi?!
Rekor Jimin dalam hal bangun pagi adalah pukul 6.
Lagipula hari ini dia tak ada kelas pagi!!!
Jimin mengusap kasar rambutnya, "Arrrgghhh!"
Akhirnya dia membersihkan muka dan giginya sekilat yang ia bisa sembari terus menahan amarah karena yang menekan tombol bel rumahnya sepertinya benar-benar mengajaknya bergelut. Bel rumah yang berbunyi berkali-kali, kepala Jimin mulai pening.
Jimin membuka pintu rumahnya dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya, rambutnya pun benar-benar berantakan karena ia kembali mengusaknya kasar, pelampiasan kekesalannya saat menuruni tangga menuju pintu utama.
Presensi yang tertangkap kedua netranya,
KIM NAMJOON.
Dan senyuman miringnya yang membuat lesung di salah satu pipinya tercetak jelas.
Dan beberapa tangkai bunga mawar ungu lavender.
"Aku bingung memilih antara lavender dan mawar, jadi aku memilihnya, bunga mawar ini setahuku seringkali dipakai untuk-,"
Ucapan yang lebih tua terpotong gebrakan pintu rumah Jimin.
Di balik sana Jimin tengah memegangi dadanya, astaga! Dia baru saja berpenampilan berantakan di hadapan sunbaenya.
Menggali informasi yang pernah ia baca, Bunga mawar ungu lavender itu biasa digunakan untuk mengekspresikan-
"Cinta terpendam, pemuja rahasia," Dia berucap lirih, tanpa sadar telah meneruskan kalimat Kim Namjoon yang sempat terpotong.
Astaga! Jangan bilang-
Suara bel kembali ia dengar, kali ini beserta ketukan di pintu yang tengah ia gunakan untuk menopang tubuhnya.
"Jimin-ah!" Panggilan namanya juga ia dengar.
Astaga!
Jimin bisa gila!
•••
Jimin menuruni tangga setelah membersihkan dirinya. Matanya segera membola mendapati lauk makanan di atas meja, dengan vas bunga di tengahnya.
Bunga mawar ungu lavender ada dalam vas bunga itu.
Dia semakin terkejut mendapati Kim Namjoon yang berjalan dari pantry dapur dengan satu piring terakhir, omurice, favoritnya.
Semua yang ada di atas meja makan adalah kesukaannya.
•••
Jimin menggelengkan kepalanya begitu keras.
Dengan semua hal yang terjadi hari ini,
Kim Namjoon yang tiba-tiba ada di depan rumahnya pukul 5 pagi tanpa yang punya rumah ketahui dari mana yang lebih tua tahu alamat rumahnya.
Kim Namjoon yang membawa bunga ma-
Aish! Lupakan!
Kim Namjoon yang menyajikan semua makanan kesukaannya di atas meja makan tanpa ia memberi tahu tentang hal itu.
Sarapan di pukul 7.30 pagi bersama Kim Namjoon.
Apa jangan-jangan sunbaenya itu-
Stalker?! Penguntit?!
Astaga! Jimin benar-benar harus lebih berhati-hati lagi!
Kim Namjoon benar-benar berbahaya.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Hours ✔
FanficSaat-saat menyenangkan yang diciptakan seseorang, begitu Jimin benci namun sangat ia rindukan ketika semuanya menghilang bak ditelan bumi.