Infinity - 07

195 22 21
                                    

Pranked

Setelah menghabiskan kopinya, Harry Styles keluar dari ruangannya. Tapi, baru beberapa langkah melewati pintu, Direktur dari Styles Financial tersebut mengernyit dan menghentikan langkahnya ketika menyadari bahwa Sekretaris barunya itu tidak ada di meja kerjanya.

Harry bingung ke mana perginya Sekretaris berambut blonde itu. Harry menatap sekeliling dan begitu mata hijaunya mendapati komputer yang masih menyala, pemuda itu berjalan menuju meja kerja Taylor.

Awalnya, Harry penasaran apa yang dilakukan Taylor dengan komputer tersebut namun, tiba-tiba Harry seakan tak dapat bernafas ketika melihat layar komputer yang menampilkan artikel tentang kecelakaan yang menimpa dirinya dan Carolina, mantan kekasihnya, hampir tiga tahun lalu.

Alis Harry menyatu. Apa maksud gadis itu mencari artikel tentang dirinya? Apalagi artikel tersebut membahas hal yang sangat sensitif bagi Harry, yang tak bisa pemuda itu lupakan seumur hidupnya. Harry bahkan benci jika ada orang yang membahas apalagi mencari tahu ataupun bertanya padanya mengenai kecelakaan tersebut. Karena jika hal tersebut dibahas, Harry akan mengingat kesalahan dan kembali menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian di masa lalu.

Harry mengepal kedua tangannya dan melangkahkan kaki menjauhi meja kerja Taylor lalu kembali masuk ke dalam ruangannya. Padahal, tujuan utama Harry sebelumnya adalah ingin mendatangi ruangan kerja Ayahnya yang berada di lantai tujuh.

*****

Taylor baru saja menandatangani surat kontrak yang diberikan Des Styles kepadanya. Taylor sangat senang ketika Des Styles menjelaskan isi surat kontrak itu, bahwa tak ada yang bisa mengeluarkannya dari kantor tersebut kecuali, jika Taylor ingin mengundurkan diri atau jika gadis itu melakukan kesalahan fatal yang tak dapat dimaklumi lagi maka, secara terpaksa Des Styles harus memecatnya.

Namun, yang lebih mengejutkan bagi Taylor, Harry Styles bahkan tak bisa memecatnya tanpa konfirmasi dari Ayahnya tersebut. Tentu saja hal itu membuat Taylor lebih percaya diri untuk menghadapi Harry Styles. Taylor berjanji akan berusaha keras dan tak akan melakukan kesalahan selama bekerja di sana agar dia bisa bertahan lama.

Selain itu, surat kontrak tersebut juga berisi selayaknya surat kontrak kerja pada umumnya. Taylor tak tahu, bagaimana dirinya bisa seberuntung itu, sehingga bisa mendapatkan pekerjaan tersebut. Yang jelas, Taylor percaya bahwa ada kekuatan doa dibalik semua usahanya.

Taylor tersenyum lalu menyerahkan surat kontrak yang telah di tanda tanganinya pada Des yang duduk di hadapannya. "Terima kasih, Presdir Styles. Aku tak tahu harus mengucapkan apalagi. Tapi, sekali lagi terima kasih banyak karena telah memberikanku kesempatan untuk bekerja di kantor ini. Semoga Tuhan membalas semua kebaikanmu."

Des Styles balas tersenyum. "Aku akan lebih berterima kasih lagi jika kau bisa bertahan dan menjadi Sekretaris yang tepat untuk putraku, Miss Swift."

Taylor terkekeh ringan. "Aku akan berusaha, Presdir Styles."

"Baiklah, kau bisa kembali ke tempat kerjamu sekarang." Perintah Des. Taylor menganggukkan kepalanya dan segera bangkit berdiri sebelum berujar. "Permisi, Presdir Styles."

Des Styles hanya menanggapinya dengan anggukan dan Taylor akhirnya melangkahkan kaki keluar dari ruangan Des Styles dan berjalan menuju lift untuk kembali ke lantai sembilan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang